Pukul 12.34 : Berlarian.

296 36 4
                                    

Jan lupa voment yha sayang sayangku 💜








Hari Senin, hari pertama kerja.
Ramai sekali, orang berlalu lalang. Entah yang jadi kuli atau pekerja kantoran dengan dasi rapi. 

Perpaduan Pasar yang bersebelahan oleh terminal membuat suasana menjadi benar benar padat manusia. 

Beberapa angkutan kota mulai keluar dari jalurnya masing masing. Para pedagang mulai menjajakan daganganya.

Tertinggal satu bis kota.

Oh, dan penumpang dikagetkan oleh suaram cempreng milik 2 bocah yang sedang mempromosikan manisan buah di keranjang besar mereka.

Beberapa penumpang terheran heran. 2 bocah kakak beradik ini suda macam marketing S3.
Tanpa tersendat sedikitpun. Sampai ada yang terkagum kagum.

Yang lebih tua, hitam legam dan kurus. Kecil sekali. Kulit mukanya sedikit mengelupas di bagian pipi entah karna suhu terlalu panas.
Rahang Vline, suatu keberuntungan yang ia dapat dari ayahnya yang suda tiada.

Mari kita lihat si kecil yang kisaran akan berumur 5 tahun bulan depan. Hanya beda 2 tahun dengan kakaknya.

Giginya hilang beberapa, jadi membentuk sebuah gua di sela seka giginya yang kecil. Terlihat lebih lusuh kaki kaki kecilnya terdapat beberapa luka.

Mereka berdua memang tidak pakai alas kaki.

Ini keajaiban, entah ada apa dengan mereka hari ini. Daganganya ludes, si kecil turun bis dengan gembira melompat lompat. Mengundang yang lebih tua ikut tersenyum.

Tidak, pekerjaan mereka belum selesai. Itu hanya pembuka.

Mereka akan berlarian mengambil seperangkat alat semir sepatu. Ini pekerjaan serabutan. Mereka cukup cerdas untuk tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan.

Matahari semakin terik, mereka terus berlarian kesana kemari mencari pundi pundi untuk kehidupan selanjutnya. 

Kalia tidak bertanya nama mereka siapa ?

Mereka Krist dan adiknya Nanon. 

Sekarang kalian mengerti ? Mereka di dewasakan kehidupan.
Masa kecil yang lumayan menyedihkan.

Putus sekolah, hanya bersama ibu mereka tercinta yang bekerja sebagai tukang cuci tetangga.
Tapi biarlah. Krist dan Nanon terlalu kecil untuk memahami. 

Mereka senang, bisa bermain di jalan bebas. Bertemu orang banyak. Melihat proyek pembangunan di jalan raya. 

Sebenarnya. Krist sedikit mengerti. Dia ingin sekolah. Krist sering melihat anak anak berseragam pulang membawa piala atau kertas ujian dengan berbagai macam nilai.

Oh, satu tempat yang selalu membuat Krist betah berlama lama. Galeri Kaca. Sulit sekali untuk masuk kesana tanpa ketahuan. 

Padahal Krist hanya ingin menikmati pemandangan dari lantai 3 galeri kaca.

" Anak jalanan dilarang masuk "

Krist dan Nanon tidak mengerti dengan petugas yang selalu membentak mereka dengan kata kata itu.

Mereka punya rumah kok. Bersih juga. Mereka tidak tidur di jalanan. Krist sering mengerung kesal jika sudah kalah debat dengan petugas itu.


" Kak Krist ! Nanon capek, laper. Ayo pulang "

Nanon menarik narik ujung baju kakaknya kesal. Sedari tadi sibuk mengelus elus kepala kucing. 

Krist menoleh, menatap adiknya.
Oke sudah menjelang malam. Ibunya pasti khawatir. 

" Oke, Ayo segera "

Love street  'Singkrist' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang