Aku tak peduli sampai kapan aku harus menyimpan rasa ini.
Walau besar resiko yang akan kutelan jika harus lebih lama menyimpan semua ini.
Namun satu hal yang harus kamu tau, aku tak ingin semuanya menjadi hitam dan pahit hanya karna kau tau bahwa 'aku mencintaimu'
•••
Aku belum pernah mencintai seseorang sebelumnya. Belum pernah tau rasanya jatuh cinta, sebelum aku merasakannya karena kamu. Belum pernah tau bagaimana rasanya 'malu-malu tapi mau' ketika bertemu dengan seseorang yang kita cintai.Kamupun hadir.Membuatku seolah menjadi wanita terbahagia di bumi ini, walaupun hanya sekedar mencintai.
Intinya, kamu adalah cinta pertamaku.Banyak orang yang bercerita, kalau-kalau mencintai seseorang adalah satu hal yang juga bodoh, karna sama saja kita menaruhkan hati dan perasaan untuk suatu saat akan disakiti.
Namun, sampai saat ini aku belum merasakannya.
Lantas, apakah kamu akan membuatku menjadi seperti itu juga?Aku harap sesekalipun tidak.
•••
Pagi itu, aku kembali memulai hariku.
Seperti yang tidak biasanya kulakukan, baru saja kubangun, aku langsung melipat tanganku,bertekuk lutut, mengatupkan kelopak mataku, dan kusebut namamu dalam lantunan doaku pagi itu.
Menurutku mencintai seseorang dengan hanya mendoakannya saja, sudah lebih dari sekedar cukup.
•••
Mulai kejadian saat pertama kali aku dan Riko berbicara dikelas, aku tak lagi mau sarapan di kantin.
Kalaupun sesekali itu harus terjadi, aku tak pernah lagi berani menaruh tasku dikelas lalu pergi ke kantin.
Jantungku tak pernah siap untuk bertemu denganmu Riko! 😆
•••
Aku rasa saat itu aku sudah kesiangan, akupun buru-buru berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, tiba-tiba ada seorang lelaki dari belakang memanggilku,"Heyy, Rinaaa!!", panggil lelaki itu.
Sebelum kulihat ke belakang, aku sudah bisa menebak suaranya."Aduh, itu pasti Riko." , kataku dalam hati.
Akupun sama sekali tidak menengokkan kepalaku ke belakang, karna seperti yang kalian tau, aku tak pernah bisa melihat matanya.
Huft:(
•••
Akupun berlari menaiki tangga, lalu sesampainya di kelas, tiba-tiba Riko sudah ada dan duduk di kursinya."Lahhh, terus yang tadi manggil aku siapa?" , kataku pelan sambil menaruh tasku di kursi, dengan memasang wajah kebingungan.
"Kenapa? bingung ya kenapa aku bisa tiba-tina disini?hahaha..." , kata Riko sambil mendekati mejaku.
Upsss, lagi-lagi aku harus menjadi kucing yang malu-malu tapi mau.😂
•••
Bel istirahatpun berbunyi, anak-anak mulai berhamburan lalu pergi ke kantin untuk sekedar mengisi perutnya setelah beberapa jam mengikuti pelajaran di kelas.
Namun, tidak denganku."Rin, ayo ke kantin. Aku laper nih!" , ajak Fani.
"Engga deh, kamu aja ya Fan. Aku lagi gak mood ngapa-ngapain nih, aku titip tea juice rasa yang pernah ada 1 ya." , kataku pada Fani.
•••
Di kelas aku benar-benar sendiri."Daripada gada kerjaan, mending mikirin Riko,gkgkgk" , kataku dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
Tak lama, tiba-tiba dari tangga terdengar suara beberapa anak laki-laki.
Awalnya tak kupedulikan, namun setelah mendengar suara Riko, seketika itu aku gugup dan bingung apa yang harus aku lakukan agar seolah-olah terlihat sibuk.Akupun buru-buru mengambil sebuah buku dari tas, aku tak melihat buku apa yang kuambil itu. Intinya, setiap aku tau ada Riko, aku menjadi seseorang yang terlihat seperti cacing mendadak kepanasan.
Merekapun masuk ke kelas.
Dan tiba-tiba Riko menghampiriku."Kamu baca apa di buku matematika? Ko mulutnya komat-kamit kek baca cerita lucu, tapi isinya cuma angka-angka gitu?" , katanya sambil sedikit tertawa.
"Hah?matematika?kenapa?ini?" , kataku gugup.
Haduhhhhh. Aku benar-benar ga tau kalau itu buku matematika. Karna tujuan awal aku ngeluarin buku juga buat nutupin rasa grogiku saat ketemu dia doang.
Malu dan malu banget pokonyaaaaa!!!!!
Rikooo! Kenapa kamu harus buat aku jadi grogian melulu sihh!!
Sampe akhirnya salah tingkah gini:(

KAMU SEDANG MEMBACA
"Kisahku"
Ficção AdolescenteSetiap orang berfikir bahwa jatuh cinta adalah manis. Untuk kamu yang juga berfikir seperti itu, ketahuilah resiko jatuh cinta jauh lebih besar dibanding berdiri diatas seutas tali yang tergantung diantara kedua tebing tinggi. Ketahuilah, pahitnya...