"Ra, please, ini kan tadi gue yang mau beli buku, kok sekarang malah lu yang heboh ngeliatin buku-buku disini. Kayak gak pernah liat buku aja." Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya
"BODOAMAT! SIAPA SURUH LU NGAJAK GUE KESINI?!"
Jungkook otomatis langsung membekap mulut Hyera sankin kuatnya suaranya hingga membuat mereka jadi dilihatin oleh orang-orang. "Iya deh, maaf. Pokoknya jangan bikin gue jadi gak diizinin masuk sini lagi ya karena lu ributnya minta ampun."
Hyera cengengesan dan lanjut melihat-lihat buku yang lain. Jungkook hanya bisa menghela nafasnya pelan lalu lanjut mencari buku soal-soal.
Setelah mendapat buku yang sesuai, dia memasuki rak-rak bagian cerita. 2 rak sudah dilewatinya namun dia masih belum menemukan Hyera. Betapa kagetnya Jungkook saat melihat barisan rak ketiga yang akan dilewatinya.
Disitu, dia melihat Hyera sedang menangis di pojok rak.
"Ra, lo kenapa?! Ada yang ngegangguin lo?"
Dengan tangisan yang terus mengalir dan isakan yang ditahan, Hyera menatap Jungkook sedih.
"I—itu,"
"Kenapa?"
"Novelnya sedih banget, huaaa!" Hyera mencampakkan novel yang ada di tangannya
oke.
JUNGKOOK SHOCK.
Karena pas Hyera ngelempar itu, kebetulan petugas g*ramed*ia nya lewat dari rak yang ditempatin sama mereka. Petugasnya otomatis langsung ngeliat novel yang baru saja tercampak, lalu melihat tajam Jungkook dan Hyera.
"Maksud kalian apa ya, dik?"
"I—itu, pak, tadi mau ngetest aja kok. Koyak atau nggak kalau dilempar, eh ternyata nggak ya. Yaudah, kita permisi beli dulu ya, pak."
Dengan sigap, Jungkook langsung mengutip novel penyebab tangisan Hyera keluar itu, lalu langsung menarik Hyera ke meja kasir.
"Yaudah, kita bayar buku gue dan novel yang lu campakin tadi dulu ya."
Hyera hanya bisa menyengir lucu saat mendengar penekanan di kata-kata Jungkook. "Hehe, ma—"
"Loh, Hyera?"
"Jimin?"
"Lo ngapain disini?"
"Nemanin Jungkook beli buku soal-soal ujian dong. Gak liat apa gue disini?" ucap Jungkook
Jimin menatap Jungkook sinis. "Hih, orang kayak lo? Beli buku tentang soal-soal ujian? Gausah mimpi elah, Jeon Jungkook. Lo kalau mau modus, tinggal bilang aja susah!"
Jimin berdecih lalu menatap Jungkook rendah. Setelah melihat wajah keduanya, Jimin menurunkan pandangannya.
"Cih,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tangannya dijaga dong! Gausah sok megang-megang segala, modus banget dah lu, Kook, sumpah!"
Jungkook mengepalkan tangannya, lalu tersenyum licik. Jungkook langsung mengeratkan rangkulannya pada Hyera hingga Hyera sedikit kesulitan bernafas karena lehernya yang sedikit di tekan oleh lengan Jungkook.
"Jung—"
"Suka-suka gue dong mau ngapain. Lo siapa? Lo penguasa gue gitu sampe bisa ngatur gue buat ngapa-ngapain aja?"
Jimin lagi-lagi berdecih lalu ikut tersenyum miring. "Lo nanya, gue siapa?"
"Gak ngerti bahasa manusia ya?"
Jimin tertawa miris lalu menarik tangan Hyera hingga membuatnya terlepas dari rangkulan Jungkook.
"Gue,"
"Calon tunangannya orang yang barusan lo rangkul."