[edited]
Wonpil melirik Dowoon yang hanya diam dan fokus ke jalan karena Dowoon yang menyetir. Wonpil memajukan bibirnya kesal. Ia sangat kesal. Jarak supermarket menuju rumah Dowoon bukanlah dekat. Karena rumah Dowoon memang termasuk daerah yang tidak terlalu ramai. Namun bukan itu yang membuatnya kesal. Hampir 30 menit perjalanan, mereka diam tanpa membicarakan sesuatu. Bahkan radio pun tak dinyalakan. Sehingga bisa kita ketahui bagaimana sepinya? Wonpil itu benci kesepian dengan kondisi saling mendiamkan seperti ini.
"Dowoon kau marah padaku?" tanya Wonpil.
Dowoon tak menjawab. Ia membelokkan mobil menuju jalan rumahnya yang hanya berjarak 100 meter dari tempat mereka saat ini. Dowoon memarkirkan mobilnya dan mengambil belanjaan, meninggalkan Wonpil yang tak bisa berkata-kata.
Sebelum Wonpil membuka pintu mobilnya. Pintu disampingnya itu terbuka sendiri menampakkan Dowoon yang sedang membawa belanjaan di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya yang memegang pintu itu.
"Ayo masuk." kata Dowoon dan ia berlalu begitu saja.
Wonpil mengejar Dowoon. Ia melompat kecil menyamakan langkah besar pria itu.
"Dowoon. Kau itu kenapa sih?"
Dowoon mengendikkan bahu sebagai jawabannya. Ia membuka pintu rumahnya.
"Kau cemburu?"
Pergerakannya terhenti. Dowoon berbalik menatap manik mata yang indah milik Wonpil.
"Tidak.""Hei, aku tahu. Jangan cemburu okay. Mantanku itu sudah menikah dan punya anak." kata Wonpil dengan senyuman lebarnya.
"Baiklah. Iya benar. Aku cemburu. Tapi kau tahu. Meskipun begitu dia bisa saja mencari seseorang dibalik keluarganya." kata Dowoon dengan kesal.
Senyum lebar Wonpil memudar. Ia menatap Dowoon datar.
"Kamu siapa memang? Kita kan tidak ada hubungan apapun." ucap Wonpil dengan intonasi yang datar, lalu mengambil bawaan di tangan pria yang lebih tinggi satu sentimeter di atasnya itu dan masuk ke dalam rumah.
Dowoon terdiam dan memegang hatinya yang terasa sakit mendengar kata-kata Wonpil yang jelas-jelas menusuknya dengan fakta jika mereka memang tidak ada hubungan apapun.
Tanpa mengetahui Wonpil di dalam sana sedang mengontrol jantungnya yang berdetak dengan cepat hanya karena kecemburuan Dowoon yang menggemaskan.
.
Malam itu, Wonpil memilih menginap karena hujan. Semakin malam semakin deras hujannya. Di tambah lagi, mengingat Dowoon yang tampak sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa mengantarkannya pulang.
Wonpil meletakkan makanan yang telah ia masak di bar. Ia tidak terlalu pandai memasak, dulu saja ia hampir meracuni sahabatnya, Jinyoung, karena makanan yang ia masak. Namun Wonpil pastikan jika makanannya kali ini aman meskipun rasanya tidak seenak makanan ibunya atau restoran di luar sana. Ia sudah belajar memasak juga.
Drrt Drrt
Wonpil mengalihkan atensinya ke ponsel yang tergeletak di meja sampingnya. Ia meletakkan apronnya dan meraih ponselnya.
'Panjang umur' batinnya.
"Halo, Jinyoung-ah?""Kau dimana sih? Aku sekarang di depan rumahmu. Tadi Jieun-noona bilang kalau kau tidak pulang hari ini."
"Sebentar. Kenapa kamu di depan rumahku?"
"Jangan bilang kau lupa kita ada bestfriend time hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just | Dopil ✔
Fanfiction[Dowoon x Wonpil] The more I think about you The more I feel like you're such a good person It's overflowing with lights and brings a smile to my face, so I just - baby, I like you Start : 02 Mei 2019 End : 08 Februari 2020 © footstepstalk_ No. 1...