Prolog

1K 89 39
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ini adalah cerita pertama author,   sebelumnya author minta maaf karena ceritanya masih acak - acakan.

Semoga cerita the first ini bisa menarik bagi pembaca dan bisa bermanfaat bagi teman - teman yang telah membaca cerita  ini.

Selamat membaca

🕌

Dingin hari ini harus kulawan, meski badanku gemetaran karena dinginnya udara subuh ini. Sekarang pukul 04.30, aku harus bersiap-siap untuk berangkat ke masjid menunaikan shalat subuh berjama'ah.

Meskipun seorang perempuan itu dianjurkan untuk shalat di dalam kamar mereka, tapi apa salahnya jika shalat berjama'ah di masjid sekali-kali.

"Ayah aku ikut ya ke masjid."

"Ngapain kamu ke masjid?"

"Shalat dong Ayah, ngapain lagi ke masjid kalau bukan untuk shalat,  Ayah ini ada - ada aja deh."

"Biasanya kamu shalatnya di rumah,  terus kenapa sekarang mendadak ingin shalat di masjid, kan nggak biasanya."

"Ayah kenapa sih, anaknya pengen shalat di masjid malah dilarang, kan aku lagi pengen cari pahala nih."

"Siapa yang larang sayang? Yaudah kalau kamu pengen ikut silakan. Sekarang kamu siap-siap gih, sebentar lagi kita berangkat ke masjid."

"Oke, makasih Ayah, Ayah memang the best deh," sambil mengacungkan kedua jempolku.

Ayah hanya tersenyum melihat tingkahku.
Sekarang aku harus siap-siap untuk pergi ke masjid. Senang rasanya bisa pergi ke masjid, aku kan jarang pergi ke masjid, lagian sekarang kan lagi libur sekolah jadi lebih baik aku pergi ke masjid, dan bisa juga hirup udara segar disubuh hari.

Baru saja aku mau masuk ke kamar, adikku sudah ada di depanku.

"Kak  Farah, kok cepet banget bangunnya, biasanya kalau udah azan baru bangun, sekarang belum azan kakak udah bangun, tumben banget sih."

"Kakak mau shalat ke masjid sama Ayah,  emangnya gak boleh?"

"Apa ?? Kakak ke masjid. Aku ikut ya."

"Ga usah aja ya, kamu kan masih kecil, shalat di rumah aja ya sama Bunda."

"Apa?? Kakak bilang aku masih kecil?  Aku ini udah naik ke kelas 6 kak, apanya yang masih kecil. Pokoknya aku mau ke masjid, titik."

"Yaudah deh, kalau gitu kamu siap - siap gih."

"Baik kak, jangan lupa tungguin aku ya kak."

"Iya."

🕌

Sekarang tiba saatnya kami berangkat ke masjid.

"Aqila, kamu juga ikut sayang?" tanya Ayah yang melihat Aqila juga keluar rumah.

"Iya Yah, tadi dia yang minta ikut sama aku," jawabku seadanya.

"Bolehkan kan Yah, Aqila pergi ke masjid?" tanya Aqila.

"Iya boleh."

Masjid Pengikat RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang