Dowoon dan Wonpil kembali ke kantor Dowoon dalam diam. Dowoon membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan Wonpil untuk masuk terlebih dahulu. Suasana diantara mereka terlihat sangat ganjal. Membuat Sungjin curiga.
Jieun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri kedua pria yang sedari tadi diam sibuk dengan pikirannya setelah masuk ke ruangan.
"Jadi bagaimana?"Dowoon menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal sambil melirik Wonpil yang kini juga meliriknya.
"..kami sepakat untuk tidak mengkonfirmasi ataupun menyangkal rumor ini." jelas Dowoon.
"A-apa?"
Sebelum Jieun bertindak. Wonpil mencegah Jieun dan menatap matanya.
"Nuna kumohon sudah, ini kesepakatan kami berdua. Mengertilah." pinta Wonpil."Tapi.."
"Nuna!"
"Maafkan masalah kami berdua tadi. Kami pamit undur diri." kata Wonpil setelah membungkuk meminta maaf dan menarik Jieun keluar dari sana.Dowoon hanya melihat kejadian itu dan memilih mengambil jasnya.
"Dowoon kau mau kemana?" tanya Sanghee
"Aku butuh waktu sendiri." jawab Dowoon sambil memakai jasnya.Ia menekan tombol telepon cepat yang mengarahkannya pada Saeron, sekretarisnya.
"Saeron. Tolong blokir semua telepon dari wartawan dan kosongkan jadwalku untuk hari ini dan besok."
Setelahnya ia pergi meninggalkan kakak-kakaknya kebingungan..
Wonpil masuk ke dalam kamarnya dan menjatuhkan dirinya di kasur lalu berguling-guling tidak jelas. Ia bangun lagi dan menggigit kuku jarinya.
"Apa aku keterlaluan tadi?"Lama sepertu itu, ia memilih menyerah.
"Ah.. Aku tidak tahu.".
Dowoon melonggarkan dasinya sambil menatap pantulannya pada cermin besar di hadapannya.
"Bodoh. Dowoon, kau bodoh." gumamnya lalu mengumpat saat dasinya sulit untuk dilepaskan.
...
Flashback"Lalu bagaimana dengan kelanjutan ini? Kita sama-sama suka? Apakah itu artinya emm awal sebuah hubungan yang biasa dijalanin banyak orang?" tanya Dowoon.
"Ya. Kita sama suka dan itu bukan cinta." kata Wonpil dengan tangannya yang menyangga pada dagunya.
"Lalu?"
"Kita bisa menjadi teman."
"Kita kan sudah menjadi teman, Hyung.""Maksudku. Teman yang saling suka. Okay. Bukan karena hyung menolakmu, Dowoon. Tetapi alangkah baiknya kita menjadi teman dahulu. Mari kita amati apakah ini hanya perasaan sesaat saja atau memang perasaan yang akan digenggam sampai nanti."
Wonpil menghadap Dowoon.
"Tidak.. Kita baru kenal sebulan. Apakah tidak lebih baik kita mengenal satu sama lain lebih dulu?""Y-ya. Aku setuju denganmu, hyung."
"Baiklah. Karena itu kita tak perlu mengkonfirmasi ataupun menyangkal rumor itu. Ayo kembali." kata Wonpil lalu berdiri dan berjalan lebih dulu."Tunggu, Wonpil Hyung." Dowoon memberhentikan langkah Wonpil dan tersenyum saat Wonpil menatapnya.
"Aku pastikan perasaanku dan perasaanmu ini bukan hanya sesaat. Aku pastikan rasa sukamu berubah menjadi rasa cinta." kata Dowoon dan berjalan mendahului Wonpil yang terkejut dengan kata-kata Dowoon. Wonpil tersadar dan mengejar langkah Dowoon agar tak tertinggal.
...
Selama hampir satu bulan lebih empat hari, Dowoon tak pernah bertemu dan berkirim pesan dengan Wonpil. Ia pikir mungkin kakak sepupu Wonpil melarangnya untuk bertemu dengannya atau Wonpil menghindari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just | Dopil ✔
Fanfiction[Dowoon x Wonpil] The more I think about you The more I feel like you're such a good person It's overflowing with lights and brings a smile to my face, so I just - baby, I like you Start : 02 Mei 2019 End : 08 Februari 2020 © footstepstalk_ No. 1...