Terkadang perasaan tak bisa membedakan antara teman dan kasih,semua tak bisa direncanakan,semua datang secara tiba-tiba.
"Kebiasaan deh lama bangget".
"Tinggal duluan aja napa repot amat si".
Milena sibuk membereskan semua buku ke dalam tas nya sedangkan reno hanya berdiri di depan pintu sambil memperhatikan gadis itu,memang telah menjadi kebiasaan menunggu bagi reno, karna gadis itu memang selalu membuatnya menunggu.
"Udah".
"Woy arah parkiran lurus bukan belok".
"Mau ngumpulin ini dulu" Milena memperlihatkan selembar kertas di tangannya , ia memasuki ruang T. U dan mengumpulkan absensi kelasnya.
"Eh bentar ren".
"Ngapain lagi,yawloh ni anak" reno sudah tak sabar dengan sikap sahabatnya itu,milena malah mendekati seorang wanita dan mengobrol dengan wanita itu, sedangkan dirinya hanya berdiri dibawah pohon sedaritadi.
"Ka tasya".
"Eh lena,ada apa".
"Emmmm itu ka ,ka vano minta kakak main kerumah ,hehheh" ucap milena malu.
"Mmmm...insyaAllah".
"Yes silver queen" ucap milena lirih.
"Hah apa len?".
"Eh engga ka,yaudah lena duluan ya udah ditungguin sama reno,dah ka".
"Mau pulang aja pake ngosip segala.
"Siapa yang gosip".
"Lah tadi" reno langsung melangkahkan kakinya dan meninggalkan milena.
"His" milena mengejar reno dengan cepat dan heran dengan tingkahnya hari ini.
"Kenapa si".
"Nih" reno memberikan helm pada milena tanpa menatap wajahnya.
"Rennnn".
"Cepet naik".
"His" milena naik di jok belakang dengan wajah datar,lalu reno mengemudikan motor ducati nya dengan kecepatan tinggi.
Mereka tidak saling berbicara,semua hening hingga mereka sampai di persimpangan lampu merah.
"Rennnnnnn" renggek milena.
"Hmmm".
"Kenapa si".
"Gapapa".
"Ko beda".
"Perasaan lo doang".
"Nggak ko ren,kenapa si gue salah apa sama lo? ".
"Ga".
"Hih".
"Rennn".
"Apalagi" reno melirik milena datar.
"Gue mau ke basecamp".
"Ngapain".
"Pokoknya kesana".
Tanpa jawaban dari reno mereka sudah sampai di sebuah rumah sakit yang biasa mereka kunjungi,bukan untuk menjengguk tetapi untuk menikmati senja di sore hari di outdor lantai atas rumah sakit husada.
" cepat naik".
"Ngapain si".
"Buru" milena menggeret tangan reno kasar.
"Lo tau kenapa gue ngajak lo kesini ren".
"Ga".
"Lo dulu pernah bilang kalo lo lagi sedih pasti yang pertama lo datangin tempat ini"milena duduk di sisi outdor dan diikuti oleh reno yang masih menunjukan muka datarnya.
"Terus".
"Gue tau lo lagi ada masalah kan".
"Ga".
"Terus kenapa mood lo ga baik hari ini".
"Ga dikasih uang jajan" ucap reno cuek.
"Hahahah reno reno dari kecil lo tuh gini ya,selalu ga bisa buat bohong.
"Siapa yang bohong".
"Ututututu" milena mengejek sahabatnya itu sambil tertawa geli.
Reno hanya membalas milena dengan tatapan sedikit melotot.
Milena mengangkat kupingnya dan berekspresi seperti anak kecil yang akan menangis.
"Ngapain lo".
"Gue minta maaf kalo ada salah".
"Engga ada len".
"Trus kenapa?".
"Gapapa".
"Lo ga nganggep gue sahabat lagi ya?".
"Engga gitu len".
"Terus".
"Gue gatau gue kenapa hari ini,gue ga ngerti len sumpah".
"Cerita aja".
"Gue marah sama seseorang tapi dia ga salah".
"Lah ko bisa".
"Dia deket sama cowo selain gue,gue marah padahal dia kan bukan pacar gue".
"Ouh jadi sahabat gue lagi cemburu nih hahahhaha".
"Masa sih gue cemburu".
"Lah emang kenapa wajar dong lo kan manusia".
"Engga wajar len".
"Kenapa?" .
"Gue ga mungkin bisa dapetin dia,gue ga boleh cinta sama dia".
"Siapa yang ngelarang bilang sama gue" sambil menepuk-nepuk dadanya.
"Gada".
"Eh btw siapa cewenya".
"Kepooooo".
"Ih mulai deh ga terbuka".
"Terbuka?emangnya pintu".
"Ih nyebelin".
"Biarin wleeee".
"Siapa ih ren serius".
"Jangan tau".
"Kenapa".
"Kamu ga akan kuat biar aku saja".
"Lagaknya kaya dilan ftv".
"Latihan".
"Halah gayanya".
"Len makasih".
"Buat".
"Bikin mood gue baik lagi".
"Iya sama-sama, oya kalo ada apa-apa cerita aja jangan gini ya".
"Iya len maaf".
"Iya gapapa ren".
"Gimana olimpiade dilaksanainya kapan?".
"2 minggu lagi".
"Ouh semangat".
"Makasih".
"Masih suka chating-an sama faisal? ".
"Kadang".
"Ngobrolin apa".
"Ko nanya gitu".
"Ya pengen tau aja".
"Tumben kepo".
"Gapapa kali".
" ya gitu deh cuma nanyain tugas".
"Oh".
"Len".
"Iya".
"Cemburu wajar ga si".
"Wajar lah".
"Kalo sama temen sendiri gimana?".
"Emmmm gatau tanya google sana".
"Elah serius".
"Emang siapa si?".
"Mita? ".
"Ko mita sih bukan lah".
"Kan lo temanan sama dia" .
"Emang lo bukan temen gue?".
" ya temen tapi kan ga mungkin".
"Kalo mungkin" .
"Gue percaya sama lo,lo bukan temen macam itu".
"Semoga".Hay hay hay readers kuuuu🎈💜makasih udah mau vote koment tetep stay sma milena dan reno ya,,,ahhhhhhhh gimana rasanya kalo suka sama temen sendiriiiiiii....
Ditunggu cerita selanjutnya ya💜♡
Jangan lupa like comment♡
KAMU SEDANG MEMBACA
dua pilihan
Teen FictionAda pepatah mengatakan " mencintai tak harus memiliki ". Sama halnya dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan, menyesakan, menyimpan luka, tangisan tak bersuara. Sesak? Memang , apa dayaku yang ingin meng kita-kan aku dan kamu. .Puspa Aprilia Trim...