~ 3. MY FIRST CAMP ~

63 17 2
                                    

"Fan semua udah siap?" tanya mama Fanny

"udh ma, semua udah" jawab Fanny sambil mengecek barang barangnya

"yakin udah?? Buku diary kesayangan kamu udah kamu bawa?"

"ohh iyaa hampir aja Fanny ngelupain..makasih ma udah ngingetin Fanny"

"iya..kalau udah siap semua buruan berangkat gih. Udah ditunggu pak sopir tuh"

"iya mah..Fanny berangkat dulu ya..dadahh ma" pamit Fanny sambil mencium tangan mamanya

"iya hati hati..jangan nakal,jangan usil,jangan cerewet, pokonya take care ya anak mama paling gemessss" ucap mama Fanny yang panjang sekali

Benar benar Fanny telah mempersiapkan segalanya. Mulai dari sarung tangan,syal,dan jaket ia persiapkan untuk menghadapi suasana dingin di pegunungan nanti. Ia juga membawa banyak snack untuk cemilannya selama camp berlangsung nanti.

⚫ ⚫ ⚫

fanny sampai di sekolah pada pukul 06.00 dengan diantar sopir kesayangannya menggunakan mobil nya. Sengaja Fanny berangkat sepagi ini ,karena Fanny tidak sabar ingin segera merasakan suasana sejuk pegunungan dan ia ingin segera merasakan suasana first camp nya.

Fanny melihat sudut kiri dan kanan nya yang penuh anak kelas 11 siap untuk mengikuti Summer camp. Mereka sibuk mempersiapkan barang barang mereka dan sibuk berbincang soal summer camp.

Dinda menghampiri Fanny dengan membawa perlengkapan yang banyak sekali.

"Fan.... Fanny..." Dinda sambil berlari menuju arah Fanny

"Eh Dindaa... sini...!!" teriak Fanny

Mereka pun berbincang soal persiapan mereka dan barang apa saja yang mereka bawa. Dinda dan Fanny pun saling bertukar cerita.

"Eh Fan btw lo bawa apa aja nih banyak amat?"

"lihat nih pokonya gue udah bawa super lengkap. Pokonya gue udah nyiapin semuanya mateng mateng nihhh" Fanny memperlihatkan isi tas nya

"wah tumben niat banget sih lo. Liat noh gue aja cuma bawa segini nih" Dinda memperlihatkan tas nya balik

"gilakk lo Din...dikit amat sih bawaan lo. Emang lo kira lo mau ke pasar ya hahaha" tawa Fanny pecah

"ihh apaan sih lo. Gue kan sans orangnya dan gamau ribet kaya lo"

Di sela sela perbincangan mereka,tiba tiba pandangan Dinda tak sengaja teralih ke Ferro dan Deril yang ada di lapangan basket.

"Eh fan coba deh lo liat yang disebelah Deril siapa tuh??" Dinda menunjuk suatu arah di lapangan basket.

"hmm iya tau. Ferro kan?" jawab Fanny biasa saja.

"liat deh..kayaknya Ferro udah siap nih ikut summer camp. Barang bawaannya aja udah segunung tuh hahaha" tawa Dinda pecah

"apain sih Din gapenting tau ngomongin dia. Mending ngomongin yang lain aja deh" jawab Fanny sambil menyibukkan diri membaca sebuah novel

"eh liat tuh Fan, Ferro lagi dihampiri cewek cantik tuhhh!!"

"apasih Din" jawab Fanny singkat sambil mengabaikan Dinda yang sedang berantusias

"yakin nih gamau liat. Ntar nyesel lohh..kayaknya mereka lagi asik ngobrol tuh.. Wah ngobrolin apa yaa??" Dinda mencoba untuk memancing jiwa kepo nya Fanny

"apasih Din hmm" Fanny memalingkan pandangannya ke arah Ferro karena ia benar - benar kepo.

"cieee ngeliatinnya biasa aja dong..kok kayak nya lo cemburu gitu Fan ngeliat Ferro ngobrol sama Rara"

"siapa sih yang cemburu..aku biasa aja kali" jawab Fanny ketus.

Meskipun Fanny masih belum mengakui bahwa ia mulai ingin tahu tentang Ferro, namun Dinda sudah bisa menebak kalau mulai tumbuh benih benih rasa di hati Fanny. Jiwa jiwa kepo Fanny mulai terasah saat Dinda mencoba memancingnya.

"Bukan perihal gengsi.Namun ketahuilah bahwa mengungkapan rasa tak semudah memakan sebuah gulali."
-Fanny-

⚫ ⚫ ⚫


Tak terasa sudut jam memperlihatkan pukul 07.00. Secara otomatis sirine pertanda berkumpul pun berbunyi. Fanny dan Dinda  bergegas lari ke sumber suara dengan membawa tas merah jambunya.

Terlihat Pak Bowo sudah siap memberikan beberapa pengumuman,pengarahan dan pembekalan untuk nantinya selama summer camp berlangsung.

Setelah diberikan beberapa pengumuman dan pembekalan, Fanny bersama Dinda dan teman teman lainnya pun bergegas menuju truk yang akan membawanya ke lokasi Summer Camp tersebut.

Mereka sibuk menaikkan semua barang barangnya ke dalam truk yang telah disediakan. Setelah dirasa semua barang barang sudah dinaikkan ke truk, semua peserta Summer Camp segera naik satu per satu ke truk.

Pukul 07.30 pun truk mulai berangkat menuju bumi perkemahan yang terletak di kota Bandung.

Selama perjalanan Fanny benar benar bahagia sekali. Dia belum pernah merasakan pengalaman naik truk bersama teman temannya. Ia selalu bernyanyi ria selama perjalanan.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya rombongan sekolah Fanny pun tiba di tujuan.Fanny dan yang lainnya pun menurunkan barang - barang dari truk. Setelah semua barang-barang turun,Fanny pun terlihat kesulitan turun dari truk. Ada sosok pria dari bawah yang menudungkan tangan ke arah Fanny untuk membantunya turun. Dan seperti dugaan, sosok itu adalah Ferro. Fanny langsung terkejut dan sedikit gugup. Tanpa ragu lagi Fanny pun menerima bantuan dari Ferro. Ia meraih tangan Ferro yang siap membantunya. Setelah berhasil turun dari truk, Fanny pun berterimakasih pada Ferro. Dan mereka sama sama saling tersipu malu.

"sedikit bukan berarti mengecewakan. Namun bagiku,sedikit perhatian mampu membuat senang yang telah terpecahkan."
-Fanny-

Dalam Tanda TanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang