Chapter 5: Blinde Jaloezie

2.4K 265 25
                                    

A Kookjin Fanfiction
By illeeegirl__

Setelah Jimin menanyakan tentang keputusan orang di sampingnya menemui Jungkook, yang dibalas anggukan sedikit ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jimin menanyakan tentang keputusan orang di sampingnya menemui Jungkook, yang dibalas anggukan sedikit ragu. Seokjin delapan puluh persen yakin bahwa keputusan setelah hujan reda tadi untuk menemui Jungkook, tetapi ada dua puluh persen lainnya yang menggetarkan keyakinan Seokjin selama perjalanan mereka ke rumah kediaman keluarga Jeon. Seokjin menatap rumah besar di balik kaca pintu mobil, tangannya mencengeram erat ujung jaket abu-abu yang sekarang ia kenakan.

Seokjin beberapa kali menarik napas berat, apa keputusannya benar? Apa ini akan membuka luka lama Seokjin? Seokjin pusing sendiri memikirkannya.

Hingga ajakan untuk keluar dari mobil lolos dari mulut Jimin. Anak itu sudah keluar mobil dan menunggu Seokjin menghentikan acara bimbangnya. Akhirnya yang lebih tua membuka pintu mobil, berjalan dan mensejajarkan diri dengan Jimin yang sudah lebih dulu memulai langkah. Sapaan dan ke-terkejutan bibi Ahn membuat Seokjin tersenyum kikuk. Sudah lama sekali bibi Ahn tidak melihat Seokjin menginjakkan kaki di rumah ini. Biasanya setiap akhir pekan Seokjin selalu menyempatkan diri menemui Jungkook atau Jungkook yang membawa Seokjin ke rumah.

Ah, itu sudah lama sekali.

Dalam hati Seokjin masih saja berkata bahwa rumah ini tidak banyak berubah, hanya pernak-pernik dan hiasan yang terbuat dari kaca tidak ada. Hanya gucci-gucci besar dan terlihat mahal yang masih tetap eksistensinya.

Langkah Jimin membawa Seokjin ke ruang tengah. Mata keduanya menangkap Min Yoongi duduk di sofa menundukkan kepala serta mengacak kacar rambut hitamnya frustasi. Beberapa erangan kecil keluar dari bibir pemuda yang terkenal dingin itu.

" Kau kenapa, sih? Padahal hanya ku tinggal tiga jam. Apa kau menjadi gila, kak? " Jimin menatap malas kekasihnya.

" Aku rasa memang sudah gila, Jim. " Yoongi semakin mengacak rambutnya. Min Yoongi yang malang. Jimin belum mengerti mengapa kekasihnya bisa gila seperti ini. Hanya satu nama, Jimin memikirkan nama orang yang juga membuatnya hampir gila. Jungkook.

" Dia mogok makan sekarang. " ah, benar dugaan Jimin. Memang apa lagi kerjaan Yoongi selain mengurus beberapa pekerjaan kantornya dan menjaga adik sepupunya itu? Yoongi bukan tipe orang yang mudah stres karena pekerjaan, tapi ia akan menjadi gila jika sudah berhadapan dengan Jeon Jungkook.

Jimin melangkah mendekati Yoongi, tangannya sedikit melempar meletakkan kunci mobilnya. Ia duduk di bagian kosong sebelah kanan kekasihnya, mengusap pelan punggung Yoongi agar lebih jernih menghadapi situasi seperti ini. Seokjin sedikit risih menjadi nyamuk mereka, ia hanya berdiri menyaksikan interasi sepasang kekasih yang jarang sekali akur.

" Angkat wajahmu, kak! Dan lihat siapa yang aku bawa. " Yoongi menurut. Ia mendongakkan kepalanya melihat siapa yang Jimin bawa. Jika sampai ia membawa teman sialannya, Jung Hoseok itu ia akan benar-benar menggilas Jimin sampai halus.

GROEF [KOOKJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang