"Sayang baru pulang?" Ucap mamanya khawatir,tidak biasanya milena pulang sesore ini.
"Iya mah tadi lena ikut seleksi olimpiade dulu" milena langsung memeluk mamanya manja, memang ia yang paling dekat dengan ibunya karna memang dia adalah anak terakhir,ia memiliki seorang kakak bernama devano."Kimia?".
"Yap".
"Kenapa gaikut olimpiade matematika".
"Mamah ah ngeledek terus".
"Ko ngeledek sih".
"Kan mamah tau lena gasuka matematika".
Dia melepaskan pelukannya dari tubuh mamanya,ia langsung beranjak pergi.
"Dari mana aja lo baru pulang?" Ucap devano yang tengah asik menonton tv.
"Kepo" milena langsung ikut duduk dan mengambil remot dari tangan kakanya itu.
"Heh".
"Apaan".
"Gue gasuka doraemon ah,cepet ganti lagi seru itu narutonya".
"Gamau".
"Ganti baju lo sana ah bau tau".
"Berisik kak".
"Sana ih ganti baju sana gausah ganggu gue nonton".
"Siapa yang ganggu".
"Sana len ih" kakanya berusaha mengambil remot dari tangannya dan berusaha mengusir adiknya itu.
"Gamau".
"Ada apaan sih ini" .
"Itu mah kak vano gamau ngalah sama adiknya masa".
"Ngaduan dasar".oceh devano pelan.
"Yaudah sayang ganti baju dulu gih abis itu makan,nanti kamu sakit lagi".
"Gamau ah mah pen liat doraemon".
"Anak kecil gih ganti baju sana minum cucu,cuci kaki bobo deh".devano terkekeh geli saat meledek adiknya dan langsung merebut remot yang dipegang adiknya itu.
Milena langsung pergi ke kamarnya,menaiki tangga demi tangga sambil menampilkan ekspresi muka cemberutnya."Huft".milena langsung membaringkan tubuhnya ke kasur empuknya itu.
Beberapa menit kemudian dia tersadarkan karna ada beberapa notif dari reno.Reno: cepet makan!!
"Ko tau si gue belum makan". Oceh milena dalam hati, ia memikirkan kenapa reno bisa tau dirinya belum makan padahalkan rumahnya jauh.
"Dasar orang aneh".Reno: gausah tiduran mulu cepet makan
Eh mandi dulu gih biar wangi."Tau darimana gue belum mandi".milena memilih untuk bergegas mandi dan turun untuk makan.
Ketika menuruni undakan tangga,milena tersontak kaget melihat sesosok pria yang ia kenal melambaikan tangannya dan tersenyum padanya dari ruang tamu."Sayang reno udah nungguin dari tadi loh".ucap mamahnya yang sedang duduk bersebelahan dengan reno di sofa ruang tamu.
"Ko lo?".
"Dia mau ngajak kamu makan diluar katanya?".
"Gaah ah,lena mau makan dirumah aja lagian kan mamah udah masak".
"Udah sana kasian reno udah jauh-jauh dateng kesini".
"Kalo lena gamau aku gabisa maksa tante".
"Ah ga maksa ko ren".
"Cepet siap-siap" .ibunda milena mengantarkan milena untuk masuk ke kamar dan bersiap.
"Ngapain si mah ah males tau".
"Len hargain reno,cepet ya siap-siap nya jangan lama-lama".seketika ibundanya keluar dari kamarnya,milena bersiap dengan sangat cepat lalu siap untuk pergi.*
"Cantik".
"Apaan si biasa aja kali".
"Ini elo kan?".
"Bukan".
"Terus?".
"SETAN".
"hahahaha,ngaku juga lo".
"Nyebelin".
"Dih ngambek".
"Cepet mau pergi ga keburu gue badmood".
"Emang bisa badmood".
"Tau ah".Milena beranjak dari ruang tamu dengan perasaan kesalnya,diikuti oleh reno yang sedaritadi berjalan dibelakangnya.
"Silahkan nona". Reno membukakan pintu mobil dengan sikap mengikuti akting ala pria di drama korea, dan alhasil milena jijik dengan perlakuanya itu.
"Gue bisa". Milena masuk mobil dan duduk dengan masih memperlihatkan kekesalanya itu.
"Mau makan dimana len?" .
"Ko nanya gue,lu yang ngajak juga".
"Oh oke".
Semua hening milena sibuk dengan lamunannya begitu pula dengan reno yang sibuk mengemudikan stirnya,sampai pada suatu tempat mereka pun turun dari mobil.
"Ko kesini?".ucap milena mengernyitkan dahinya.
"Kenapa?".
"Katanya mau makan?".
"Tadi gue nanya lu ga jawab mau makan dimana yaudah terserah gue aja".
"Yaudah".
