bab 4

16 1 0
                                    

*jangan berpikir buruk jika kita tak tahu kebenarannya*

Rewa menunggu sesorang gadis di atas motor , siapa lagi kalau bukan Rara. Menghilangkan rasa bosannya menunggu adiknya dengan bermain MOBA. Di lain tempat Rara yang dengan tergesa – gesa mengumpulkan tugas dimeja Bu.Sur karena tadi ketiduran saat jam kosong Bu.Sur.

Rara sebel dengan Desty tidak membangunkan dan memberi tahu bahwa gurunya itu memberikan tugas yang dikumpulkan saat pulang sekolah.

Rara berlari dengan sisa-sisa energinya menuju parkiran, ia yakin kalau dia akan di marahi oleh kakaknya. Dari jauh sudah terdengar suara seseorang yang berlari , Rewa mematikan handphonenya ke saku dan menyalakan motornya untuk pergi dan mengerjai adiknya.

"Bang.. kok ditinggalin sihh..hah hah" teriak Rara sambil mengejar abangnya sampai di depan gerbang, butiran keringat berjatuhan di pelipisnya dan akhirnya ia sampai di motor Rewa.

"hah hah hahhhh capek gue. Dasar abang laknat main di tinggalin aja."

"uu capek ya lari-lari sore-sore. Acian neng. EMANG ENAK NUNGGUIN LO HMM!GUE UDAH 30 MNT NUNGGU SAMPEK LUMUTAN." Ucap Rewa sebal.

"mana lumutnya gak keliatan tuhh. Gue tadi ngerjain tugas bentar terus ke ruang guru. Jangan marah-marah deh bang cepet tua." Ucap Rara sambil mengelus punggung Rewa yang terbalut jaket kulit warna hitam .

"alasan aja loh. Udah deh cepet naik apa gue tinggal lagi!" ucap Rewa dengan mengegas motornya, sentak Rara langsung buru- buru menaiki motor ninja kakaknya itu.pegangan! Rara langsung mengeratkan tangannya di perut Rewa

Di pintu masuk sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan gerbang sekolah ada seseorang yang menyasikan interaksi antara Rewa dan Rara dengan rasa kesal.

"kamu bilang aku playboy ternyata kamu juga playgirl. Hash." Ucapnya geram

Tiba-tiba ia merasa tangannya ada yang memegannya, spontan dia menoleh ke samping ada gadis yang tersenyum padanya.

"eh lama ya nunggunya. Maaf ya tadi ada breffing ekstra tari." Ucap Ersty pada Daris

"oh nggak papa. Kita pulang yuks." Daris menggenggam tangan Ersty menuju ke parkiran motor.

Di perjalanan pulang Rara dan Rewa

"Ra.." panggil Rewa

"hmm."

"mantan loh pacaran sama ERSTY ya ?"

"apa nggak denger bang..!"

"MANTAN LO PACARAN SAMA ERSTY?"

"ohh iya napa emang?"

"oh lo nggak cemburu gitu sama mantan lo? Katanya kemarin nembak di Aula ya romantis gitu?"

"gue cemburu emang gue siapanya. Orang cuma mantan. Terserah dialah mau ngapain nembak kak Erstylah, Bu.Sur lah, Mbak naroh penjual siomay. Terserah "

"gue kira lo masih suka sama Daris. Kan Daris cinta pertama lo. Lo juga udah pacaran 2 tahun."

"SOTOY LU."

Rewa mendengus kenapa ia kesal jika Ersty pacaran dengan Daris ada rasa tidak suka di dalam hatinya.

"huhh" eluh Rewa yang terdengar oleh Rara.

"napa lu bang?"

"nggak papa."

"jangan-jangan lo suka ya sama kak Resty? Benerkan bang?hayo ngaku lo?" Ucap Rara sambil menggelitiki Rewa.

"hih ra gue lagi ngegoncengin. apaan sih lo. Nggak." jawabnya

"ih biasa aja bang " Rara tertawa.

"Bodo Ra."

Rara merasa bahwa Rewa menyukai Ersty.

    _______******_______

Sesudah Daris mengantarkan Resty sampek rumah dan pulang ke rumah langsung merebahkan dirinya di kasurr kesayangannya.

Beberapa menit kemudian ia melihat jam tangannya menunjukkan pukul 16.30 sore. Ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk wudhu dan menunaikan sholat. Setelah itu ia melangkahkan kaki ke balkon kamarnya dan duduk di kursi yang ada di sana.

Ia menatap langit yang sudah mulai gelap yang berwarna oren dan merah. Matahari mulai tenggelam di barat yang mengisyaratkan malam akan datang.

Senja menjadi hal yang membuat ia mengingat sosok gadis dengan senyuman indahnya yang siapa pun melihatnya ikut tersenyum. Sosok gadis yang sangat menyukai senja.

Rindu yang datang akan kebersamaanya setiap bersama yang ditemani oleh senja sebagai background mereka jika bersama mengukir kisahnya.

"Ra gue masih sayang sama lo. Ra hanya lo, Ra" Ucap Daris sambil melangkah ke dalam kamar dan menutup pintu balkonnya.

Daris membuka laci di samping tempat tidurnya dan mengambil sebuah foto dimana foto tersebut terdapat seorang gadis yang sedang menikmati senja di tepi danau.

"ku rindu menikmati senja bersamamu dengan senyumanmu" sambil memandangi foto tersebut.

Di lain tempat ada gadis yang sibuk dengan tumpukan buku di mejanya. Rara termasuk anaknya yang rajin tetapi dia itu tidak pintar.

"hah akhirnya kelar juga nih tugas." Ucap Rara sambil menyandarkan punggungnya di kursi.

"Raa... Rara" suara mamanya sambil mengetuk pintu.

"masuk mah nggak di kunci." Jawab Rara.

Mamanya masuk ke kamar "Rara makan yuk Ra. Papa pulang tuh di bawah." Ajak mamanya makan malam dan mala ini special karena papanya pulang kerumah. Ucap mamanya sambil mengusap kepala Rara

"beneran papa pulang mah?" tanya Rara bersemangat, dijawab dengan anggukan mamanya. Tanpa menunggu mamanya lansung turun kebawah karena Rara sangat bahagia papanya pulang kerumah setelah beberapa hari ada pekerjaan di luar kota.

"papa.... "Teriak Rara saat menuruni tangga langsung berlari memeluk papanya.

"eh anak papa yang cantik . Kangen papa ya." Ucap papanya, dijawab dengan anggukan kepala Rara sambil melihat papanya.

"suara lo kayak toa banget sih dek. dasar manja lo. Cantik darimana hihh" Ucap Rewa yang baru datang di meja makan dan mengubah suasana.

"apaan sih bang sirik aja lu. Kan aku seneng papa pulang. Lo nggak seneng ya papa pulang. Bang rewa anak durhaka tuh pa.papanya pulang gak bahagia." ucap Rara kesal pada abangnya sambil memelototi abangnya .

"ehh itu mulut kayak knalpot bocor aja nggak bisa disaring." Balas Rewa.

"udah-udah barantem mulu. Gitu tuh pah setiap hari sampek telinga mama panas denger mereka berantem." Ucap mamanya yang tidak tahu kapan mamanya itu sudah duduk di meja makan.

"hahaha biarinlah, biar rame rumahnya. apalagi kalau nambah satu lagi" Ucap papanya .

seketika semua diam dan langsung menatap papanya horor, spontan semuanya menjawab "nggak!"

"udah tua aja papa satu aja nyusahin, apalagi bayii tidakkkk." ucap Rewa

"mama nggak mau dua anak aja pusing." ucap mamanya

"nggak papa bercanda kalian ada udah cukup buat papa bahagia." ucap papanya sambil tertawa, Rara hanya tertawa dengan kelakuan papanya ini dan mereka melanjutkan acara makan malamnya.

*kebersamaan adalah hal yang paling di rindukan semua orang*

senja untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang