bab 7

11 2 1
                                    

"nih makasih ya Kak. Udah gue cuci tenang aja" Ucap Rara datar langsung berbalik meninggalkan Daris. Daris menarik tangan Rara sontak ia langsung berbalik dan menabrak dada Daris.

Rara terkejut dan spontan menjauh dari Daris.

"Ra ikut gue bentar" Daris langsung menarik tangan Rara menuju ke tribun di aula. Rara merasa aneh dan malu karena saat menuju ke aula beberapa siswa melihatnya bergandengan dengan Daris

"Kak bisa lepasin nggak tangan aku sakit!" Ucap Rara sambil menghempaskan tangan Daris dan memegangi tangannya yang memerah karena terlalu erat digenggam.

" Maaf ra. Aku nggak tau kalau sampai semerah itu." Daris melihat Rara yang memegangi tangannya merasa bersalah.

"Nggak papa kak. Kenapa sih tarik-tarik Rara malu tau dilihatin yang lain. Nggak usah ditarik tinggal bilang mau ngomong di aula kan bisa hihh. Nanti kalau pac..." Telujuk Daris tanpa permisi udah mendarat di atas bibir Rara agar gadis itu tidak meneruskan kalimatnya.

"Hushhh.. maaf Ra. Gue mau ngomong sama lu." Daris menatap Rara dan Rara yang juga menatap Daris kemudian langsung mengalihkan pandangannya.

" Tinggal ngomong gue persilahkan . Cepat tapi 10 menit lagi bel masuk gue belum sarapan." Jawab Rara

"Ra gue tau gue salah sama lo dulu tapi kita jangan jadi musuh walaupun kamu itu mantanku. Kita bisakan Ra jadi temen kayak dulu lagi. Kamu nggak suka kalau aku sama Ersty ? Aku bakal putusin dia biar aku bisa jadi temen kamu." Ucap Daris sambil terus menatap Rara

Rara yang terkejut apa yang dikatakan Daris langsung menatap Daris "kakak sehat apa tadi habis kepentok pintu kelas. Gue nggak marag sama lu tapi gue itu agak sedikit KECEWA sih. Tapi lupakan.." jawab Rara

"Terus kenapa sih harus putus sama kak Ersty. Kalau mau kita jadi temen ehmm boleh sih. Santai aja lah kak tapi gue nggak bisa jadi Rara seperti yang kakak kenal dulu. Udah ah gue mau ke kantin dulu." Rara langsung pergi meninggalkan Daris yang termenung oleh kata" Rara.

"Kenapa sihh ra. Apa yang harus ku perbuat. Apa aku harus jujur sekarang." Ucap lirih Daris

senja untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang