Bagian 22

1.6K 34 8
                                    

Ada jarak yang terbentang karena rindu
Ada cerita yang terbuat karena jarak
Aku percaya, ceritamu dan ceritaku akan jadi cerita kita saat kita bertemu.

***

_ICE GIRL VS ROMANTIS BOY_

Ost Baekhyun~Beautiful

Tap tap tap derap suara langkah kaki ku terdengar jelas ketika aku masuk kekelas dan segera menuju tempat duduk yang berada di nomor 2 sebalah kiri pintu kelas tapi tidak disangka aku menemukan surat putih entah siapa yang mengirimkan nya dan perlahan aku mengambil surat itu dan membaca nya.

Sejak-sejak kecil tentang kita
"Mencintai angin
Harus menjadi siut
Mencintai air
Harus menjadi ricik
Mencintai gunung
Harus menjadi terjal
Mencintai api
Harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala
Harus menebas jarak
Mencintai-Mu
Harus menjelma aku"

From : Ditto sih cowok romantis se SMA Pelita Jaya School

Selesai membaca puisi

Tanpa disadari bibir Dina melengkung membentuk senyuman manis setelah membaca puisi dari Ditto

"Hayo lo baca puisi dari siapa sambil senyum senyum sendiri." Tiba tiba Atikah datang mengkagetkan ku entah darimana ia datang

"Apasih lo ngagetin aja." Cepat cepat aku menyembunyikan puisi yang berada di tangan ku itu

"Lo baca puisi dari siapa sih." Tanya Atikah curiga karna gelagat ku mencurigakan

"Gak dari siapa siapa, udah deh jangan kepo." Jawab ku cepat

"Iya deh, yang dapat puisi dari sang pujaan hati." Ledek Atikah yang sudah tau dari mana puisi itu berasal

"Apaan sih lo." Elak ku masih menyembunyikan nya

"Yaudah ngaku aja kali gue udah tau."

"Lo tau dari mana?." Akhirnya aku menyerah dan membiarkan Atikah tau

"Tadi pagi gue kecepatan datang jadi gue tau kalo Ditto ngasih tu surat dimeja loh."

"Oh." Aku hanya mengucapkan Oh

"Terus apa isinya dia nembak lo?." Tanya Atikah masih kepo dengan isi surat itu

"Apasih kepo lo."

"Dasar pelit lo."

"Biari, yaudah gue ketoilet dulu." Pamit ku meninggalkan Atikah karna bisa bisa ia terus bertanya pada ku

🌼🌼

Lain halnya di tempat Ditto ia sedang melamun dan membayangkan wajah Dina yang sedang membaca puisi yang ia buat

"Woy pagi pagi udah melamun aja, mikirin apa sih lo hati hati kesambet gue denger denger sekolah kita angker loh." Andika datang datang mengejutkan Ditto yang asik melamun

"Anjirr Lo ngagetin aja gue gak lagi ngalamun." Elak Ditto

"Terus tadi apa, kalo bukan ngelamun bangsat." Jawab Andika

"Gue cuma lagi mikirin Dina." Jelas Ditto kepada Andika

"Bucin lo pagi pagi udah mikirin cewe." Ejek Andika

"Alah kayak lo gak aja."

"Ye gue beda kali, gue ini gak bucin tapi pejuang cinta." Elak Andika karna tak mau bilang bucin

"Sama aja bangsul."

"Emang tadi lo mikirin apa penasaran gue jangan jangan lo mikirin yang jorok jorok yaa." Tuduh Andika

"Sepertinya otak lo harus gue cuci deh Dik dari tadi suuzon terus tentang gue." Jawab Ditto

"Enak aja lo, gini gini otak gue masih bersih kali." Jawab Andika tak terima

"Mangkanya jangan suuzon jadi orang."

"Gue masih penasaran ini lo mikirin apa dari tadi."

"Kepo banget deh loh."

"Pelit lo cerita cerita sini sama gue."

"Ye maksa, yaudah karna kasian liat lo jadi gue ceritain, jadi tadi gue sengaja datang pagi pagi demi buat puisi ke Dina, dan tadi kenapa gur melamun karna gue membayangkan wajah cantik Dina pas baca puisi dari gue gitu ceritanya udah gak penasaran lagi kan." Jawab Ditto yang telah usai menjelaskan semua ke Andika

"Oh gitu ceritanya paham gue, dasar bucin, jaman gini masih main puisi puisi an." Ejek Andika setelah tau kejadian nya

"Eh bangsul, lo tu gak tau kalo kasih puisi tu cara yang paling romantis menurut gue dari pada ngasih bunga."

"Emang kenapa kalo ngasih bunga, menurut gue romantis." Tanya Andika pemasaran

"Ya karna bunga itu cepat layu jadi menurut gue lebih mending kasih puisi karna puisi itu gak bakal layu."

"Bisa gitu?."

"Bisa lah, udah deh jangan nanya nanya lagi, pusing gue jawab nya." Jawab Ditto sambil berdiri dan segera meninggalkan Andika dikelas,

"Lo mau kemana.", Tanay Andika ketika Ditto ingin pergi

" Ketoilet, kenapa mau ikut?."

",Eww jijay." Ucap Andika dengan nada yang dibuat buat

Entah kebetulan saat Ditto ingin menuju toilet tiba tiba ia bertemu dengan Dina

Deg tiba tiba aku memilih Ditto dari arah depan "Aduh Dina lo kenapa deg degan liat Ditto, lo jangan sampai suka sama tu orang." Bicara ku dalam hati

Ditto tiba tiba menyapa ku "Hai udah lo baca puisi nya, gimana suka gak?." Tanya Ditto tiba tiba menanyakan puisi nya

"Biasa aja alay lo." Sebenarnya aku tak ingin mengatakan hal itu tapi aku harus bersikap dingin terhadap Ditto

"Biasa aja ya maaf gue tadi kasih lo puisi yang bisa aja yaudah deh gue pamit dulu bye." Ucap Ditto pamit meninggalkan Dina

"Duh sebenarnya gue gak enak ngomong kayak tadi sama Ditto dan gue juga gak bermaksud ngomong yang buat dia sakit hati."

Bersambung
❄️❄️❄️❄️❄️

Jambi 1 November 2019
Jangan lupa vote and comment

Ice Girl VS Romantis Boy (Sebagian Part Tidak Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang