10: relationship with junho

1.7K 272 14
                                    

☽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"selamat ya!"

seoyun memeluk temannya, heejin, mengucapkan selamat karena dirinya akhirnya resmi menjadi pacar si anak teknik—bukan, bukan dongyun—hwang hyunjin.

lami dan yujin yang juga tengah bersama mereka, ikut mengucapkan selamat kepada gadis berambut lurus panjang itu.

yujin tiba-tiba tertawa, "seo, sekarang lo doang yang jomblo di antara kita." katanya pada seoyun.

"masih belum bisa move on dari mingyu, apa?" heejin bertanya. ah, ngomong-ngomong, tiga temannya itu tahu soal hubungannya dulu dengan kim mingyu.

"bukan gitu..." seoyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.




"gue..." ia menghela nafas, "ngerasa... belum ada yang bisa peduli sama gue kayak mingyu."




"mingyu itu mingyu, dia gak akan bisa diduain, seo." yujin berujar, dan yang lain mengangguk setuju.

"lo harus hadapin realita." ucap lami.

"mingyu udah gak ada." heejin menambahkan, membuat dada seoyun serasa makin sakit setelah mendengar kenyataan pahit itu.



iya, aku tahu.



"iya, gue masih waras kok. gue selalu inget kenyataan itu." seoyun mengaduk-aduk es tehnya dengan sedotan, melihat refleksi dirinya di atas permukaan minuman.

aku masih gak nyangka... mingyu udah pergi.

"junho udah ngejar-ngejar lo, tuh." yujin menyenggol pelan lengan seoyun.

lami mengangguk, "dia baik. pinter juga. ganteng pula. apa yang kurang?"


benar juga. apa alasan yang akurat untuk menolak junho, yang hampir mendekati kata sempurna itu?



"gue selalu berharap yang terbaik buat lo ya, seo."

seoyun tersenyum. "iya, makasih."

















BRUAKK!!!




"kak, kapan selesainya?" dohyun yang berada di kamar seoyun, menatap kakaknya yang kelihatan kacau itu.


orang tua mereka berdua sedang berdebat di bawah, dan mereka dapat tahu keadaan sangat parah saat mendengar pecahan benda-benda di ruang tamu mereka.

"entah. capek." seoyun menunduk, menyesal telah menunggu ayahnya bertahun-tahun lamanyaz

saat pulang, ayahnya malah kehilangan kendali dalam keadaan mabuk dan tiba-tiba saja menampar seoyun tadi.

Airpods  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang