[18 HA]

3.3K 285 16
                                    

Happy reading :*
Tinggalkan jejak jika kalian suka yaa :D

**

Sasuke mencoba tersenyum. Bagi seseorang yang jarang bahkan bisa dihitung berapa kali ia senyum dalam seminggu, senyum tipis yang terlihat kaku itu sudah amat menjadi peningkatan. Wajahnya terlihat bertambah hangat sebesar 0,00001 persen.

Mata tajam dan tipis itu menatap sosok lain di dekapannya. Terharu namun juga merasa sedih. Sedikit-dikitnya ia merasa kehilangan. Namun rindu yang sedari tertahan itu akhirnya membucah.

"Kitty!" Sasuke terus berseru. Ia seperti kembali ke masa anak-anak dimana ia bahagia hanya dengan kehadiran kucing mungil yang lucu ini.

Seruannya sedari tadi akhirnya di balas dengan geraman rendah dari Kitty. Suara halus dari tenggorokan itu membuat senyum Sasuke mengembang persekian nol persen. Lagi, "Grr..., meong...."

Sedikit menyayangkan, seandainya ia bisa sedikit lebih cepat dan menahan Naruto berubah ke wujud kucingnya, mungkin mereka dapat bercakap dan mengerti maksud satu sama lain. Namun jika hal ini tidak terjadi, ia tidak akan percaya.

Lupakan hal itu, jadi Sasuke harus memanggil kucing ini Kitty atau Naruto? Sembari memikirkan nama panggilan dari akronim keduanya, Sasuke memainkan kumis kucing itu setelah sebelumnya ia letakan di lantai.

Kitty mengusap balik pipinya pada jemari Sasuke. Bulu-bulu halus itu secara cepat membuat hati Sasuke meleleh seperti es yang di panaskan di atas kompor di bawah sinar matahari langsung. Seketika Sasuke kehilangan aura dinginnya selama ini.

Sasuke secara pelan mengucapkan kata yang sangat jarang keluar dari mulutnya, "Maafkan aku, Naru." Yang di respon entah karena memang mengerti atau sekadar kebetulan, diangguki dengan perlahan. Tindakan itu membuat Sasuke berpikir, Kitty paham dengan ucapannya?

Kenyataanya, dari dulu kucing itu memang mengerti ucapannya. Secara naluri.

Akibat dari mengawang-awang, Sasuke sadar dan segera meraih Kitty ke dalam pelukan lengannya. "Kita kembali." Sudah lebih dari tengah malam, mereka harus pulang. Besok hari terakhir sekolah karena lusa adalah natal, mereka anak panti biasanya akan menghias panti dan berlibur dengan mencari pekerjaan paruh waktu. Untuk yang masih kecil, mereka akan diajak ke taman bermain secara bergiliran.

Sasuke memperlakukan Kitty --karena tidak menemukan nama akronim yang cocok Sasuke memilih tetap memanggil kucing jingga itu dengan panggilan yang tetap-- sama seperti mereka kecil. Kucing itu ia masukan ke dalam jaketnya. Begitu ia sampai di asrama, ia segera mengeluarkan kucing itu dari sana. Dan betapa terkejutnya Sasuke ketika menyadari anak-anak ternyata telah mengelilingi mereka. Tsunade pun ada diantaranya.

"Sasuke! Darimana saja kau, Pantat Ayam?!" Teriak Gaara, lalu matanya tiba-tiba saja beralih pada kucing di genggaman Sasuke, "Kitty?!" Sungguh, gaara mengenali motif jingga itu!

"Kitty?"

"Kitty?" gumam Tsunde-sensei ikut-ikutan.

Senyum tipis Sasuke masih terpatri di wajahnya, kemudian bergumam, "Ya."

Dengan begitu, segera saja kucing itu beralih dari satu tangan ke tangan yang lain, dari dekapan Gaara hingga Shikamaru. Sasuke membiarkan kucingnya itu jadi bahan pencabulan teman-temannya (merujuk pada mereka yang seenaknya menyentuh tubuh Kitty dimana saja) kali ini. Untuk nanti, tidak.

Ingatkah kalian bahwa kucing itu juga sesosok manusia comel? Diam-diam, Sasuke memusuhi tangan-tangan yang menyentuh terutama di area perut dan wajah Kitty.

**

Sasuke bangun di keesokan hari dengan senyum yang masih sama seperti semalam. Ia ingat ia telah memiliki kucing yang sempat hilang dari hidupnya. Meraba-raba ranjang sebelahnya dimana ia meletakan Kitty yang kelelahan di rindui banyak orang semalam lelap, namun matanya dipaksa terbuka lebar begitu tempt itu kosong.

MANA KITTY?!

Dalam satu gerakan ia meloncat bangun, kemudian hampir terjengkang jika saja bukan dinding yang ada dibelakangnya. Efek dramatis dari kaget itu tidak lain dan tidak bukan karena Sasuke menemukan seseorang, mungkin dari bentuk tubuhnya Sasuke yakin itu manusia bukan hal yang lain, tergulung dengan selimut di lantai.

Mata Sasuke menelusuri tubuh ramping dan mungil itu. Dari kaki yang telanjang, tubuh tertutup selimut, kemudian belakang kepala yang memiliki rambut berwarna jingga cerah dan menyala kekuning-kuningan.

Sasuke terpekur selama beberapa detik sebelum tersadar bersamaan dengan kepala yang bergerak menunjukan kepalanya ke arahnya.

"Sasuke-kun?" gumam sosok itu yang lalu dibalas bisikan masih tidak percaya Sasuke.

"Naruto?"

Sosok tanpa busana itu tersenyum manis dan hangat.








Siapa sangka, cahaya matahari yang terbit bersamaan dengan salju yang turun di luar sana adalah jawaban sebenarnya?

**

Beneran tamat gaes :)

10.11.19

Kitty ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang