Chapter 5

22 5 0
                                    

Dingin nya malam dengan angin yang menghembus-hembus di dalam kamar. Selimut miliknya ia tarik dan tidurlah Sandy saat itu

Sandy bermimpi bertemu dengan seseorang gadis seumuran dengan dia menghampiri Sandy dalam ruang mimpinya..

" Sandy, Hay Sandy. Itu kamu kan?." sapa gadis mimpi itu.

" Hah? Aku dimana ini...." kebingungan Sandy saat buka mata didalam ruang gelap

" kenalin aku Nita yang menemukan uang sakumu yang hilang dan sempat aku kembalikan kepadamu." jawab gadis mimpi itu

" Maaf saya tidak mengerti siapa dirimu. Saya tidak tau yang menemukan dompetku!!." rasa bingungnya semakin pusing saat melihat keadaan dalam mimpi.

" Baiklah tidak apa-apa, jika tidak percaya padaku. Besok kamu akan menemui diriku iya kan?." ungkap gadis mimpi itu.

" Iyah, lho kok tau kamu? Kamu ini siapa sebenarnya????." kaget Sandy mendengar ucapan nya.

Hari mulai terang, ada suara ayam berkumandang. Ruangan menjadi terang dengan cahaya dan gadis tersebut menghilang begitu saja. 

" Sandy, bangun. Bangun Sandy...?" membangunkan si Tante yang berbarengan dengan suara ayam. 

" Suara apa itu? Sebenarnya saya ada dimana, kenapa tiba-tiba menjadi terang dan dimana gadis itu ?." ucap Sandy yang semakin kebingungan

Tantenya membangunkan Sandy dengan mengulangi kalimat tersebut sampai berulang kali sehingga Sandy terbangun dari tidurnya.

" Sandy, bangun nak. Sudah pagi waktunya sekolah." kata Tante.

" Hah .......? Mimpi apa aku tadi." Sandy terbangun dengan keadaan kaget dan tubuh kempas kempis saat menghembus udara yang sesak untuk dihirup.

" Tante ngga tau kamu mimpi apa. Ini udah pagi, waktunya kamu sekolah."ucap Tante yang mengelus kepala Sandy kemudian pergi meninggalkannya. 

" Iyah Tante."jawab singkat setelah Tante keluar dari kamar.
Sandy beranjak bangun dari tempat tidurnya, pikirannya masih diputari dengan mimpi yang terjadi.

Diam membisu seketika..

" Apakah maksud dari mimpi itu, kenapa gadis itu muncul di dalam mimpiku?? " ucap hati kecilnya saat membisu di depan kaca dengan wajah yang sungguh kusam.

Jam terus berputar hingga Sandy tersadar dalam halusinasinya saat menoleh bolah matanya menuju jam dinding. Lalu Sandy bergegas mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sedangkan Paman nya sudah berangkat terlebih dahulu sebelum Sandy berangkat sekolah..

" Mah, Sandy mana kok belum bangun?." tanya Busdi yang sudah berada di ruang makan

" Lagi di kamar mandi si Sandy baru bangun." jawab Tante sambil mengoleskan roti.

Seekor kucing kesayaangannya Busdi menghampiri Busdi.

" Meow, meow, meow." ucap kucing(hanya Busdi yang memahami isyarat kucing)

" Eh kucingku, laper pastinya. Sini ada sedikit ayam buatmu cing." sambil mengasihkan ayamnya dengan dilempar pelan-pelan

Sandy pun datang ikut makan bersama. Lalu, bergegas untuk berangkat sekolah.
" Sand, gue mau ngomong."tanya Busdi saat masuk ke mobil. 

" Iyah, mau ngomong apa nih tumben. " jawab Sandy yang sama juga masuk ke mobil. 

"Ngga jadi ah,  malu gue ngomongnya. "ucap Busdi

" Yeh. Udah didengerin baik-baik malah ngga jadi." jawab Sandy sembari menoleh arah matanya ke perjalanan. 

" Nanti aja disekolahan gue mau ngomong sesuatu." ucap Busdi yang setelah itu tidak direspon oleh Sandy.

Selama perjalanan melewati ibu kota, dan gedung-gedung tinggi. Akhirnya sampai ke sekolah. Busdi dan Sandy berpamitan, langsung menuju kelas barunya.

Ketika duduk dibangku kelasnya yang baru. Sandy dan Busdi mendapatkan kursi dan meja paling belakang. Kemudian Busdi menagih lagi janji nya terhadap Sandy saat sudah duduk dibelakang tapi Busdi yang memulainya karena ada pikiran yang terbelit kebingungan atas semalaman. 

" Sand, hehe..." muka bahagia Busdi rada kebingungan karena hal semalam.

" Apaan Busd, ketawa sendiri." jawab Sandy.

" Ah, elu ngga tau semaleman." ujarnya Busdi sembari memutarkan bola matanya

" Kenapa semaleman cuy?." tanya lagi Sandy menjadi kepo

" Semaleman gua mimpi gadis umurnya sama kayak kita. Tapi ngaku-ngaku kalo dia yang ngembaliin dompet pada waktu itu dan namanya kalo ngga salah Nita. " berlagak kakap saat mengatakan hingga 2menit lebih untuk menceritakan kembali. 

" Apa Nita? Cantik ga Busd gadis itu yang ada dimimpi elu." jawab serta tanya Sandy yang kegirangan soal perempuan. 

" Banget. Makanya gue cerita ke elu,  tapi gue belum tau itu nyata apa ngga. Bilang nya si dia tau kalo kita mau hampiri dia disekolah." cerita dikit untuk menjelaskan lagi si Busdi. 

" Anjay. " singkat bermakna jawaban Sandy

Walikelas tiba-tiba datang ke kelasnya dan obrolan mereka berdua terpotong...

" Selamat pagi Anak-anak." sapa walikelas

" Pagi juga Bu." jawab dengan serentak.

Sedangkan Sandy merasa kesal karena obrolannya dipotong oleh walikeasnya. Dengan sengajanya dia melampiaskan, bolpoin saja di buang begitu saja.
" Ibu, datang ke kelas hanya mau menyampaikan bahwa kelas harus ada struktur organisasinya terutama ketua kelas dan wakil ketua kelas. " pinta walikelas kepada murid-murid.

" Iyah bu." serentak murid.

" Ibu kasih pilihan kalau ibu yang memilih ketua kelas nya nanti kita vote atau kalian semua yang nentuin ketua kelas nanti juga vote." ucap walikelas

Selama 5menit murid diskusi untuk mencari calon ketua kelas untuk divoting. Sandy dan Busdi tidak berharap keduanya untuk mencalonkan apalagi terpilih

Dan akhirnya 80% teman-teman nya memilih Sandy dan Busdi untuk menjadi calon ketua kelas.
" Bu saya mau usul, bagaimana kalau Sandy dan Busdi jadi calon ketua kelasnya." ucap perempuan depan yang bernama Anisa sambil mengacukan tangan ke atas.

"Boleh juga. Sandy dan Busdi tolong tunjukan tangannya keatas."ujar walikelas yang arah matanya melirik ke kanan saat Sandy dan Busdi mengangkat tangan nya ke atas. 

" Bagaimana dengan yang lainnya, setuju apa tidak?." jawab semuanya kecuali Sandy dan Busdi

Gerak-gerik Walikelas untuk mengambil spidol dan menuliskan nama calon tersebut, tetapi Busdi tidak terima jika dirinya menjadi ketua kelas

" Bu, sebentar..... ko aku yang dijadikan opsi untuk voting." gugup Busdi dalam mengatakannya.

" Sudah, tenang saja kamu ngga sendiri ada Sandy juga opsinya.

Busdipun terdiam, berharap tinggi jika dirinya tidak menjadi ketua kelas.

Voting pun dimulai dari nomer urut presensi awal. Hasil voting dari sekian voting murid masing-masing, Sandy dan Busdi terpilih. Sandy sebagai ketua kelas dan Busdi sebagai wakil ketua kelas...
" Terimakasih semuanya, sudah memilih opsi untuk menentukan ketua kelas. Saya berharap Sandy dan Busdi bisa bertanggung jawab sebagai ketua kelas dan wakil ketua kelas." ucap walikelas sembari tepuk tangan yang diikuti murid yang ada dikelas.

" Tapi bu sa..." saut Sandy

" Gpp Sandy, Ibu yakin kamu bisa kok jalanin kan ada Busdi juga buat bantuin kamu. Ibu pamit dulu, Selamat siang." berjalan keluar dari pintu kelas...

-------------------Next Chapter------------------

BAGAIMANA PENGGEMAR SANDY MASIH TETAP TERTARIK UNTUK MEMBACA?
TINGGAL LIKE + KOMMENT NEXT, NANTI AUTHOR SEGERA PUBLIK CHAPTER SELANJUTNYA

JIKA ANDA PENGGEMAR SETIA KLICK TOMBOL "FOLLOW"😚😚
.
.
.
.
.
HqqS_23😎

SandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang