5. Persetujuan

116 43 5
                                    

Hai !
Jumpa lagi dengan author.
Baca juga cerita author yang lain ya ! Ini dia judulnya :

RE Difference oleh dindanadia51 di Wattpad. Anda dapat membacanya di sini: https://my.w.tt/z1l0p6eFUX .

Atau, unduh aplikasinya di https://my.w.tt/3oUncdfFUX . Selamat menikmati!

***

Selamat membaca !
~~~

Author

"Apa? papa nyuruh aku buat nikah muda?".

"Papa menyuruh kamu buat nikah sekarang demi kebaikan kamu nak. Papa tidak ingin melihat kamu lebih lama dalam keadaan seperti ini. Apalagi sekarang papa sering melakukan bisnis ke luar negeri dan kamu tinggal sendiri di rumah ini. Siapa yang akan mengontrol kamu jika papa pergi. Bukan sehari dua hari papa pergi, kamu tau sendiri kan?".

"Ya, pa, aku tau. Tapi, apa papa gak lihat keadaan aku sekarang. Aku bahkan tidak bisa mengurus diriku sendiri apalagi orang lain. Bagaimana nanti jika aku menikah? apalagi aku masih SMA".

"Karena itulah papa ingin menikahkan kamu sekarang supaya kamu bisa memulai kehidupan baru tidak selalu terpuruk pada masa lalumu itu. Papa tidak ingin melihat lagi keadaan kamu yang seperti ini. Kamu terlalu depresi, mungkin dengan papa menikahkan kamu istri kamu bisa menyembuhkan trauma dan gangguan psikis kamu ini. Papa akan memberikan waktu untuk kamu berpikir sampai lusa" setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya Yazid meninggalkan anaknya yang masih setia berdiri ditempatnya.

"Papa suruh gue nikah" gumam lelaki muda itu yang sudah terkulai lemah di atas lantai ruang tamu rumahnya.

'Gue juga gak mau buat papa susah dengan keadaan gue seperti ini. Tapi apa gue harus menikah dulu supaya gue bisa melupakan masa lalu yang pahit. Apa yang harus gue lakukan sekarang? Apakah gue harus menikah dengan perempuan pilihan papa itu, perempuan yang tidak pernah gue kenali, apa gue harus melepaskan masa lajang gue secepat ini" batinnya bertanya-tanya pada diri sang pemuda untuk mencari jawaban apa yang akan diberikan pada papanya nanti.

Entah berapa lama ia terduduk lemah di atas lantai memikirkan hal-hal yang beberapa saat lalu dikatakan Yazid sang papa padanya baru kemudian ia bangun lantas masuk ke kamarnya.

***


Sudah dua hari sejak Yazid memberi tahu anaknya tentang perjodohan yang akan dilaksanakannya dalam kurun waktu dekat ini. Tapi, sang anak belum sekalipun mengajaknya bicara apalagi masalah perjodohan.

"Asran, duduk!" perintah Yazid pada anaknya yang hendak meninggalkan meja makan.

Asran yang hendak melangkahkan kakinya berhenti disamping kursi yang ditempatinya tadi tanpa menoleh sedikitpun ke arah papanya.

"Habiskan makanan kamu!
Setelah itu papa mau bicara sama kamu" tutur Yazid tegas pada anaknya.

Asran membalikkan badannya menghadap Yazid.

"Apa dengan aku bicara sama papa, papa akan membatalkan perjodohan ini? gak kan?
Papa pasti akan tetap melanjutkan perjodohan ini kan?
Buat apa papa membahas hal yang sudah jelas jawabannya".

Setelah mengatakan itu Asran langsung melenggang pergi begitu saja meninggalkan papanya yang masih setia menatap kepergiannya dengan tatapan tajam.

High School & Love After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang