2.thank you

48 18 3
                                    

Jangan selalu menjadikan cintamu sebagai prioritas utamamu,karna duniamu bukan hanya tentang dia.

*semua sudah menganti pakaian olahraga lalu secepat kilat mereka sudah berbaris tertib dilapangan*
"Oke baik hari ini adalah tes terakhir kalian  di semester 1 ini,sudah saya umumkan sebelumnya kepada setiap km bahwa kita akan melaksanakan tes fisik yang bertempat di sport center,ada 5 jenis tes fisik,terutama lari cepat 100m untuk putri dan 150m untuk putra,sekian langsung bisa ke tempat tersebut mulai dari sekarang waktu 10 menit".
*pritttttttttt* 
"Gila gila ini sih nyiksa" ucap adit pada dimas sembari lari dengan nafas terenggah-enggah.
"

Lebay lo".
"Anjir cape gue".
"Laki bukan si lo?  Gini doang juga".
"Lo ga liat isi celana gue".
"Terong hahahahahah".
"Anjir" Adit menoyor kepala dimas "eh iya btw gimana sama queen kimia".
"Paan si ah".
"Hahahah jangan-jangan lu ditolak".
"Belum juga nembak".
"Hah ko?ga berani lo?".
"Berani lah".
"Terus".
"Belum tepat aja".
"Sampe kapan lu ngejomlo terus dim".
"Lu juga jomblo kamvret".
"Eh dim".milena mempercepat larinya dan menyejajarkan langkahnya dengan dimas.
"Eh queen kimia".
Milena tersontak kaget  dengan panggilan adit pada dirinya tetapi dia sudah tidak heran karna memang mahluk yang satu ini suka nyeleneh,dimas sontak melotot pada adit dan memberi kode agar adit diam.
"Udah gosah dengerin dia len,oya ada apa?".
"Lu masih osis kan?".
"Masih len".
"Gue butuh bantuan lo bisa?".
"Bantuin apa?".
"Bulan depan gue ikutan olimpiade kimia gue butuh semacem asisten gitu yang pinter".
"Asisten?".
"Cuma buat bantuin tugas gue disana ko,lu kan osis banyak pengalaman".
"Emmm".
"Gue gamaksa".
"Oke gamasalah".
"Makasih,yodah gue duluan".milena meninggalkan dimas dan berlari melewatinya.
"Lu cantik tapi sayang gue belum bisa milikin lu".ucap dimas lirih
"Apa?gue pengen denger lagi".
      Plakkkkkk.
"Gausah denger kasian lu jomlo".dimas terkekeh sambil mempercepat larinya meninggalkan adit.
"Anjir lo".

*
"Semua sudah kumpul".
"Sudah pa" teriak semua siswa siwi yang serentak menjawab pertanyaan pa daniel,semua nampak sudah rapih dalam barisan.
"Dimulai dari garis start semua jongkok sambil menunggu aba-aba  dari saya dan lari sesuai aturan yang sudah saya berikan,saya akan menilai permenitnya, jika sudah selesai  boleh kembali ke sekolah dan langsung ganti baju".
"Baik pa".
 
Pritttttttttttt
Semua siswa siswi berlari sekencang mungkin,mereka tidak lagi memperdulikan sekitar,yang mereka perdulikan hanya bagaimana bisa berlari dengan cepat dan mendapatkan nilai terbaik.
Setelah selang beberapa waktu semua sudah selesai dengan penilaiannya masing-masing,mereka segera bergegas kembali ke sekolah dengan wajah yang lemas pucat.
*
"Len lo kenapa?" Dimas sedikit khawatir dengan wajah pucat milena.
"Gapapa ko dim".
"Beneran?masih kuat ke sekolah?".
"Masih".
"Dibilangin suruh makan dulu, jadi gini kan ngeyel sih". Serobot reno yang entah datang darimana.
"Abis ini lo harus  makan".
"Tapi kan ren....".
"Izin aja dulu sama bu ria,daripada lo sakit".
Dimas sedari tadi hanya berjalan dibelakang mereka tanpa mau ikut nimbrung,ia hanya memperhatikan mereka dari belakang,tetapi sekarang ia memilih untuk duluan.
"Gue duluan ya ren len".
"Eh iya" jawab milena lemas.
"Mau gue gendong?" Tanya reno yang benar-benar khawatir.
"Ga".
"Udah cepet naik" paksa reno yang sudah jongkok didepan milena.
"Gamau".
"Kenapa".
"Malu lah aneh".
"Udah cepet".
"Gamau".
"Ihh".
"Lena" kali ini reno memaksa dengan melotot.
Jika reno sudah melotot lena sudah tidak berani lagi menolak,lalu ia segera naik ke tubuh reno dan meletakkan tangannya tepat dileher reno.
"Nah gitu kek".
Semua hening milena tidak menggubris omongan reno,kepalanya sudah pening rasanya tidak karuan ia juga menidurkan kepalanya dipundak reno dengan nyaman.
"Len".
"Woy lu  tidur ya" reno terkekeh melihat tingkah laku sahabatnya ini yang terlalu nyaman tidur di dalam gendonganya.
"Apaan si" lena mengomel karna reno seringkali jail pada dirinya.
"Kita berenti dulu ya noh ada tukang kebab" menunjuk ke sebrang jalan didepan sekolah mereka yang sudah terparkir gerobak kebab disana.
"Gamau".
"Lu belum makan Gausah ngeyel deh".
"Pala gue pusing ren gue mau tidur bukan makan".
"Ya maka dari itu makan dulu".
"Gamau ah,gue turun aja deh mau ke kelas mau tidur".
"Ga,diem lo".
"His".
"Nurut deh,ngelawan mulu".
*
"Mang kebab dua".
"Wadu mas mba pacaran ya" tanya penjual kebab itu sambil terkekeh,melihat milena yang masih digendong oleh reno.
"Iya mang"
"Heh" milena menyubit pundak reno kesal "gosah di dengerin mang dia mah ngada-ngada".
"Kalo udah jodoh mah gimana be ya mang".
"Hehehe iya mas,lagian pantes kok".
"Tuh kan" reno melirik milena sambil tertawa dan alhasil milena tambah jengkel dengan dirinya.
"Mang cepetan elah udah ngantuk nih" milena kesal sedaritadi penjual kebab terus bersekongkol dengan reno menggoda dirinya.
"Nih mas" dua kotak kebab diberikan pada reno lalu dia membayarnya dan segera memasuki gerbang sekolah sambil masih menggendong sahabatnya itu.
*
"Duduk terus makan,gue mau cari minum dulu" reno mendudukkan milena pada kursinya dan pergi ke kantin untuk mencari minuman.
"Waduh abis diapain aja lo" adit menghampiri milena diikuti oleh dimas dan mita.
"Ga di apa-apain" ucap milena santai sembari melahap kebab ditanganya.
"Len lo nanti masih bisa ikut kumpul di lab?" Ucap dimas memastikan keadaan milena yang masih terlihat pucat.
"Kayanya,gue usahain".
"Kalo gabisa gausah dipaksain, nanti gue izinin ke bu resi".
"Gue gapapa ko".
"Yaudah nanti kalo ada apa-apa gue ada di ruang kesenian ko,gue lagi dekor disana".
"Tenang aja ada gue ko" reno muncul dengan membawa 2botol minuman soft drink lalu diberikan kepada milena.
"Dia aman sama gue dim".
"Heheh iya deh gue percaya".

Hari ini bu ria yang merupakan guru ppkn mereka tidak masuk karna harus menjengguk ibunya yang ada di rumah sakit, semua siswa  siswi menikmati jamkosnya sampai waktunya pulang tiba.
"Yu".
"Tunggu dulu sabar kenapa". 
"Takut telat nanti lu kena marah bu resi".
"Yang mau ikut seleksi gue ko jadi lu yang ga sabar".
"Heh yang namanya sahabat pasti lah harus mendisiplinkan sahabatnya yang lain".
"Serah deh" Milena sudah selesai memasukan semua buku-bukunya kedalam  tas ranselnya,lalu bangkit dari duduknya.
"Bentar".
"Apaan".
"Rambut lu berantakan" reno membereskan geraian rambut milena yang sedikit berantakan "nah selesai".
"Cantik" ucap reno dengan nada rendah.
"Apa?" .
"Jelek lu kaya boneka anabel".
"Gapapa yang penting nando pernah suk...". Milena keceplosan dan menyesalinya tapi percuma reno mendengar perkataannya.
"Suka" reno tertawa meledek.
"Tau ah" milena cemberut lalu meninggalkan reno.

dua pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang