Part 15 | Want To Have You

65.5K 1.7K 12
                                    

⚠️WARNING⚠️
MATURE CONTENT

Pukul 8.00 a.m.

Gabriella melenguh, ia terbangun ketika merasakan sesuatu yang mengganjal dipangkal pahanya.

Oh. Astaga!!.

Pipi Gabriella bersemu merah. Ia baru ingat kalau semalam Kezio sudah mengambil keperawanannya. Ditambah mereka melakukannya semalaman dan sekarang kejantanan Kezio masih berada didalamnya. Gerakan kecil dari Gabriella membuat kejantanan Kezio kembali menegang.

"Jangan bergerak sayang. Kau bisa membangunkannya." Ucap Kezio dengan suara serak dan itu membuat tubuh Gabriella menegang.

"Aahh, Kezio." Gabriella mendesah ketika Kezio kembali menindihnya.

"Aku masih menginginkanmu." Bisik Kezio mengerlingkan matanya.

"A-apa?. Badanku sudah terasa remuk Kezio." Ucap Gabriella kesal.

"Sorry baby. Tapi aku tidak perduli." Ucap Kezio lalu menggerakkan pinggulnya.

"Ohh,, aahh." Lagi-lagi Gabriella dibuat mendesah.

"Kau menyukainya kan?." Goda Kezio sembari meremas payudara Gabriella.

"Aaahh,, stop Kezio,, aahh." Gabriella merasa nyeri divagina dan payudaranya yang terus diserang oleh Kezio.

"Tidak baby. Kau sangat nikmat. Arggh." Kezio menggeram ketika merasakan vagina Gabriella menjepit kuat kejantanannya. Wanita ini akan mendapatkan klimaksnya.

Kezio semakin mempercepat gerakannya, membuat Gabriella frustasi.

"A-aku,, ahhh,, aaahhh."

"Keluarkan baby."

"Oohh,, aaaahhh,, Kezioooh." Gabriella menyemburkan cairannya hingga membasahi kejantanan Kezio.

"Aaargh,, Gabe." Kezio memberi waktu untuk Gabriella bernafas. "Satu ronde lagi sayang."

"Tidaaak. Aku tidak mau." Jerit Gabriella.

"Kau lupa dengan ucapanku waktu itu??." Ucap Kezio memainkan kedua alisnya. "Aku akan membuatmu tidak bisa berjalan." Lanjutnya menyeringai, membuat Gabriella bergidik ngeri.

Kezio ingin melanjutkan aktivitas-nya. Jika saja ketukan dipintu tidak mengganggunya.

Tok..tok..tok

Kezio menatap kearah pintu. Ia menggeram dan mengumpat. "Sialan." Dengan terpaksa ia melepaskan kejantannya dari vagina Gabriella dan itu membuat Gabriella mendesah.

"Aahh."

Kezio menutupi tubuh telanjang Gabriella dengan selimut dan ia mengambil pakaian santai dilemari lalu mengenakannya. Gabriella bernafas lega. Setidaknya ia selamat karena ketukan pintu secara tak sengaja.

Cklek..

Kezio membuka pintu dan melihat rose dengan pakaian super ketatnya berdiri, tersenyum kepadanya.

"Ada apa Rose?." Tanya Kezio datar. "Kenapa kau menganggu ku pagi-pagi begini?."

Rose kehilangan senyumannya. "Aku hanya ingin mengantar berkas yang belum kau tanda tangani." Rose menyerahkan map yang ia bawa dan Kezio menerimanya.

"Tidak bisa menungguku dikantor?." Ucap Kezio.

"Memangnya kapan kau akan datang kekantor. Ini sudah hampir siang." Ucap Rose. Tatapan matanya jatuh kepada Gabriella yang menatap mereka dari kasur. Ia menatap sinis.

Gabriella yang mendapatkan tatapan itu pun hanya bisa menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gabriella yang mendapatkan tatapan itu pun hanya bisa menunduk. Gabriella ingat, wanita itu adalah wanita yang bersama Kezio di mall waktu itu.

"Siapa dia?." Tanya Rose. Tangannya mengepal ketika melihat kondisi Gabriella yang hanya memakai selimut. Ia yakin dibalik itu Gabriella tidak memakai apa-apa.

"Bukan urusanmu." Ucap Kezio datar lalu menyerahkan kembali map-nya yang sudah ia tanda tangan. "Sekarang kau boleh pergi." Lanjutnya, membuat amarah Rose semakin besar.

Rose membalikkan badannya berniat meninggalkan Kezio sebelum kalimat Kezio selanjutnya membuat ia menggeram marah. "Dan satu lagi. Hari ini aku tidak kekantor. Jadi, batalkan semua rapat." Kezio membanting pintunya dengan kasar.

"Awas saja kau jalang." Geram Rose.

+++++

"Ehmm. Siapa dia??." Tanya Gabriella ketika Kezio berjalan mendekat

"Sekretarisku." Ucap Kezio.

"Oh." Gabriella hanya menganggukkan kepalanya. Ketika ia ingin beranjak dari kasur, Kezio langsung mencegahnya.

"Eits, mau kemana sayang?." Tanya Kezio dengan seringainya.

"Aku mau mandi." Ucap Gabriella.

"Siapa bilang kau boleh pergi dari kasur ini. Aku kan sudah mengatakan kalau aku akan membuatmu tidak bisa berjalan hari ini." Ucap Kezio.

"Haa?? Are you crazy?."

"Hmm." Gumam Kezio diceruk leher Gabriella.

"Aahh." Gabriella mendesah ketika payudaranya diremas oleh Kezio.

Kezio membaringkan tubuh Gabriella dan melanjutkan aktivitasnya yang tertunda. Ia memasuki Gabriella seharian penuh dan menumpahkan cairannya didalam tubuh Gabriella. Membuat Gabriella terus mendesah dan mendapatkan klimaks-nya. Tubuh Gabriella benar-benar menjadi candu untuknya. Vaginanya sangat sempit walau beberapa kali sudah Kezio memasukinya.

Bersambung...

Follow ShevaLorist98

See you next part 😘

Want To Have You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang