My Teenage Life《RIREN》

Kawan Lama

*Ini merupakan fanfiction buatan shaa sendiri jikalau ada kesamaan cerita atau sebagainya itu semua atas ketidaksengajaan*

~

*karakter hajime isayama punya*

~

*Bagi yang homophobic jangan baca ya zeyenggg*

ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ

Rate : T

ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ
~

MY TEENAGE LIFE

~saalsha

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
"EREN!!"

.

.

"Armin??" Eren sedikit terkejut akan kedatangan sahabat lamanya itu.

"Masuklah armin." Ajak Eren.

"Baiklah" Jawab armin.

Eren masuk kembali kedalam apartmentnya disusul dengan armin dibelakangnya.

"Duduk lah dulu, bukankah apartmentku ini jauh dari rumah mu?" Tanya Eren kepada kawan lamanya, Armin.

"Arigatou.. Nee Erenn bagaimana keadaanmu? Aku kesini untuk melihat keadaanmu. Setelah aku mendengar berita soal kecelakaan yang kau alami, aku sangat terkejut, syukurlah kau selamat Eren." Cerita Armin

"Ini.." Eren memberi teh untuk Armin sambil duduk disampingnya.

"..aku baik baik saja Armin. Terimakasih sudah mengunjungiku." Ucap Eren sambil tersenyum manis.

"Eren kau akan masuk Maria High School kan?" Armin bertanya sambil menggenggam gelas berisikan teh.

"Ehm, sepertinya begitu, apakau juga armin?" Kata kata Eren sedikit ragu saat menjawab pertanyaan dari Armin.

"Ada apaa Eren? Apakau tidak ingin sekolah disana?. Aahh akuu tentu saja sekolah disana juga. Aku iri denganmu Eren, kau tidak perlu susah susah ikut tes masuknya." Keluh Armin kepada sahabatnya.

"A-aku tidak apaa apaa.. Yaaaa begitulah, kalau bukan karna nama margaku, aku tidak bisa sekolah disana. Kau pintar Armin, tes seperti itu hanya hal kecil bukan?" Eren sedikit(?) menggoda kawan cerdasnya itu.

"Sudahlah Eren, bagaimana pun juga, tes itu sangat susah sekali.. untung saja aku bisa lolos huftt.." Ucap Armin sambil membuang nafas beratnya.

Percakapan terus berlanjut hingga larut malam, keduanya sama samaa menceritakan semua kejadian kejadian yang ada dihidup mereka masing masing.

Pada akhirnya Eren memaksa Armin untuk menginap di apartmentnya. Kamar orang tua Eren sekarang kosong, bukan masalah lagi bagi Armin, yaa walaupun Armin merasa sedikit tidak enak, tapi kondisi sekarang yang sudah larut tidak memungkinkan ia untuk kembali ke kediamannya.
.