14: brokenhearted

1.5K 281 15
                                    

☽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







tiga bulan telah berlalu.






seoyun dan junho menjadi pasangan yang selalu dipuji goals oleh banyak orang. seoyun yang cantik jelita dengan junho yang terlalu indah untuk jadi nyata, terlihat sangat cocok berdua.

hubungan mereka selama ini baik-baik saja, dan...

seoyun merasa ada sesuatu yang hilang semenjak ia menerima junho.

apa, ya?


rasa percaya pada ayahnya, mungkin?






benar... tunggu. tapi ia sudah hilang kepercayaan dengan ayahnya semenjak seoyun mengetahui perlakuan ayahnya di belakangnya.

lalu apa?

apa yang hilang?













"kak. aku diteror selingkuhan ayah." suara dohyun menyita atensi seoyun yang tengah mengaduk milk tea-nya.

seoyun merotasikan bola matanya,
"block dia."

"udah." dohyun melempar ponselnya ke sofa, dan sang kakak duduk di sebelahnya, menyeruput tehnya.




"kok gue ngerasa hampa ya."



"dih, kenapa lo? habis diputusin?" seoyun menatap adiknya heran.


"dih, pacar aja gak punya." dohyun menghela nafas, "kayak... ada sesuatu... aneh pokoknya. gue ngerasa sesak."



"kena azab suka laknat sama kakak kandung kali."

"iya kali ya." dohyun manggut-manggut.












suara dering ponsel terdengar, dan seoyun tersadar itu suara dari ponselnya. ia buru-buru mengecek ponselnya, dan membaca nama penelepon di layar.



bu yoona.



hah, bu yoona? salah satu anggota yayasan?


seoyun langsung mengangkat panggilan teleponnya, "halo?"







"malam, seoyun."


"malam, bu yoona..."


"kami dapat berita duka dari rumah sakit aster..."





deg.











seoyun langsung berteriak histeris, "a-apa?! ada apa, bu?!"






"wonyoung sudah tiada."










seoyun menutup mulutnya. ia bahkan tak dapat berkedip, jantungnya terasa berdetak seribu kali lebih kencang dari sebelumnya. keringat dinginnya bercucuran, dan seluruh anggota tubuhnya gemetaran.











"dia sudah berjuang selama bertahun-tahun, seoyun. besok pagi pemakamannya akan dilaksanakan. kalau tidak sibuk, kamu datang, ya."







"oh, ya Tuhan..." seoyun mengusap pipinya yang telah terkena air matanya itu, "terima kasih telah mengabariku, bu yoona."



"sama-sama. jangan khawatir, wonyoung sudah tenang disana."







"i-iya..."



"ibu matikan teleponnya, ya. selamat malam."








sambungan telepon kemudian diputus.
tut-tut-tut—



















tangan seoyun rasanya melemah. ia menoleh menghadap adiknya, "dohyun..."

ia terisak, "wonyoung-"





"udah tau." potong dohyun, "wonyoung meninggal, kan?"





mendengar kata 'meninggal' membuat seoyun merasakan luka lama yang terbuka kembali. ia membiarkan air matanya makin bercucuran deras,
"i-iya..."



seoyun mengernyit saat melihat mata dohyun yang kemerahan. seoyun mengucek matanya, dan dugaannya benar, dohyun juga menangis.


"dia udah nggak sakit lagi sekarang. dia udah tenang," seoyun menepuk pelan pundak sang adik.




"kak. gue ngerti sekarang..." dohyun menunduk, mengusap air matanya,
"gue tau apa yang lo rasain waktu kak mingyu pergi."






"dohyun, jujur." seoyun duduk mendekat ke dohyun, "lo suka sama wonyoung, kan?"

dohyun menghela nafas, "iya."




"hyun," seoyun menarik dohyun,
"sini, peluk."



dohyun tak mengatakan apa-apa, membalas pelukan sang kakak. namun seiring detik demi detik berlalu, tangisannya pecah di pundak seoyun.

aku mengerti rasa sakitmu.










"dohyun, seoyun." suara sang ibu membuat mereka berdua menoleh, melihat sang ibu yang juga tengah menangis.

"bunda mau cerai sama ayah."

seoyun berdiri, memeluk bundanya. begitu juga dengan dohyun. "i'm hoping all the best for us, mom..."

dan malam itu, seoyun telah kehilangan dua orang yang dulu pernah sangat dekat padanya.

atau mungkin,

tiga orang?











yohan menutup kedua matanya dengan lengan kanannya. ia kemudian menatap langit-langit kamar yang serba putih, seraya bayangan tentang seoyun muncul dalam pikirannya.

ia juga teringat akan foto-foto mesra seoyun dengan junho yang mereka unggah di akun instagram mereka. juga banyaknya dukungan terhadap mereka berdua, membuat hati yohan semakin hancur.

ia telah kehilangannya, bukan?



ia berbisik pelan,



"gue kehilangan lo... seoyun."










thanks for reading, apresiasi karyaku dengan komentar atau vote ya!

terima kasih ㅅㄹ ❤️❤️

Airpods  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang