19: awake

1.5K 296 11
                                    















"tolong... yohan..."









wajah seoyun basah, penuh dengan air matanya. hidung dan matanya merah, ia merasa terlalu kacau dan panik.










bangunlah, yohan...










tiba-tiba pandangannya kosong. ia dapat merasakan rasa sakit yang sempat ia rasakan bertahun-tahun yang lalu, rasa sakit ini melebihi perasaan kecewa di saat ia di permalukan di depan banyak orang atau ditinggalkan oleh orang yang sangat ia sayangi.























terulang lagi.















saat dunianya seakan luruh karena mingyu pergi meninggalkannya, rasa sakit itu muncul.





dan sekarang, terulang lagi.










yohan, kamu akan meninggalkanku juga seperti mingyu?













sang gadis tersadar, ia menaruh hati pada kim yohan.






ia harusnya bisa lebih menghargai setiap detik bersamanya.


























tolong... kembalilah.








































yohan membuka matanya.







bukan, bukan atap rumah sakit.


bukan rumahnya.


bukan di sebuah tempat yang pernah ia kunjungi sebelumnya.



ini dimana?









ia memicingkan matanya saat melihat sebuah sosok berjalan menghampirinya. sosok itu familiar, dan yang ia sadari kemudian, itu adalah...







mingyu.










sang sahabat.



















"mingyu?!" ia melebarkan matanya.








"iya." sang sahabat tersenyum.








"lo..." ia merasa tak percaya. ia melihat ke sekitar, lalu melihat ke badannya sendiri. penuh darah, tapi tidak terasa sakit.



ah, benar.





ia kecelakaan tadi.
















apa ia sudah mati?






atau ini mimpi?












"jadi bagaimana?" mingyu bertanya.


"a-apa?"


"seoyun." ujarnya. "kamu jaga dia baik baik, kan?"









"gue..." yohan menunduk, melihat darah yang menetes dari tubuhnya. "gue kayaknya... bakal... ninggalin dia."



























"jangan."







mingyu tiba-tiba memegangi kedua pundak yohan, menatapnya tajam.




"yohan, bangun."











"apa?"










"bangun." ulang mingyu.
"seoyun butuh kamu."




tiba-tiba yohan merasa pusing, pandangannya mulai kabur. namun ia dapat mendengar suara mingyu yang menggema di telinganya, dengan sangat jelas.







"jaga dia, jangan hanya demi aku..."











"tapi karena itu memang tulus keinginanmu, dari dalam hatimu."


































































"pasien kim yohan telah sadarkan diri! dokter! dokter! pasien ruang 1301 telah sadarkan diri!"

Airpods  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang