[16]

2.4K 251 15
                                    

H-H-Happy reading😄

Btw, makasih buat kamu yg jdi mdbster akoh😗
nana_ruru10

*

Sasuke mulai mengingat-ingat kembali masalah yang muncul dalam beberapa minggu terakhir ini. Sejak adanya Naruto? Mungkin ya, sejak kedatangan pemuda comel nan menggemaskan yang tidak ingin diakui keakuratan pendapat Gaara olehnya itu, masalah mulai datang beriringan. Entah itu dari hal sepele, sampai masalah yang mengusik hatinya.

Namun jujur saja, Sasuke mulai menerima keberadaan Naruto. Memangnya kenapa kalau Naruto bertingkah sok imut? Itu malah menambah keimutannya, kan. Tapi Sasuke yang keukeuh tidak suka orang lain berbohong (karena Sasuke menganggap orang yang berbohong=penipu) padanya ini, menganggap Naruto adalah penipu ulung, yang bisa saja menipu dan membuatnya kecewa. Padahal, dia sendiri yang membuat dirinya kecewa. Astaga.

Dan kenapa ketika pikiran itu telah Sasuke lenyapkan. Ia melihat Naruto bersama Sai? Omong-omong apa Sai tadi menyatakan sebuah cinta? Atau... apa? Kenapa mereka bisa berduaan? Membuat Sasuke ragu saja. Ia jadi bingung antara harus mengungkapkan perasaannya atau diam karena langkahnya telah didahului orang lain.

Well, sejak kapan Sasuke peduli 'orang lain'?

Sedari tadi berjalan tanpa arah dan tujuan, ia tidak sadar jika ia sudah berada di taman. Lagi-lagi taman ini. Sasuke melihat ke arah kedai ramen yang ramai. Tentu, ini sore hari, tidak heran banyak orang-orang melintas dan mampir.

Ia tertunduk menatap ke bawah, bahkan Sasuke masih memakai sepatunya. Sasuke ingin pulang, tapi ia tidak mau melihat Naruto. Sasuke malas. Ia kesal. Marah. Dan... cemburu.

Huffttt...

"Sasuke-kun,"

Sasuke segera mendongak begitu seseorang memanggil namanya. Ia mendapati Sakura berdiri sembari memeluk sebuah buket bunga. Ah, si rambut pink ini lagi. Ada apa lagi sekarang?

Sasuke mengangkat alisnya, semacam tanda, 'apa?'.

Sakura menatap Sasuke dengan senyum merekah dan ceria, sembari menyodorkan buket bunga itu pada lelaki impiannya itu. Seseorang yang ingin ia jika bisa dan boleh dijadikan kekasih. "Terimalah bunga ini," tambahnya ketika kening Sasuke mengkerut bingung.

Baiklah, Sasuke tahu gadis ini memang sudah menyukainya sejak lama. Lama sekali sampai ia tidak tahu kapan itu. Gadis itu juga terang-terang menunjukan rasa sukanya meski tidak sekalipun gadis itu mengatakannya. Namun tak pernah terpikirkan jika akhirnya gadis yang menyukainya itu akan bertindak sebegitu berani sekarang.

Perempuan, memberikan bunga pada lelaki?

Oh yeah, sejujurnya itu memalukan.

Wajah gadis itu menunjukan keraguan, namun sorot matanya yakin sekali. "Dan jadilah kekasihku-!" Si laki-laki tersedak ludahnya sendiri. Gadis ini lebih berani lagi. Pipinya bersemu merah. "Aku mohon..." Sakura menatap Sasuke dengan lemah. Perempuan ini cantik. Pintar. Dan anggun. Namun kenapa harus ada kata tapi di dunia ini?

Setelah meredakan tenggorokannya yang tercekat dan terbatuk. Sasuke menatap Sakura. Yang di tatap masih menunjukan raut memohon yang imut namun tetap terlihat cantik dan menawan. Tapi Sasuke sama sekali tidak tergugah. Jadi ia mengambil buket bunga mawar itu.

Raut Sakura sumringah sekali. Ia pikir, kini impiannya akan segera terkabul untuk bersanding dengan Sasuke.

Menghela napas, Sasuke menatap gadis di depannya. "Aku akan menerima kamu, Sakura," Tatapan Sasuke serius. "seandainya tidak ada orang lain di hatiku saat ini." Ia teringat Naruto. Diberikannya kembali buket bunga itu pada sang gadis.

Kitty ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang