Bel istirahat berbunyi
Suasana kelas sepi
Rasanya sunyi
Tanpa ada bunyiSandy yang menemani Busdi istirahat untuk makan pagi, langsung ke kantin
"Sandy, Elu mau ikut makan ngga? Nanti gue bayarin."ujar Busdi."Ehmm..(perut berbunyi), ngga usah aku ngga laper Busdi."jawab Sandy berlagak pura-pura tidak lapar.
"Yasudahlah, temenin gue juga gpp hehehe padahalkan gue bayarin masak ngga mau." bujuk Busdy terhadap Sandy.
" Tenang gue ngga laper, nanti saja makannya sepulang sekolah." kedua kalinya berpura-pura.
Setelah makanan yang dipesan telah datang dan dimakan oleh Busdi. Nampaknya ada bel masuk berbunyi, sedangkan Busdi belum menghabiskan makanannya(sambil terselak dimulut).
" Busdi, buruan woi. Dah masok ya kali harus nungguin elu!!." ucap dengan nada keras Sandy
" Ya udah, gue bayar dululah(sambil mengambil uang dalam saku celana)." jawab Busdi.
" Eh... Sand bentar eh... Uangku mana?? Kok ngga ada di saku gue." ucap lagi wajah ketakutan.
"...." Sandy tidak mendengar ucapan Busdi.
Apa yang terjadi? Dompet berserta uang saku milik Busdi hilang dan akhir nya dengan wajah yang gemetaran dicampur keringat ketakutan dia memberanikan diri untuk menghutang ke Ibu Kantin-nya.
" Ibu(gemetaran bibirnya), mohon maap sebelumnya..." bertanya Busdi kepada Ibu kantin.
" Iyah, kenapa wajahmu?." menjam karna meliat wajah yang kasihan.
" Ini b...........uuuu a.....ku hutang makanan yang aku pesen tadi ya......" ucap Busdi dalam keadaan menegangkan.
" Hmm iyah dek, Gampang nanti kesini lagi aja." jawab Ibu Kantin yang murah hati.
Hatipun lega setelah berani mengatakan, Akupun lari untuk masuk kelas.
" Sial gue ditinggal sama Sandy sendirian di kantin, masih mau bayar zzz." hati kecil Busdi ucap.
" Sandy, kok elu ninggalin gue?." marah Busdi kepada Sandy.
" Sorry, kan udah denger bel masuk. Lagian kamu lama sih, udah ditungguin malah belum bayar." jawab Sandy.
" Hmmm...." ucap Busdi yang wajahnya kesal dengan Sandy." Ya udah si, maaf. Ini tadi uang saku elu jatuh di depan kelas untung ada cewek yang nemuin dompetmu." sambil mengasih kan uangnya yang terjatuh.
Kak Mahesa sendirian masuk ke kelas. Memberitahukan bahwa akan ada guru yang masuk ke kelas XA ingin mengisi pembekalan sebentar olehnya.
" Oh ya adek-adek. Setelah ini waktunya ada guru yang masuk ke kelas kalian, jadi tolong persiapkan alat tulisnya masing-masing untuk mencatat yang diberikan guru.
" Selamat pagi anak-anak, selamat buat kalian yang sudah lolos diterima di SMA Negeri 02 Bangsa . Perkenalkan Ibu adalah selaku guru Pembina MPLS tahun ini." ucap guru tersebut sambil mengedipkan mata sebelah kanan.
" Iya Buu," jawab semua murid kelas XA
Guru tersebut absen terlebih dahulu sambil perkenalan satu per satu . Tak lama kemudian, Sandy di panggil untuk berkenalan
" Absen 25 Moch. Sandy Prasetya ? Angkat tangan." tanya Guru Pembina MPLS.
" Saya Bu, panggil saja Sandy." jawab Sandy.
Ternyata Walikelasnya kaget hingga mengkedipkan matanya 3x pada saat melihat wajahnya Sandy. Didalam hati dia mengatakan " Sungguh cerahnya wajah murid yang satu ini." suara kecilnya.
Tidak salah jika walikelasnya mengatakan tersebut kepada Sandy. Karena sudah 3 tahun tidak mempunyai anak setelah menikah dengan suaminya(keburu pengen punya anak).
" Siapa nama orang tuamu Sandy?." tanya Guru Pembina MPLS.
" Sudah meninggal Bu, saat aku kecil dan tidak tau diumur berapa aku ditinggal kedua orng tua ku." keluarlah setetes air matanya karena teringat kedua orangtuanya dipikirannya.
" Yasudah Sandy tidak perlu menangis. Kamu jadi anak yang berbakti pada kedua orang tua dengan mendoakan agar kedua orang tuamu tenang disana." jawabnya sambil mengelus Sandy.
Akhirnya perkenalan sudah selesai dilanjut dengan pembekalan mengenai MPLS hari kedua dan guru tersebut kembali lagi ke kantor. Ketika guru kembali ke kantor, ia menghimbau murid-murid supaya ada di kelas menunggu pemberitahuan.
" Oke, anak-anak pembekalan hari kedua ini sudah selesai. Ibu guru berharap kalian bisa mematuhi aturan sini, dan Ibu berhimbau kalian supaya jangan keluar kelas, kemungkinan jam 10.00 kakel kalian akan masuk ke kekas kalian karena akan memberitahu jadwal besok hari terakhir MPLS." ujar guru yang telah usai memberi pembekalan didepan muridnya.
" Iyah Bu." serentak kompak menjawab.
Setelah lewat pukul 10.00 wib, ketiga kakel masuk ke kelas.
" Dek, besok acaranya pentas seni nih. Sebelumnya disini kita belum saling mengenal kan?. " tanya Kak Putri.
" Iyah Kak, bener banget."jawab suara cewek dari barisan tengah.
" Kalian saya panggil satu per satu, nanti berdiri, cukup nama panggilan tinggal dimana, hobby apa." Kak Mahesa selaku yang mengabsensikan murid XA.
Kak Mahesa telah selesai memanggil satu per satu untuk perkenalan agar semua kelas ini saling mengenal sama lain. Kak Putri yang dibelakang dari awal sampai akhir masih mengarahkan tatapan bola matanya kepada Sandy. Kak Bunga yang begitu ketawa lirih melihat Kak Putri menatap Sandy tanpa kedipan.
Kak Bunga tidak sengaja mengkagetkan Kak Putri disampingnya dari arah depan yang pura-pura berjalan untuk keliling.
" Dor, hayo ngapain elu senyam senyum dibelakang." ucap Kak Bunga yang suara lirih dan tepukan tangan ke bahu hingga power keluar." Apaan si Put. Ngagetin gue aja. " jawab Kak Putri dengan wajah memerah dipipinya.
" Lho lho, sekarang pipi elu yang kemerahan tuh. Malu kek, dikelas senyam senyum liatin adkel ga kedip." cerewetnya Kak Bunga hingga suara terdengar oleh Kak Mahesa yang masih didepan dan adkel yang ada dibelakang.
" Diem Bung, gue cuman kagum sama wajahnya adkel yang itu." jawab ucapan Kak Putri yang lurus tanpa rasa malu.
" Yang itu Put?. " tanya Kak Bunga dengan jari telunjuk diangkat mengarahkan ke tempat Sandy.
" Kak ciwi-ciwi yang dibelakang lagi ngapain ya? Kok ribut gitu." saut Kak Mahesa yang memotong pembicaraan Kak Putri dan Kak Bunga.
" Gpp Kak." jawab kompak sembari mengalihkan pandangannya ke Kak Mahesa.
Sudah 1 jam mereka bertiga mengisi pembekalan MPLS hari kedua dan menunjuk adek-adeknya agar mengikuti pentas seni besok hari terakhir MPLS. Akhirnya Kak Mahesa menyuruh adek kelas untuk bersiap-siap pulang karena 5 menit lagi waktunya pulang
" Mari kita berkemas-kemas. Sebentar lagi bel akan berbunyi." ujar Kak Mahesa
" Iyah Kak, siap." jawab seluruh kelas dengan serentak sembari berkemas-kemas.
-------------------Next Chapter------------------
BAGAIMANA PENGGEMAR SANDY MASIH TETAP TERTARIK UNTUK MEMBACA?
TINGGAL LIKE + KOMMENT NEXT, NANTI AUTHOR SEGERA PUBLIK CHAPTER SELANJUTNYAJIKA ANDA PENGGEMAR SETIA KLICK TOMBOL "FOLLOW"😚😚
.
.
.
.
.
HqqS_23😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandy
Teen FictionSeorang remaja laki-laki yang bernama Sandy yang sejak dini ditinggal oleh kedua orang tuanya dan dibesarkan di kota besar bersama Pamannya. Bagaimana kehidupan bersama Pamannya? Apakah membuat keluarga Paman menjadi susah? Yuk kepoin novelnya...