.
.
.
.
."Mulai besok dia akan menjadi daddy barumu, sayang."
"A-apa? Daddy baru?" Kedua hazel matanya membulat sempurna saat mendengar ucapan sang ibu. Dia menatap ibunya dan pria asing itu secara bergantian. Rahangnya terbuka lebar, seolah-olah sebenar lagi akan jatuh dari tempatnya jika tidak diinterupsi oleh pria tampan yang sebenar lagi akan menjadi ayahnya, ayah tirinya.
Park Chanmi atau biasa di panggil dengan sebutan Chanmi masih tak menyangka. Ia mengira setelah kepergian sang ayah 3 tahun yang lalu ke pelukan Yang Maha Kuasa. Ibunya akan lebih memilih untuk sendiri dan tak mengindahkan urusan pria. Selama beberapa tahun terakhir, sudah banyak kaum adam yang mencoba menaklukkan hati ibunya. Namun tak ada satupun yang bisa. Satu persatu memilih untuk menyerah.
Tapi, tak disangka, persepsinya kini telah dipatahkan, tepat di depan matanya.
"Putrimu ini menggemaskan sekali, Haera." ucapnya sembari tertawa, memperlihatkan deretan gigi putihnya pada Haera, wanita berkepala 4 yang merupakan ibu dari gadis mungil itu.
"Ya, tentu saja. Diakan putriku." jawab Haera dengan nada bangga. Tatapannya melembut pada pria yang telah berhasil mencuri hatinya itu.
Pria itu adalah Kim Taehyung, 33 tahun. Walau usia mereka terpaut 7 tahun—Haera lebih tua dibandingkan Taehyung—tapi, tanpa Haera sangka Taehyung dapat mengimbangi dirinya. Selain tampan dan berkharisma, pria itu juga mapan dan memiliki sikap yang dewasa. Setelah sekian lama menutup diri dari sentuhan hangat seorang pria. Pertahanannya kini runtuh begitu saja dihadapan Taehyung. Bagi Haera, Taehyung adalah pria idaman semua wanita. Tentu saja, setelah mendiang suaminya yang telah lama pergi ke sisi Tuhan.
Well, siapa yang tak menginginkan pria sempurna seperti Kim Taehyung? Sungguh, pria itu terlalu sempurna untuk ditolak.
"Dia mirip sepertimu." dia, Taehyung mengalihkan pandangannya, lurus ke arah Chanmi, "Cantik dan manis. Aku suka."
Chanmi menggigit pipi bagian dalam, melampiaskan gelanyar aneh yang menyerang dadanya. Gelanyar aneh yang membuat kinerja jantungnya bekerja 2 kali lipat dari biasanya.
"Te-terima kasih, Ahjuss-"
"Hei, jangan panggil aku dengan sebutan itu, Chanmi sayang." lihatlah, bahkan pria itu tanpa beban memanggil dirinya dengan sebutan manis itu, "Sebentar lagikan aku dan ibumu akan segera menikah. Jadi, mulai sekarang panggil aku Daddy, ya?"
Chanmi terpaku di tempat ia duduk, tak sedikitpun mampu mengalihkan bola matanya dari tatapan Taehyung yang kelewat tajam. Tatapan aneh yang tak pernah Chanmi lihat sebelumnya.
"Baiklah, Daddy." ucap Chanmi, malu-malu.
Dan sayangnya, Haera, wanita itu tak menangkap percikan gelap yang terpancar dari 2 manik hitam calon suaminya. Percikan gelap yang tak seharusnya dia lemparkan pada anak semata wayangnya.
•••
Chanmi, gadis yang tahun ini genap berusia 17 tahun itu menghela nafas berat di tengah kegiatannya mengupas beberapa buah kentang dan sayuran wortel. Menganjal perutnya yang keroncongan di tengah malam dengan semangkuk sup hangat mungkin tak masalah. Lagipula, Chanmi sudah sangat lapar.
Waktu berjalan dengan cepat. Sudah 1 bulan terakhir ini dia kembali merasakan bagaimana rasanya mempunyai sosok seorang ayah secara harfiah. Keberadaan Taehyung di rumah ini masih terlalu asing baginya. Tapi Chanmi sangat bersyukur, Daddy barunya ini dapat memahami tabiat gadis abg labil seperti dirinya. Pembawaan Taehyung yang sangat dewasa itu entah mengapa membuat Chanmi merasa aman sekaligus terancam di saat yang bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy ✔
FanfictionSTORYLINE with BTS "You can call me Daddy." "Y-yes, Daddy." COMPLETED | Started at, 10-07-2019