Reno memasuki bangunan sebuah rumah sakit dan menaiki bangunan paling atas,milena masih belum mengerti sebenarnya dirinya akan diajak kemana.
"Sampe".
"Ngapain disini,gue kira kita kesini mau jengguk,".
"Jengguk siapa?".
"Gatau".
"Aneh".
"Lagian bawa gue kerumah sakit,mana gue diajak ke ke outdor paling atas,mau bunuh diri lo? ".
"Ini tempat favorit gue".
"Tempat favorit yang macem ginian".
"Lu harus tau sensasinya".reno menarik tangan milena lalu mereka berdua duduk disisi outdor yang dibawahnya bertepatan sekali dengan jalan raya.
"Lu gila ya".
"Diem".
"Ren".
"Lu takut".
"Hmmm".
"Liat itu deh" reno menunjuk tepat kearah sesuatu yang ada di hadapan mereka.
"Senja".
"Hmmm ,indah yahh? ".
"Gila jelas bangget,bagus ren".
"Suka?".
"Bangget".
"Dulu gue kalo lagi sedih pasti kesini".
"Alesanya? ".
"Karna gue bisa ngeluarin segalanya disini,gue bisa liat dunia dari sini,gue bisa liat orang-orang yang jauh lebih sedih dari gue jadi gue belajar buat bahagia dari tempat ini.
"Jadi sekarang lu lagi sedih?".
"Engga" .
"Ko ngajak gue kesini?".
"Gue lagi bahagia".
"Ko bisa?".
" ya bisa lah".
"Alesanya".
"Kepo".
"His".
"Lu tau ga len rasanya jatuh cinta".
"Emmm,ko nanya gitu?".
"Nanya aja".
"Emmm" milena membuang pandangannya kemana saja yang penting tak terlihat oleh reno.
"Kenapa?".
"Eh gapapa".milena membalikan badannya sambil masih mengusap matanya yang sedikit basah.
"Lu nangis len?".
"Engga".
"Lah itu".
"Kelilipan".
"Nih" reno memberikan sapu tangan pada milena.
"Makasih".
"Maaf len".
"Buat".
"Omongan gue tadi".
"Ah santai".
Semua hening mereka saling sibuk memandangi senja yang makin jelas terlihat dihadapan mereka.
"Len".
"Iya".
"Kalo suatu saat bakal ada seseorang yang pengin gantiin posisi nando di hati lo,gimana?".
"Tergantung".
"Maksudnya?".
"Gimana perasaan hati gue".
"Kalo sekarang gimana".
"Sekarang gue lagi males mikirin gituan ren,bagi gue itu udah ga penting".
"Ga penting?".
"Yap".
"Lu trauma?".
"Buat apa trauma".
"Setau gue lu udah beberapa kali nolak cowo".
"Terus".
"Ya takutnya lu trauma jadi nolak cowo mulu, awas nanti jadi perawan tua". Reno terkekeh sambil mengacak-acak rambut sahabatnya itu.
"Apaan sih, eh maap aja ngomongin gue jomblo emang sendirinya ga jomlo".
"Gue mah jomlo happines".
"Jomlo ko happines, haha lucu".
"Anjir ngeledek,daripada galmove haha".
"RENOOOOOOOO!!!!" Mereka kejar-kejaran satu sama lain hingga tanpa sadar milena menubruk seorang pria.
"Eh maap".
"Iya gapapa mba".
"Mba mba emang gue udah tua apa".
"Eh bang ini pesanan saya ya?".
"Dengan mas reno?".
"Yap".
"Oh ini mas maaf terlambat".
"Iya gapapa,udah saya bayar pake gober walet kan?".
"Iya mas".*
"Sini duduk".
"Lu pesen goberFood?".
"Iya" reno sibuk membuka 2 cup nasi yang ada ditanganya dan memberikan setiap minuman dengan sedotan lalu memberikannya kepada milena.
"Cepet makan udah menjelang malem,nanti gue dimarahin lagi sampe hari gini belum ngasih makan anak orang".
"Makan bawahnya jalan raya kan ga lucu".
"Biarin biar yang dibawah kebita".
"Gila".
"Cepet makan,mau gue suapin? ".
" ga ga ga".
"Yaudah makan".
"Iya".
Mereka menghabiskan makanannya sambil menikmati indahnya senja dan canda tawa mereka yang menjadi pelengkap keindahan senja sore ini.Gays gays gays say hello,maaf baru post lagi,sibuk rl elah.
Semoga makin sayang sama mereka ya💜
Jangan lupa like comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
dua pilihan
Teen FictionAda pepatah mengatakan " mencintai tak harus memiliki ". Sama halnya dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan, menyesakan, menyimpan luka, tangisan tak bersuara. Sesak? Memang , apa dayaku yang ingin meng kita-kan aku dan kamu. .Puspa Aprilia Trim...