debaran

295 27 4
                                    

"Ran, lu ikut serta kegiatan pensi ntar?"

Hyera menoleh dan menggeleng kepada Mirae. "Gak, ngapain."

"Yakin? Katanya pensi kali ini seru loh, ngundang artis juga." ucap Hana

"Hubungannya gue yang ikut serta kegiatan pensi sama sekolah ngundang artis apa?"

Hana menggaruk kepalanya. "Ya gak ada sih, tapi kan maksudnya nambah pengalaman gitu."

"Gak ah, malas, buang-buang tenaga."

"Jimin katanya ikut dance loh, jadi center  lagi." ucap Mirae

"Apaansih, gak nyam—"

"Permisi."

Seluruh perhatian kelas langsung tertuju pada orang yang baru saja masuk ke kelas bahkan kata-kata Hyera juga ikut terpotong.

Itu, Cha Eunwoo. Ketua osis sekolah.

Eunwoo masuk bersamaan dengan 2 orang yang Hyera tebak adalah anggota osis juga. "Ketua kelas yang mana ya?"

Jennie selaku ketua kelas langsung berdiri dari bangkunya, "Gue."

"Gapapa kan jam kelasnya gue ganggu sebentar? Soalnya mau ngejelasin tentang kegiatan pentas seni sekolah lebih lanjut lagi."

Jennie tersenyum, "Gapapa, silahkan. Lagian kita lagi free class juga." lalu kembali duduk.

"Jadi gue selaku ketua osis mau nanya ada gak yang bersedia jadi peserta dalam pentas seni, pastinya menurut hobi atau talenta sendiri. Ada gak yang pandai nari, nyanyi, main musik, atau apa gitu?"

Serentak, beberapa orang mengangkat tangan. Eunwoo langsung sibuk menanyakan satu persatu orang tentang kepandaian masing-masing.

Hyera hanya melihat-lihat tanpa berniat ikut mengangkat tangannya. Karena baginya dia tidak bisa apa-apa, kalau tentang menyanyi sih, baginya suaranya biasa aja. Bagus sih bagus, cuman gak bagus-bagus banget, biasa aja gitu.

Setelah selesaikan menanyakan satu-persatu orang, Eunwoo mengambil sebuah kertas yang tadi sempat ia letakkan di meja guru. "Jeon Hyera."

Hyera yang sedaritadi hanya memandangi Eunwoo dengan tatapan datar langsung tersentak kaget saat nama lengkapnya disebut. Eunwoo yang sadar akan tingkahnya itu langsung tersenyum. "Lo Hyera ya?"

"I—iya, kenapa nama gue disebut ya?"

"Nama lo jadi rekomendasi dari guru seni karena katanya suara lu bagus. Benarkah?"

Hyera terbata-bata. "Gak tuh."

Sekelas sontak menyoraki Hyera, temasuk Mirae dan Hana. "Bohong tuh, Eunwoo! Waktu ujian vokal, nilai dia paling tinggi!"

Senyum Eunwoo langsung semakin tinggi. "Gak ada niatan mau ikut pensi, Ra?"

"Yaelah, Ra, ikut aja elah. Itung-itung nambah pengalaman." Hana menyenggol-nyenggol lengan Hyera dari samping.

Hyera berdecak. "Gak ah, gue malas."

Eunwoo tetap tersenyum lalu mendatangi kursi Hyera. Dia meletakkan selembar kertas di meja Hyera. "Karena lu termasuk salah satu dari rekomendasi guru, lo dapat kertas ini. Kalau mau datang aja ke tempat yang ditulis disini, kalau gak mau gak usah datang juga gapapa."

Eunwoo berbalik dan Hyera langsung membaca kertas tersebut. "Baiklah, sekian. Bila ada yang ingin ditanya lebih lagi, bisa ditanya kepada wali kelas."

Eunwoo dan 2 anak osis yang lain pergi meninggalkan kelas Hyera. 

"Ciee, jadi rekomendasian Bu Taeyeon."

"Apaan deh, gue malas ikut tau gak sih."

"Lebay banget dah lu, palingan tinggal hafal lirik terus nyanyi, udah siap. Repot banget malasnya, padahal gitu aja. Bersyukur dong, suara lo bagus."

Kulkas Berjalan | pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang