miss you

481 34 7
                                    

AUTHOR

Sesuai dengan rutinitasnya setiap hari, Jungkook akan selalu pergi ke padang rumput luas yang ada di dekat rumahnya. Tempat dimana dia dan sahabatnya selalu bermain bersama setiap hari.

Setelah meletakkan tasnya di rumah, ia segera berlari ke padang rumput tersebut. Dia memberhentikan langkahnya dan mengatur nafasnya yang mulai sesak itu saat melihat seorang perempuan bertubuh lebih kecil darinya sedang menatap indahnya matahari terbenam. 

Jungkook menegakkan berdirinya lalu mulai berjalan mendekati perempuan itu dengan kakinya yang panjang itu. Setelah berada di dekat perempuan itu, Jungkook menyentuh bahu perempuan itu sehingga membuat perempuan itu sedikit terkejut.

"Hai, cantik." goda Jungkook sambil menunjukkan senyum jahilnya

"Aishh! Gue kira apaan tadi! Kaget tau, Jungkook!!" Perempuan itu sedikit berteriak sambil memukul pelan dada Jungkook dengan pelan

Jungkook sedikit mengerutkan keningnya. Kemana panggilan sayang yang selalu digunakannya untuk Jungkook. Kemana kata-kata Jungcock atau Kookoo itu?

"Eh pipi lo merah tuh!" Kerutannya berganti menjadi wajah cerita dan tawa yang keras sedangkan perempuan itu menutup wajahnya dengan kedua wajahnya

"Gara-gara gue tuh, loh!" Jungkook tertawa lagi namun tak sekeras tadi.

"Mati aja lu ih!" Perempuan itu mendorong Jungkook dengan tangan dan wajah kesalnya, lalu duduk di padang rumput itu.

Setelah tawanya mulai reda dan kembali ke tempat awalnya karena sedikit terdorong oleh perempuan itu, Jungkook ikut duduk di sebelahnya.

"Jadi," Jungkook memberi jeda pada kalimatnya tersebut

"Kenapa ngajak ketemuannya pas sore? Kenapa ga pas pulang sekolah aja?" Jungkook menatap perempuan itu dengan penuh tanya

Bukannya mendapat jawaban, Jungkook malah menerima helaan nafas berat dari perempuan itu. Seketika, mata perempuan itu mulai merah dan berair. Melihat hal itu, tentu saja Jungkook langsung menangkup wajah perempuan itu sambil berusaha untuk menenangkannya.

"Hey, hey, ada apa, hmm? Cerita dong sama Kookoo." Jungkook mengusap pelan air mata yang mulai berjatuhan dari mata perempuan itu

Tak lama, perempuan itu menurunkan tangan Jungkook lalu mengenggamnya dengan erat.

"Ada yang perlu gue bilang sama lo," kata-kata itu membuat pikiran Jungkook blank sebentar.

Ntar, jangan-jangan mau nembak?! Yakalik cewek yang nembak?! Eh gagagaga, gue gaboleh kegeeran dulu. - jjk

"Hmm?" Jungkook memperlihatkan senyumnya dan dibalas dengan jauh lebih manis oleh perempuan itu.

"Gue..."

"Gue, suka sama lo." masih dengan tangan yang bertautan, perempuan itu menundukkan kepalanya

Tak lama kemudian, suara isakan mulai terdengar.

"Yaampun, lo kenapa nangis? Gue juga suka lo kok. Gue juga sayang banget sama lo, Ra." Jungkook memeluk erat perempuan itu. Hatinya cukup teriris melihat perempuan yang seharusnya ia lindungi malah menangis didepannya, dan sekarang dia berpikir bahwa dialah penyebabnya.

"Jangan nangis dong," Jungkook mengecup puncak kepala perempuan itu

Perempuan itu tersenyum sejenak, "Tapi maaf, kita gabisa sama." ucapan itu membuat Jungkook terdiam.

"Ma—maksud lo?"

"Kita gabisa bareng, Kook. Gu—gue..."

"Lo kenapa?"

Kulkas Berjalan | pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang