*Ini merupakan fanfiction buatan shaa sendiri jikalau ada kesamaan cerita atau sebagainya itu semua atas ketidaksengajaan*
~
*karakter hajime isayama punya*
~
*Bagi yang homophobic jangan baca ya zeyenggg*ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡRate : T
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ~ㅡ
ㅡ
~MY TEENAGE LIFE
~saalsha
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Keesokan harinya, Maria High School dihebohkan dengan berita putusnya couple ter the best. Entah dari mana awal berita itu muncul, tiba tiba sudah tersebar hingga penjuru sekolah.Banyak orang yang kecewa dengan kabar putusnya Levi dan Petra, namun tidak sedikit juga yang senang dengan kabar itu. Penggemar Levi kini semakin semangat, karena saingan sudah berkurang.
Orang yang diberitakan pun datang, menggunakan mobil Mercedes-Benz warna hitam, berhenti tepat didepan gerbang.
"Kau tidak ingin keluar?"
"A-aku akan menyusul"
"Tidak bisa, ayo" tanpa menunggu persetujuan Eren, Levi menggenggam tangan Eren kemudian membawanya keluar dari mobil.
"Tidak, senpai" Eren mencegah Levi untuk turun dari mobil.
Eren begitu malu karena banyaknya orang yang menunggu kedatangan Levi, apalagi kini dirinya sudah menjadi pacar "baru"nya Levi.
Tunggu! Kenapa mereka bisa berangkat bareng?
"Ohayㅡ Rivaille senpai?!" baru saja Eren ingin mengucapkan salam kepada tetangganya, ia sudah dikejutkan dengan kehadiran Levi didepan gerbang, menunggunya dengan membawa mobil bermereknya.
"BOCAH, CEPAT TURUN!" Levi berbicara agak kencang karena jarak dari tempat Eren dan Levi cukup jauh.
"H-hai!" Eren sedikit berlari, menuruni tangga kemudian sampai didepan gerbang.
"Senpai?"
"Ayo masuk" ajak Levi.
"Kita naik ini?"
"Hmm"
"Kesekolah?"
"Hmm"
"Kalau yang lain isu tentaㅡ"
cup
Levi mengecup pinggir bibir Eren, hanya sebentar. Sekilas saja Levi melakukan itu, namun yang dirasakan Eren seolah-olah lama. Ia membeku ditempat, tidak melihat Levi ataupun arah lain. Pandangannya kosong.
"Diam kan? ayo masuk" Levi sedikit mendorong Eren masuk kedalam mobilnya. Mau tidak mau Eren terpaksa masuk ke dalam mobil Levi.
1 menit
5 menit
10 menit
"Rivaille senpai!!!"
"Apa?" jawab Levi sambil menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teenage Life《RIREN》
RandomMasa remaja Eren terasa sulit saat kedua orang tuanya pergi untuk selama lamanya, terlebih lagi diusianya yang baru menginjak 16 tahun ini, ia harus menelan kenyataan yang pahit. Untuk melanjutkan hidupnya, ia terpaksa tinggal diapartement kecil dan...