Bab 3

16 3 0
                                    

*Melupakan masa lalu adalah hal yang jauh lebih baik daripada mengingat luka lama*

Disini Rara sedang duduk di salah satu taman di sudut kotanya. Ia selalu pergi ke taman jika ia merasa muak, jenuh, atau pusing. Hembusan angin yang bertiup menghempas wajah cantiknya.

Rara dengan segala pikirannya yang berputar-putar di kepalanya, menatap langit menunggu senja datang. Ia sangat menyukai pemandangan yang satu itu SENJA.
"hih kenapa sih otak gue keinget Kak Daris terus ihh sebel deh."Rara memukul kepalanya gusar, tiba-tiba hp-nya berbunyi menampilkan nama Bang Terawehh.

"ini bocah ngapin juga telepon segala." Ia menggeser tanda hijau
"heh curutt lo dimana ini udah sore belum pulang? Inget lo itu cewek keluyuran aja mau malam ini." Omel Rewa disana
"heh Bang Teraweh lo itu bisa nggak sih ucap Assalamualaikum dulu kek main ngomel-ngomel aja."
"Assalammualikum. Jawab woi lu dimana? ditanyaain mamah."
"Waalaikumsalam. Ditaman. Gue tau ini udah mau malam bilang mama sebentar lagi pulang. Gue mau nenangin diri dulu. Bye bang." Rara mematikan hp-nya dan menyimpannya di tas hitamnya.

Rara berjalan sambil menikmati langit yang sekarang merubah warnanya menjadi oranye. Ia mengambil lagi hp-nya lalu memotret langit dan menjadikan story dengan caption "aku selalu menyukaimu walau kau hanya sesat."

setelah itu ia menuju dimana motornya terparkir. Sebelum kerumah ia mampir dulu ke salah satu supermarket untuk membeli camilan dan minuman.

Saat ia akan membuka pintu ada seseorang yang lebih dahulu membukanya alhasil ia menabrak orang tersebut karena ia dari tadi melihat hp-nya. Rara langsung menoleh kearah orang itu."maaf maaf" ucap Rara sambil mendongak.
"eh Ra.. nggak papa." Ucap cowok yang ada di depannya.

Mata Rara langsung tertuju pada gadis yang ada di belakang cowok itu. iya itu kak Ersty. " pasti mereka mau kencan.eh iya ini kan malam minggu berasa jomblo bangetz gue."batin Rara.

"ehh kak Daris, kak Ersty malam kak. Duluan ya kak." Sambil tersenyum paksa Rara langsung masuk dan mengambil air dingin langsung meneguknya karena jengkel melihat Daris dan Ersty.

"eh lupa gue belum bayar main teguk aja dasar aku." Setelah memilih camilan yang di pesan dan membayar ke kasir, ia langsung melajukan motor metiknya.

"kenapa gue ketemu terus sih sama mantan sebel dah gue jadinya, bisa-bisa gue gamon sama kak Danis."gumannya.
Rara memakirkan motor meticnya di garasi rumahnya dan masuk ke dalam rumah. "Assalamualaikum Rara cantik pulang....."teriak Rara sambil berjalan ke sofa dan langsung merebahkan tubuhnya. "ehh dasar bocah baru pulang jam segini mana aja lu?" ucap Tarewa yang menuruni tangga sambil membawa camilan.

"napa sih bang? Rindu ya sama Rara, ngomel mulu dari tadi."ucap Rara. "hidih jijik gue rindu lo mending rindu pacar daripada lu." Tarewa menatap jijik kearah Rara. "emang situ punya pacar sok-sokan.huhh."ucap Rara mengejek kakaknya.

"udah-udah rebut mulu kalian ini. Pusing mama dengernya." Ucap mamanya yang baru saja keluar dari dapur, entah apa yang dilakukan mamanya di dapur malam-malam.

Mamahnya duduk di samping Rara "darimana aja kamu ini baru pulang malam kenapa nggak pagi sekalian?"omel mamanya.Rara yang dari tadi di beri pertanyaan sebel sendiri, "ih kalian kenapa sih, tadi kan Rara sudah bilang sama bang rewa kalau Rara ke taman pulangnya mampir ke indimart." Ucap Rara sambil menujukkan kantong kresek yang berisi camilan.

"halah alasan aja itu mah paling habis kencan mah kan ini malam minggu."ucap Rewa yang langsung diberi kosekan di kepala oleh Rara "ehh itu mulut udah pernah di setrika belum. Asal nyeletuk aja. Kencan sama angin iya orang sini jomblo."

senja untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang