.
.
.
.
.Sudah beberapa bulan mereka kenal karena chat itu, bertukar pesan setiap hari membuat mereka semakin dekat. Mereka sekarang juga sering hangout bareng.
Dulu Chanwoo masih malu-malu saat ingin meminta sesuatu ke June, tetapi sekarang Chanwoo malah suka malu-maluin. Gak deng.
•••
Minggu kemarin pas mereka jalan-jalan di mall Chanwoo melewati toko action figure, Chanwoo tiba-tiba menyeret June memasuki toko dan meminta June untuk membelikannya action figure Iron Man yang limited edition.
June tidak merasa keberatan, toh uang dia tak akan langsung habis walau membeli action figur yang mahal itu. Chanwoo meninggalkan June saat mereka sudah masuk dan langsung melesat ke arah action figur yang dia inginkan terpajang.
Tetapi saat Chanwoo ingin mengambil action figur itu, ada seorang laki-laki yang terlebih dahulu mengambilnya. Chanwoo sempat blang sekejap, lalu mengerjap-erjapkan matanya. Detik berikutnya Chanwoo menangis sambil menatap orang yang membawa action figur incarannya.
"Hiks hiks~"
Dari arah depan June masih bisa melihat Chanwoo yang sedang menangis, June juga melihat ada orang yang mengambil action figur yang diinginkan Chanwoo. June menghampiri Chanwoo yang sedang menangis dan menenangkannya.
"Udah Chan jangan nangis, kita tanya pegawai disini. Apa masih ada lagi yang seperti itu." Bujuk June pada Chanwoo sambil mengusap air mata yang sudah mengalir di pipi Chanwoo.
"Eung..." Chanwoo mengangguk, mengiyakan perkataan June. June menggandeng tangan Chanwoo berjalan ke bagian kasir.
"Permisi mba, apa action figure yang tadi dipajang disana masih ada?" Tanya June pada sang kasir lalu menunjuk etalase yang telah kosong itu.
"Ahhh Iron Man itu?"
June mengangguk mendengar pertanyaan kasir tadi, sedangkan Chanwoo memeluk lengan June erat sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tapi maaf tuan, stock yang itu telah habis. Akhir-akhir ini banyak yang mencari jenis itu juga." Jelas sang kasir.
Mendengar jawaban dari kasir tadi, Chanwoo kembali menangis. Kali ini ia menangis lebih kencang dari sebelumnya. June dibuat kelabakan oleh Chanwoo. Apa yang harus dirinya lakukan? June mengacak rambutnya gusar.
"Stttt berhenti menangis Chan, lihat matamu sudah bengkak." Perkataan June tadi malah membuat Chanwoo semakin keras menangis.
June benar-benar bingung sekarang. Pertama, dia harus menenangkan Chanwoo dahulu. June membawa tubuh Chanwoo kedalam pelukannya, Chanwoo menangis tersedu-sedu di dada June.
"Cup cup cup..." tangannya terangkat untuk mengusap rambut rambut Chanwoo.
Sang kasir yang menonton drama murahan tadi kemudian berinisiatif memberikan solusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ju-ne [iKON]
Fanfiction❝Sayang ♡❞ - Om Ju-ne ❝Nenek kau kiper!❞ - Chanwoo [END] Diharapkan para readers bijak dalam memilih bacaan! iKON Couple Yaoi atau BxB Rate T - M Bahasa campuran Just for fun Tidak bermaksud untuk menistakan bias JunChan kapal anti karam uwu Homopho...