Aku akan menceritakan sedikit kisah yang begitu melegenda. Dimana banyak dari para manusia mengakui kebenarannya.
Di kedalaman fungsi tubuh manusia, ada sebuah ruang dengan perasaan sebagai Kaisar tengah merunduk lesu. Selalu duduk meratap tanpa gairah untuk bertahan hidup. Lalu, ia merasakan kehadiran sosok lain. Terasa hangat hingga mampu membuatnya semangat.
Ia kemudian bangkit. Melaksanakan tugasnya dengan giat tanpa memperdulikan sang Pemilik tubuh yang menahan sesak. Tapi, entah kenapa manusia itu juga tidak menolak. Ia justru menikmati setiap sensasi yang tercipta dari bagian dalam tubuhnya.
Perkenalkan, namanya Hati. Ia begitu gigih berusaha menarik perhatian sosok tersebut. Sebab, ia tahu. Rindu itu telah menuntut rasa lama yang mulai jarang bertamu.
Namun, apa yang telah Manusia lain itu lakukan? Ia begitu arogan! Membawa gairah kehidupan yang dengan susahnya Hati pertahankan. Tanpa celah, membuatnya Kaisar itu lemah. Hingga yang tersisa hanya dinginnya ruang yang tak lagi merasakan kehangatan.
Lalu, Hati merenung. Memikirkan kemana kiranya sosok itu merantau. Tanpa perduli fakta yang menyakitkan, kinerjanya mulai menurun. Tubuh manusianya juga ikut melemah. Tapi, Hati terus berusaha keras mencari jawaban kemana hangat itu pergi.
Tidak. Bukan ia tak tahu. Sebenarnya ia tahu kemana rasa itu berlalu. Tapi, Hati terlalu naif untuk mengatakannya. Ia memilih bungkam dengan memendam semua kesakitan.
"Semoga kau bahagia" doa Hati.
Bukankah Hati terlalu baik, kenapa Manusia lain itu enggan 'tuk melirik? Padahal, karena sosok itu ia mengerti arti hidup. Tapi, kenapa karenanya ia kehilangan arti bahagia? Dimana bahagia sendiri adala kunci utama membuka gembok cinta. Gerbong pertama menuju kehidupan.
-THE END-
26 Juni 2019
01:36
Love💕
Ranidae
KAMU SEDANG MEMBACA
Aspirasi Hati di Lembaran Waktu
Short StoryAdakah rasa cinta di hatimu yang tertinggal untukku? Jika jawabannya tak ada, katakanlah! Jika benar itu ada, maka berikanlah! Karena jika kamu terlambat meluruskan rasa itu, hati tak segan untuk berbelok arah meninggalkan pijakannya.. ____ Nah itu...
