Seorang wanita bernama Jisoo hendak membeli hadiah untuk orang yang ia sayangi. Jisoo datang ke supermarket tampat Lisa bekerja. Jisoo memperhatikan satu-satu karyawan yang sedang bekerja di tempat itu. Awalnya, Jisoo mengira bahwa karyawan yang terkenal di toko ini, Lim, adalah seorang laki-laki. Tapi seketika Jisoo menyadari kesalah pahamannya pada Lim saat seorang karyawan lain meneriakkan nama Lim pada sosok wanita berambut sebahu dibelakang mesin kasir. "Oh itu yang namanya Lim. Ku pikir dia laki-laki", gumam Jisoo. Jisoo mendekati meja kasir dimana Lim yang bertugas disana. "Oh ada yang bisa aku bantu? Tolong tunggu sebentar, ya. Aku harus menyelesaikan ini". Ucap Lisa kepada Jisoo sambil menunjukkan setumpuk kertas berisi daftar stok barang. "Ah tenang saja. Selesaikan dulu pekerjaanmu", jawab Jisoo. Jisoo yang paham akan kesibukan Lisa, akhirnya ia pergi melihat-lihat rak barang berisi parfum-parfum wanita. Jisoo bingung untuk memilih parfum mana yang harus ia beli.
Lalu tiba-tiba Lisa sudah berdiri disamping Jisoo. "Cari buat siapa eonnie? Pacar ya?" Tanya Lisa menggoda. "Ehh.. mm. Da.. darimana.. kk.. kau.. tahu kalo aku...", Jisoo berubah menjadi panik ketika Lisa mengetahui bahwa ia memikiki seorang kekasih wanita. "Ah. Kenapa kau panik eonnie? Aku sudah paham mana wanita yang juga memiliki wanita. Santai saja eonnie", ucap Lisa dengan senyum termanisnya. "Huft.. ku kira kau akan mengejekku, Lim", sambil mengelus dada Jisoo menanggapi pernyataan Lisa. "Oh tunggu? Kau tahu namaku eonnie?", Lisa mengerutkan keningnya menatap Jisoo. "Tentu! Siapa yang tidak mengenalmu. Hampir semua warga Hongdae tau namamu, Lim!" Ejek Jisoo sambil tertawa. "Ah eonnie. Kau berlebihan. Jadi, siapa namamu eonnie?", Tanya Lisa sambil mengulurkan tangannya. Jisoo membalas uluran tangan Lisa, "Aku Kim Jisoo. Nama panggilanku Jisoo". "Ah iya Jisoo eonnie", Lisa tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya yang rapih. "Oh ya Lim, aku ingin membil parfum untuk teman wanitaku. Apa kau bisa membantuku, Lim?", Tanya Jisoo. "Ah tentu eonnie. Kalau untuk wanita, aku sarankan yang ini", jawab Lisa sambil mengambil satu set parfume beraroma manis seperti strawberry. "Lim, darimana kau tahu jika aku adalah seorang...", Belum sempat Jisoo melanjutkan pembicaraannya, Lisa sudah lebih dulu memotong ucapannya. "Aku tahu semua eonnie", jawab Lisa singkat. "Aku percaya padamu. Tolong bungkuskan parfume ini untukku, ya". Jisoo berjalan melewati Lisa menuju meja kasir tempat dimana Lim bertugas. "Yak! Eonnie. Kau meninggalkanku huh?", Lisa berlari kecil mengikuti Jisoo. Jisoo memperhatikan Lim yang sedang membungkus satu set parfume itu untuk Jisoo. "Aku penasaran, wajahnya kenapa sangat mempesona. Aishhh Jisoo apa-apaan kau. Apa yang kau pikirkan?", Gumam Jisoo dalam hati.
* * * * *
Jisoo mengendarai mobilnya membelah jalan kota Hongdae. Beberapa menit kemudian, Jisoo tiba di depan salah satu rumah mewah. Tak perlu lama untuk Jisoo masuk ke rumah tersebut, karena Bibi Geum, asisten rumah tangga dirumah tersebut sudah sangat mengenal Jisoo. Jisoo menunggu diruang tamu, sedangkan Bibi Geum pergi ke lantai dua untuk membangunkan majikannya yang tengah tertidur pulas. "Nona Rosé...", Suara halus Bibi Geum membangunkan majikannya yang tengah tidur sambil memeluk boneka berbentuk ikan nemo. "Ngg.. ada apa Bibi?", Jawab Rosé yang masih mengantuk. "Ada teman Nona yang cantik. Yang kemarin itu, loh Non", jawab Bibi Geum. Ya, Bibi Geum tahu jika majikannya, Rosé memiki ketertarikan terhadap sesama perempuan. Bukan laki-laki. "Hah? Jisoo?". Rosé langsung bangun dan langsung menuju meja rias untuk memoles makeup tipis diwajahnya. Begitu selesai, Rosé langsung turun untuk menemui Jisoo.
"Jisoo.. tumben kesini. Ada apa?", Rosé bertanya sambil tersenyum mendudukan dirinya di sebelah Jisoo. "Ah tidak. Kebetulan tadi aku lewat sini, jadi sekalian saja aku mampir. Kamu sedang tidur ya? Maafkan aku mengganggu wakti tidurmu, Rosé". Jawab Jisoo. "Ah tidak apa-apa Jisoo. Aku sudah bangun", jawab Rosé sambil menepuk pelan bahu Jisoo. Mereka terdiam. Tidak ada satu pun yang berbicara. Jisoo dan Rosé adalah pasangan yang baru mengenal satu sama lain karena suatu ketidak sengajaan. Hingga detik ini, hubungan mereka masih belum berstatus.
Flashback on
Rosé sedang berada di salah satu restoran cepat saji di daerah Hongdae. Waktu itu pukul 5 sore. Rosé yang lelah setelah melewati jam kuliah satu hari yang full, dia memutuskan untuk 'liburan' sejenak. Dia memesan es soda untuk menemaninya selama perjalan pulang ke rumah. Tiba-tiba.. bruukkk. "Aw. Astaga!" Teriak Rosé. "Eh. Kau tidak apa-apa?". Rosé terpeleset dan hampir jatuh. Untung saja ada seorang wanita yang menahannya agar tidak jatuh. "Eh. Mmm. Ma.. maafkan aku", Rosé langsung berdiri tegak. "Ah tidak apa-apa. Hati-hati jika berjalan". Ujar wanita yang menahan Rosé tadi. "Oh iya kenalkan, namaku Kim Jisoo. Kau bisa memanggilku Jisoo", kata wanita tadi sambil mengulurkan tangannya. "Ah iya, aku Park Chaeyoung. Kau bisa memanggilku dengan Rosé", kata Rosé sambil menerima uluran tangan Jisoo. "Ah iya, Rosé. Umm.. apa aku boleh meminta nomor ponsel mu? Aku ingin menjadi temanmu". Tanya Jisoo gugup. "Ah ya tentu saja. Ini nomorku...", Jawab Rosé.
Flashback off
Note: maafkan hanya sedikit hehe. Dan maafkan malam ini saya hanya up satu part saja. Silahkan kritik dan sarannya. 🍵

KAMU SEDANG MEMBACA
Too Much Too Late
Fanfic"Maafkan aku. Aku terlambat menyadarinya..." "Aku mencintaimu. Maafkan aku yang tak bisa lagi menjagamu..."