.
.
.
.
.*drttt drttt*
Ponsel June berdering, ada sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Karena June pikir itu dari orang yang iseng saja dan tidak penting, maka June pun membiarkan saja.
Lalu beberapa saat kemudian ada sebuah pesan masuk dari nomor yang memanggilnya tadi. Dibukanya pesan tersebut oleh June.
•••
+82xxxxxxx
Kenapa kau tidak menjawab panggilan dari saya? Kalau kau masih ingin menjadi kekasih Chan, segera temui saya dirumah.
- Chanwoo appa
•••
June tentu saja terkejut. Ternyata yang panggilan masuk tadi dari ayah Chanwoo. Tanpa memperdulikan pekerjaannya, June langsung saja melesat ke rumah pujaan hatinya. Tentu saja setelah memerintah Hanbin untuk mengatasi pekerjaannya terlebih dahulu.
Sesampainya di rumah Chanwoo, June langsung masuk dan terlihat disana ada ayah Chanwoo yang duduk di ruang tamu. June mendekatinya.
"Annyeonghaseyo, Paman." June memberi salam sambil membungkukkan badannya.
"Duduk." Perintah ayah Chanwoo pada June.
"Terimakasih." June menelan ludahnya menahan gugup, lalu duduk di depan ayah Chanwoo.
Suasana disini sangat menegangkan. Tidak ada yang memulai pembicaraan lagi. June rasannya ingin menjerit karena gugup. Tetapi June berusaha stay cool didepan calon mertuanya.
"Ehem..." ayah Chanwoo berdehem sebentar sebelum melanjutkan kata-katanya.
"Saya dengar dari orang, kalau kamu telah bertunangan. Apa benar?" Ayah Chanwoo bertanya pada June.
"Eumm itu benar paman..." June menjawab ragu-ragu.
"Kalau kau sudah tunangan, lalu mengapa kau malah berpacaran dengan Chan? Apa kau hanya mempermainkannya?" Tanya ayah Chanwoo penuh penekanan.
"Tidak paman, aku sangat tulus mencintai Chan. Pertunangan itu terjadi karena ibu saya memaksa. Saya sama sekali tidak mencintai wanita itu." June menjawab dengan mantap.
"Kau tidak boleh serakah. Kau tidak bisa memiliki keduanya, kau harus memilih salah satu dan melepaskan yang satunya. Kalau kau memilih tunangan mu itu, kau harus memutuskan Chan. Dan kalau kau memilih Chan kau harus membatalkan pertunangan itu."
"Tentu saja saya memilih Chan paman, karena saya sangat mencintai Chan." June menjawab tanpa ragu.
(Haduh mas Junet bucin tingkat dewa.)
"Saya pegang ucapan kamu, kalau dalam waktu satu minggu kamu tidak membatalkan pertunangan tersebut jangan pernah sekali-kali muncul dihadapan saya dan jangan pernah menemui Chan lagi." Ucap Ayah Chanwoo memperingatkan June.
"Tentu saja paman...
Berarti kali ini paman sudah memberi restu untuk kami berdua?" Tanya June.
"Anggap saja begitu." Ucap Ayah Chanwoo lalu beranjak meninggalkan June.
June masih memproses kata-kata ayah Chanwoo tadi, beberapa detik kemudian senyum mengembang dari bibir June.
•••
❝Yessssss!❞ - June
❝Asik jalan-jalan sama Eomma❞ - Chanwoo
•••
Hi maaf ya part kali ini pendek banget, udah buntu ide saya ToT
Jangan lupa vote & komen ya. Next part kalau udah 15 vote + 5 komen. See ya!
Tampan banget gak sih om June? Ingin ku merebutnya dari dedek Chanu
"Om June punya aku! Jangan macam macam kamu thor!!" -Chanwoo
"Iya iya kalem dek ^○^" -Author
"Cogan di rebutin, jimayu (^3^)" -June
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ju-ne [iKON]
Fanfiction❝Sayang ♡❞ - Om Ju-ne ❝Nenek kau kiper!❞ - Chanwoo [END] Diharapkan para readers bijak dalam memilih bacaan! iKON Couple Yaoi atau BxB Rate T - M Bahasa campuran Just for fun Tidak bermaksud untuk menistakan bias JunChan kapal anti karam uwu Homopho...