Ciee yg nungguin haha.
Maaf ya sebenernya tu Chan baru selesai ngedit ni part dan disini banyak banget perubahannya dari pada part yg sebelumnya. Banyak kata yg berubah jdi yg udah pernah baca pasti heran. Penasaran?
Cus langsung baca aja, tpi jan lupa vote ya^_^••••
Happy reading!
Hari yang di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Hari dimana sang istri akan segera melahirkan.
Jimin tak sabar menanti malaikat kecilnya akan segera lahir kedunia ini dan menambah anggota keluarganya.
Tidak terasa sudah dua jam lamanya Jimin menunggu istrinya itu di depan pintu ruang operasi seraya mondar mandir kesana kemari. Karena takut terjadi apa-apa kepada istrinya Jimin langsung saja menyuruh dokter segera melakukan operasi Caesar pada istrinya itu. Selain itu, Jimin juga tidak tega melihat istrinya terus menahan sakit saat kontraksi itu datang menghampirinya.
Wajah kesakitan istrinya entah kenapa membuatnya ikut merasakan apa yang istrinya itu rasakan.
Jujur Jimin takut dan gugup saat ini. Takut akan kehilangan untuk kedua kalinya seperti apa yang pernah menimpa Nura mendiang istri pertamanya dulu pun tak bisa Jimin elak lagi. Dan gugup karena tak sabar melihat anaknya lahir ke dunia ini dan meramaikan isi rumahnya dengan tangisan bayinya.
Membayangkannya saja sudah membuat Jimin benar-benar tidak sabar.
"Duduk dulu, Jim. Apa kau tidak pegal terus mondar-mandir seperti itu sedari dua jam yang lalu?" tanya Jiyeon yang merasa pusing melihat putranya itu terus mondar-mandir di depan pintu ruang operasi istrinya.
"Bagaimana aku bisa duduk tenang, eomma. Istriku di dalam sana sedang memperjuangkan hidup dan matinya untuk bayi kami" kata Jimin frutasi.
"Eomma tau kau khawatir pada, Yoongi. Tapi duduklah dulu dan tenangkan dirimu. Eomma yakin Yoongi pasti akan baik-baik saja, termasuk anak kalian" seru Jiyeon.
Jimin menurut dan langsung duduk di kursi tunggu yang berada di dekat pintu ruang operasi. Dua jam sudah ia menunggu dan ia sungguh tidak sanggup menunggu lebih lama dari itu.
Jimin terus melirik pintu ruang operasi yang masih memperlihatkan warna merah di atasnya. Jujur ia tegang. Maka dalam hati ia terus merapalkan doa untul keselamatan keduanya.
'Tuhan ku mohon, selamatkanlah dua malaikat yang begitu berarti dalam hidupku yang kini tengah berjuang di dalam sana. Aku tidak ingin kehilangan lagi, jujur aku takut. Aku tidak ingin hal serupa menimpa istri dan juga anak ku seperti apa yang pernah dialami mendiang istri pertama ku dulu. Ku mohon lindungilah mereka, Tuhan. Amin'
Begitulah kira-kira isi doa dari Park Jimin untuk keselamatan istri dan juga anaknya saat ini.
┏━━━━━°❀•°::°•❀°━━━━━┓
My Wife
┗━━━━━°❀•°:°•❀° ━━━━━┛Tiga jam kemudian lampu itu padam pertanda operasi telah selesai. Jimin lega setelah beberapa saat lalu ia mendengar suara tangis anaknya yang begitu kencang di dalam ruang operasi. Dan saat ini ia tengah menunggu sang dokter keluar lalu mengatakan tentang istrinya.
Cklek
Pintu itu terbuka lebar menampilkan seorang dokter yang keluar dengan raut lelah namun tetap menyunggingkan senyumannya.
"Dokter bagaimana istri dan anak saya?" tanya Jimin memberondong sang dokter dengan pertanyaan.
"Mereka baik-baik, termasuk kedua bayi anda" Jimin menghembuskan nafasnya lega, namun tak lama setelah ia mendengar lebih jelas ucapan terakhir sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife || Minyoon [END]✔
FanfictionCuma ff gaje yang menceritakan asam manisnya perjalanan pernikahan Minyoon yang sedikit rumit semenjak kehadiran sosok baru dalam hubungan pernikahan mereka. Menceritakan: Park Jimin si duda muda beranak satu yang di tinggal mati oleh sang istri kar...