Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☽
"apa-apaan..."
seoyun dalam waktu instan langsung menyesali niatnya mengunjungi kantin gedung fakultasnya, melihat kerumunan orang-orang yang membawa entah berapa poster yang bertuliskan: "MAAFIN KIM YOHAN."
sudah gila, ya?
"seoyun, maafin kak yohan!" "iya, kita disuruh sama dia nih!" "ayo maafin, masa cogan kaya gitu gak lo maafin sih?"
seoyun geleng-geleng tak habis pikir dengan kelakuan orang-orang itu terutama otak dibalik semua ini, yohan. kenapa pakai demo segala, dia lagi ngelawak ya?!
ia langsung memutuskan pergi dari situ, menuju ke taman belakang kampus. ia tak menghiraukan sedikit pun teriakan orang-orang di belakangnya. ia bergumam, "udah bener-bener gila si yohan itu."
ngomong-ngomong soal yohan, kenapa, sih? rasanya dia terkenal sekali dan semua orang harus tunduk padanya. dia siapa? anak presiden?
seoyun menepuk kepalanya sendiri, "ngapain juga mikirin kak yohan?"
ia langsung duduk di pinggir kolam air mancur taman, beruntung di sana sepi, dan oknum penyebab keributan di kantin tadi tak menyusulnya sampai sana.
kenapa masalahnya jadi berlanjut gini sih...
seoyun tersentak saat mendengar suara langkah kaki, namun lega saat menyadari itu adalah dongpyo.
"wooooi!!! di kantin rame banget, kok pada neriakin nama lo? lo habis maling apaan anjir?" tanya dongpyo, duduk di sebelahnya.
"kenapa sih? belum lo maafin? dia itu kating loh!"
"belum, lah. gedeg banget gue. masa dia bilang, 'lagian cuma airpods', sama 'emang mahal banget apa sampe lo segitunya', dia kira gue serendah itu apa mikirin harganya?" seoyun membuka tasnya, mengambil airpods itu dari dalamnya.
"ini dari minkyu, makanya gue gak mau ini sampe ilang. bacot banget kating itu. pengen gue cakar cakar rasanya."
"uh. sadis juga lo." dongpyo bergidik ngeri, "mendingan lo maafin deh, biar nggak ribut terus."
