sepulang dari sekolah tadi, yohan ikut pulang bersama yuvin—sebetulnya hanya sekedar mampir untuk mengambil tape recorder milik bunda yuvin yang masih bagus.
saat ini yohan sedang menimang mixtape yang yuvin berikan pada yohan, ia tak langsung memutarnya—ia sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri, kenapa harus mixtape jika ada spotify dan soundcloud?
yohan ingat betul kata-katanya tadi siang, "penting gak penting, bagus gak bagus harus kamu simpen."
yohan menghela napasnya dan akhirnya memutuskan untuk memutar mixtape tersebut.
di awal tersengar hembusan napas yuvin, ia terkekeh disana—entah karena apa, yohan tidak bisa melihat pemudanya.
"halo yohan, ini yuvin," ucap yuvin di awal sebagai salam pembuka.
yohan tersenyum kala mendengar suara yang suka berteriak-teriak di lapangan menitahkan anak buahnya untuk bermain dengan benar, suara nyaring yang yohan suka dengar ketika pelajaran di dalam kelas berlangsung.
"emm...ini aku rekam sendiri khusus buat kamu. kalo menurutmu ini jadul, menurutku juga iya—tapi apa kamu gak bosen dengerin suara lewat voice note? dengerin suara lewat telepon? bosen lah pasti,"
"yohan, dibalik semua ini aku kerja keras—soalnya ngerekam ini semua capek juga ya. tapi gak papa, buat sesuatu yang beda itu butuh perjuangan. aku harap di mixtape kedua kamu nikmatin suaraku—maaf kalo ada yang fals atau gitar yang juga meleset, maklum baru belajar. udah ya gitu aja, aku tutup. dadah yohan, aku cinta kamu juga."
yohan terkekeh saat rekaman yuvin habis, ia tak pernah terpikir sampai sini sebelumnya. bahkan, seandainya ia menjadi seorang top mungkin yohan akan melakukan hal lumrah seperti membeli boneka dan coklat, atau menikmati kuliner café di tengah padatnya kota. tetapi yuvin tidak, ia beda.
yohan menekan salah satu tombol untuk mengeluarkan mixtape pertama dari yuvin, dan langsung memasukkan yang kedua untuk segera ia dengarkan.
mixtape tersebut tidak langsung memberikan rungu yohan asupan suara dari pemuda aneh bernama yuvin tersebut, mixtape tersebut hening beberapa detik.
suara petikan gitar menguar setelahnya, yohan langsung tersenyum sumringah.
lagu yang yuvin bawakan ia nyanyikan dengan cukup bagus, yohan sampai terpukau hanya karena suara pemuda menyebalkan tersebut. ia sungguh tak bisa berbohong, suara yuvin betul-betul enak.
yohan habiskan beberapa menit dengan senyum yang terus merekah sambil mendengarkan lantunan lagu yang yuvin bawakan dengan gitar yang terkadang memang meleset. tapi tak masalah, ini semua sebanding dengan kerja keras yuvin.
di tengah-tengah, suara ponsel yohan berbunyi nyaring merusak lagu.
oh dari yuvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
kapten futsal - yuvin + yohan ✔
Fanfictionjangan jatuh cinta sama anak futsal kecuali yuvin, soalnya dia kaptennya. • boyxboy + lowercase •