mobil

354 52 3
                                    

sorry to say ya, tapi aku jujur aja nih ya. kenapa banyak banget sih kalian yang siders? :(
ngebaca tapi gak divote :( sumpah serius karena gini aku jadi males lanjut. yang bener aja yang baca 360an tapi yang vote 18, seriously?!

ugh, so if all of you want me to continue this story until the end, go vote and dont be a siders!

aku ga main-main ya, aku serius.

«———♡———»

"JIMIN! LEPASIN!"

Jimin sama sekali gak ngejawab teriakan Hyera dan tetap membawanya pergi hingga mereka memasuki mobil Jimin. Seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya, Jimin malah memainkan hapenya saat mereka sudah di mobil.

"Lo apa-apaansih narik-narik gue segala?!"

"Ntar," Jimin kembali mengetik pesan di hapenya

"Oke, selesai!" setelah itu, Jimin melemparkan hapenya ke bawah kaca depan mobil lalu menatap Hyera tajam

"A—apa lo liat-liat?!"

"Lo ngapain disini?"

"Nemani orang beli buku."

"Siapa?"

"Jungkook."

"Kenapa?"

"Apapun alasannya itu bukan urusan lo kan?!"

"Jelas dong ini urusan gue. Kita dijodohin sama orang tua kita, berarti kita harus saling dekat satu sama lain."

"Hih, ogah gue dekat sama lo."

"Yakin? Sorry  ya, gue itu lebih ganteng dari Jungkook, yakali lo gamau dekat sama gue."

"Hilih, siapa ya yang waktu pertama kali jumpa sok-sok bilang jijik dijodohin sama gue terus sekarang malah nyuruh-nyuruh saling dekat cuman karena dijodohin? Kaya kenal gua."

Raut muka Jimin langsung berubah mendengar ucapan Hyerin, "A—apaansih lo? Kan itu gue salah paham! Lo kan tau gue gimana sama cewe! Gue paling anti sama cewe yang gak gue kenal ngelakuin hal yang kelewat batas!"

Oke, Hyera akui, wajah Jimin saat dia marah seperti ini sungguh menggemaskan.

"Duh, kok lebay banget ya cuman di foto aja sampe marah banget. Gak pernah difoto orang ya? Utututu, yang sabar ya." 

Jimin mengepalkan tangannya dan memasang wajah kesalnya yang lucu saat mendengar tawa renyah Hyera

"Coba deh kalo lo jadi gue, dijodohin sama orang yang gak dikenal eh pas jumpa tiba-tiba orang yang dijodohin sama lo malah ngefoto lo diam-diam."

"Kalau yang ngefoto orang secantik gue mah, gue malah bangga pernah difoto orang secantik gue."

"Pede banget, dih." ucap Jimin sambil memutar bola matanya

Lagi-lagi Hyera tertawa, "Tumben lu bisa ngelawak, Jim."

"Apapun untuk calon masa depan."

Hyera yang awalnya tertawa langsung berdiri tegak dan membelalakkan matanya. "Lucu lo,"

Kali ini giliran Jimin yang tertawa, "Pipi lo merah tuh."

"H—hah? Gak ya!" Hyera sontak langsung memegangi pipinya

"Tapi boong."

Hyera tarik kembali kata-katanya yang mengatakan Jimin menggemaskan, nyatanya Jimin sangatlah menyebalkan.

"Huft, dasar cowok goblog!"

Jimin tertawa lalu sebelum menghidupkan mobil, Jimin mencoel dagu Hyera. "Jangan marah dong, princess."

"A—apaansih gausah megang-megang! Gue jijik!"

"Eh kok ngikut-ngikut? Fans ya?"

"Bodoamat."

Terimakasih untuk tingkah menggemaskan Hyera, rasa amarah Jimin terhadap dirinya dan Jungkook sedikit menurun. Namun amarah tetap amarah, harus dilurusin dulu baru bisa dilupain.

"Hyera,"

"Apa lo manggil-manggil?"

Jimin menepikan mobilnya lalu menatap Hyera dalam. Setelah itu, dia mendekatkan wajahnya ke dekat Hyera

"Eh jangan deket-deket!" Hyera berusaha mendorong bahu Jimin namun nihil

Jimin bergerak menuju telinga Hyera lalu berbisik, "Harus berapa kali gue bilang sama lo, gue gasuka ya kalo lo deket sama Jungkook. Karena sekarang itu lo milik gue dan bakalan terus milik gue. Ingat, kita dijodohin dan itu keputusan orang tua kita, dan lo masih mau ngebantah apa kata orang tua lo setelah apa yang selama ini lo kasih buat orang tua lo? Dan pesan dari gue, jangan dekat-dekat Jungkook atau..."

Jimin kembali menjauhkan wajahnya lalu tersenyum licik kepada Hyera yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Pasti ada sanksi nya, manis." ucap Jimin sambil mengedipkan matanya

Hyera sedikit tercengang dan kalimat terakhir cukup membuat dirinya menegak salivanya sendiri.

TBC

tapi buat yang selama ini selalu ngevote+komen, aku padamu synk!

Kulkas Berjalan | pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang