Aku dan kamu hanya sebatas angan yang ingin menjadi kita.
"Pagi mah".
"Pagi tante" reno berjalan mengikuti milena ke ruang makan,lalu duduk.disana juga sudah ada devano.
"Gimana ren udah membaik?" Tanya kirana khawatir.
"Udah tan"."Bagus deh,untung kalian libur jadi bisa pada istirahat".
"Iya mah".
"Ren".
"Iya ka".
"Lo jadi pindah ke Australia?"
Ucap devano sambil melahap selembar roti ditangannya, lalu milena dan kirana langsung melotot begitu mendengar penuturan devano."Pindah?" Seketika itu juga milena kaget.
"Belum tau ka itu kan masih rencana".
"Loh kok harus pindah ren?".
"Iya tan soalnya bisnis papah lagi bagus disana jadi mau gamau aku sama mamah harus ikut pindah,soalnya berabe kalo bolak balik.Setelah itu milena hanya menampilkan ekspresi datar tanpa berucap apapun,makanannya hanya ia mainkan dan tak berniat ia makan.
*
"Gue balik dulu ya len".
Milena tak menjawab ia melipatkan kedua tangannya di dadanya sambil menyenderkan tubuhnya ke pintu.
"Lenn".
"Len lo kenapa?".
"Mau pindah?" Celetuk milena.
"Apanya?"."Lo,bego".
"Baru rencana".
"Kenapa ga bilang?".
"Soal?".
"Lo mau pindah lah".
"Kan baru rencana len".
"Ohhh"."Ohhh lo marah ya? Hhhhhh" reno mendekati milena dan mengacak-acak rambutnya.
"Apaan si sana-sana".
"Mau nganterin gue balik ga?".
"Ga".
"Ohhh yaudah gue pulang pake taksi".
"Bodoamat".Ketika reno akan keluar dari pagar rumah milena tiba-tiba reno memegangi puncak kepalanya sambil mengerang kesakitan.
"Arghhhh".
"Ren" batin milena.
"Ren kenapa?" Milena khawatir sekali dengan reno yang tiba-tiba mendadak seperti itu.
"Pu..pu..pusing len"."Yaudah yu sini masuk".
"Kan gue mau pulang len".
"Udah jangan ngeyel deh" milena menuntun reno memasuki rumahnya lagi dan menidurkannya di sofa".
"Makanya jangan suka bohong berani ujan-ujanan deh kan jadi gini,apalagi setau gue lo dari dulu kalo sakit lama lagi,kan kasian tante meri harus ngerawat bayinya ini"ucap milena sembari mengompreskan air hangat.
"Udah ngocehnya? ".
"Ngoceh apanya sih ngasih tau juga"."Len".
"Hmmm".
"Kalo gue pindah lo oke kan?".
Milena berhenti mengompres lalu menatap reno datar.
"Lo ngomong apaan si gajelas".
"Gu...gue juga males pindah".
"Yaudah gausah pindah".
"Gimana lagi ortu gue".
"Hmmm".*
"Makasih udah nganterin gue".
"Sama-sama".
"Mau mampir".
Milena hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa".
"Gapapa,gue pamit" Milena langsung meluncurkan mobilnya dengan kecepatan tinggi.lalu reno hanya bisa diam dengan sikap Milena hari ini,tapi kenapa dia seperti itu?
Apa dia tak rela jika dirinya pindah?
Atau hanya karna badmood saja?."Sayang kamu kenapa?" Meri mengecek kening reno, dan ingin mengetahui apa yang terjadi dengan anaknya.
"Udah sembuh mah".
"Ko bisa sakit?".
"Mah reno mau istirahat boleh".
"Iya boleh sayang".*
Brukkkkk
Reno menidurkan badanya pada kasur empuk dikamarnya, semuanya benar-benar membuat kepalanya terasa pening.
Reno memejamkan matanya perlahan lalu tak lama ada sebuah notifikasi pesan dari handphone miliknya.
milena:
Jangan lupa makan obatnya.Dia begitu bahagia akhirnya Milena tidak seperti tadi lagi.
Reno:
Siap bu boss😆.Milena:
Jangan main hp terus.Reno:
Siap.Milena:
Tidur jangan balas terusssss!!!!."Yaelah ni anak gatau apa gue masih kangen" .
"Ren,minum obat, obatnya ada di tas kamu kan? "Tiba-tiba meri masuk ke kamar reno .
"Ko tau?".
"Milena nelpon mamah barusan".
"Minum obat langsung tidur ya".
"Iya mah"."Gila mereka kaya kompak gitu" batin reno.
Setelah meminum obatnya reno langsung tidur karna ia sudah sangat mengantuk sedari tadi.Cuap cuap author ah authornya ga asik lama update,Yaelah iya guelama update sibuk tau....
Maunya kalian update berapa kali seminggu? satu bulan sekali ahsiappp😆
Jangan lupa like comment💜
KAMU SEDANG MEMBACA
dua pilihan
Teen FictionAda pepatah mengatakan " mencintai tak harus memiliki ". Sama halnya dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan, menyesakan, menyimpan luka, tangisan tak bersuara. Sesak? Memang , apa dayaku yang ingin meng kita-kan aku dan kamu. .Puspa Aprilia Trim...