Iris matamu, melemahkan ku.
————————————————Lima puluh delapan menit berlalu demikian cepatnya. Film sudah di mulai sejak tadi, teriakan demi teriakan terdengar oleh Indra pendengaran bima, membuatnya sedikit....
Risi."Gini doang? Apa serem nya coba" gerutu bima dalam hati, saat melihat salah satu adegan sadis.
Bima melirik ke sebelah kanan tanpa memutar kepala nya. Terlihat Renata yang sudah berkali-kali meringis dan menutup wajah saat adegan tertentu, bima tersenyum miring "udah tau takut, ngapain nonton? Apa emang dasar semua cewek kaya gini?"
Berkali-kali Renata menutup wajah nya, berteriak pelan, dan merasa jantung nya berdebar-debar setiap melihat adegan satu ke adegan lain-nya. hingga datang lah suatu adegan, dimana wajah jelek dan ngeselin si setan yang ada dalam film tersebut memenuhi layar bioskop. Tanpa Ba-Bi-Bu, Renata menjerit dan hilang fokus, hingga secara tak sengaja ia memeluk seseorang yang ada di sebelah nya, bukan Luna. Bima.
Bima hanya tertegun sesaat, jantung nya terasa seperti jatuh. Tidak bergerak, juga tidak bersuara. Bahkan bima sedikit menahan napas.
Renata terdiam sejenak, ikut kaget dengan ulah nya, "Eh. Sorry sorry" ucap Renata kaku, sedikit berbisik. Lalu melepaskan pelukannya yang tak di sengaja.
Bima mengangguk singkat, tanpa membalas perkataan Renata barusan.
Arka, dan Luna sedari tadi tak sadar dengan peristiwa barusan. Mereka hanya fokus pada film, dan memakan popcorn.
🌸🌸🌸
Entah mengapa, sejak kejadian memalukan barusan. Renata tidak fokus lagi untuk menonton film, dirinya kini hanya merasa gugup dan.... grogi?
Renata menghela napas kasar. Melirik ke kanan ke kiri, semua orang tengah terfokus. Ia menyandarkan punggung nya, Dan agar merasa lebih Rileks, Renata meletakkan kedua tangan-nya pada sandaran kursi yang ada di samping kursi nya, sebelah kanan, lalu sebelah kiri. Huh!Sama hal-nya seperti Renata, bima juga sama merasa bosan. tidak merasa takut, juga tidak merasa tegang karena adegan-adegan yang ada di dalam film. Bima menoleh kepada arka yang tengah fokus, bukan fokus nonton film, tapi fokus pada popcorn yang ada di tangan-nya. Bima menghela napas kasar dan meletakkan tangan nya di sandaran kursi, hehe... tanpa sengaja, tangan bima dan Renata Bersentuhan, karena sejak tadi Renata memang sudah menyandarkan tangan nya.
"Sorry" Dengan nada yang datar dan tanpa ekspresi, bima membenarkan posisi nya.
Renata mengangguk, dan tersenyum kikuk. Ya Tuhan! Kenapa lagi sih? Dari tadi di bikin tengsin mulu? Renata kembali me-rileks kan dirinya, dan berusaha fokus pada film yang tengah di putar.
🌸🌸🌸
Durasi film sudah habis sejak Lima menit lalu, satu-persatu pengunjung bioskop meninggal kan gedung dan meninggalkan sampah-sampah nya, tidak dengan Renata dan Luna, mereka termasuk dalam kategori pengunjung yang taat aturan dan membawa keluar sampah nya masing-masing. Tak lupa, petugas kebersihan mengucapkan salam terima kasih kepada setiap pengunjung.
Setelah keluar dari dalam gedung bioskop, Renata dan Luna rencana nya ingin membeli es krim.
"Kak, boneka penguin nya? Jadi gak?" Tanya Renata sambil mengerjap-ngerjapkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me
Teen FictionKisah cinta, memang suatu hal yang sangat sulit untuk di mengerti. Mulai dari alurnya yang sulit untuk di tebak, dan kisah nya yang memang jarang tak rumit. Renata almira. Kalian bisa memanggil nya dengan sebutan Renata. Seorang gadis cantik...