tanding basket

302 38 6
                                    

"Bu, air putih nya satu ya!"

"Yang biasa atau yang dingin, dek?"

"Dingin aja, bu!"

Setelah ibu penjualnya ngasih botolnya dan Hyera ngasih uangnya, Hyera langsung lari ke lapangan basket. Disana orang-orang udah pada ngumpul ngelilingin lapangan sambil neriakin jagoan masing-masing.

Iya, tadi pagi kesebar gosip kalau pas pulang, bakal ada pertandingan basket dadakan, Hyera mah dengarnya gitu, tapi sebenarnya dia gak tau siapa aja yang tanding. Setelah Hyera dengar kalau salah satunya ada Jungkook, Hyera yang awalnya gak tertarik langsung niat nonton, sekalian mau minta maaf ke Jungkook.

"Ini mah rame banget, asli. Gue rasa nih yang main pada anak famous semua."

Hyera berusaha nyelip-nyelip dari kerumunan orang-orang supaya dapat barisan paling depan. Untung aja berhasil, jadi dia bisa ngeliat jelas isi lapangan. Hyera langsung menangkap tubuh seorang Jeon Jungkook dan ikut menyemangati.

Pritt!

"Tim A menang!"

Hyera melihat Jungkook berteriak senang, jadi dia juga ikut berteriak karena mengira kalau tim Jungkook menang. Setelah itu, Jungkook berjalan ke tempat duduk buat pemain dan nyari sesuatu di tasnya.

Hyera langsung menghampiri Jungkook dan menyodorkan minuman yang gue beli tadi sambil senyum. "Nih, minuman."

"Loh? Makasih, Ra." Jungkook tersenyum senang lalu meneguk banyak minuman gue tadi

"Selamat atas kemenangannya!" Hyera tepuk tangan bangga

"Makasih lagi. Tumben gak judes?"

Hyera menggaruk tenguknya, "Nggak, sekalian permohonan maaf gue semalam yang ninggalin lo gitu aja."

Jungkook tersenyum gemas, "Gapapa kok."

"Ya tapi kan tetap aja, padahal gue udah buat lo kena masalah karena novel yang gue lempar."

Sembari tersenyum lebar, Jungkook yang sedang dalam posisi duduk, mengusap rambut Hyera. "Gue gak keberatan kok asalkan itu ada nyangkutin lo."

Sedetik kemudian, jantung dan kepala Hyera berdenyut kencang. Dia memegang kepalanya kaget.

Jungkook sontak langsung berdiri. "L—loh, Ra? Kenapa kepala lo?" Dia ikut memegang kepala Hyera khawatir.

"Gak, tadi tiba-tiba nyut-nyutan aja gitu."

"Mungkin lu agak pusing, bagusan pulang deh, istirahat."

"Gapapa, palingan—"

"Ekhem!"

Mereka berdua sontak menoleh ke kiri. Itu Jimin, yang baru saja berdehem adalah Jimin.

"Ngapain, Ra?"

Hyera langsung menurunkan tangannya dan sedikit menjauh dari Jungkook karena sedikit kaget.  "Gak, mau minta maaf karena semalam gue ditarik orang tiba-tiba, padahal gue lagi ada janji sama orang lain."

"Pulang."

"Dih, kok nyuruh-nyuruh?"

"Karena lo calon tunangan gue." Jungkook berdecak. 

"Kok malah nyangkut-nyangkutin ke sana sih?" kesal Hyera.

"Fakta, kan?"

Hyera mendengus lalu kembali menatap Jungkook. "Nih, tadi gue juga ada bawa handuk. Keringat lo banyak banget, tapi lo gak bau, kerend."

Jungkook tertawa. "Makasih lagi, Hyera."

"Gue duluan ya."

Setelah mendapat anggukan dari Jungkook, Hyera berbalik lalu menarik Jimin. "Minum buat gue mana? Handuk buat gue mana?"

Kulkas Berjalan | pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang