Daddy - Jeon Jungkook

6K 130 2
                                    

.
.
.
.
.

Jong Elizabeth, wanita yang tetap berpenampilan cantik menggoda di umurnya yang sudah menyentuh angka 40 tahun itu tersenyum miring saat bodyguard favoritnya masuk ke kamarnya dengan penampilan yang tampak sedikit kacau. Keringat membasahi wajah tampannya dan jas hitamnya yang juga tampak basah.

"Apa urusanmu sudah selesai, Jungkook-ah?" wanita itu mengalungkan tangannya di leher kokoh pria itu lalu melumat bibir pria itu dengan intens. Wanita itu juga sengaja menempelkan buah dadanya di dada bidang pria itu.

"Sudah, Nyonya Jong."

"Jungkook-ah~" Elizabeth berdesis, meletakkan jari telunjuknya di bibir pria yang 10 tahun terpaut lebih muda darinya, "Sudah berapa kali aku bilang, jika tidak ada orang lain di antara kita, panggil aku Noona. Understand?"

"Understand." wanita itu menarik tangan pria itu, menyuruhnya untuk berbaring di atas ranjang. Sementara Jungkook, dia hanya mengikuti alur yang wanita itu rangkai untuk mereka.

Wanita itu hanya mengenakan gaun tidur yang sangat pendek. Bahkan, gaun itu juga tembus pandang, memberikan akses bagi siapapun untuk melihat apa yang ada di balik kain itu. Dan sialnya, wanita itu tidak mengenakan apapun di balik gaun tidurnya.

Elizabeth merangkak di atas tubuh Jungkook. Membuat pahanya tersingkap dan sekilas memperlihatkan bokongnya yang seksi berisi. Dengan cekatan, tangan Elizabeth membuka jas hitam dan kancing kemeja putih yang pria itu kenakan. Dari kancing atas hingga terbawah. Sekilas mempertontonkan otot-ototnya yang terbentuk sempurna.

Tidak sampai disitu, Elizabeth juga sengaja menggesekkan inti tubuhnya yang mulai basah pada kejantanan pria itu. Menggoda pria itu dengan seringai nakal di bibirnya.

"Aah ... Jungkook-ah ... Kau selalu berhasil membuatku gemas denganmu ... Engh ..." wanita itu meracau, ia memeras buah dadanya sendiri dan menggerakkan pinggulnya maju mundur di atas selangkangan Jungkook yang masih tertutupi oleh pakaian.

"Kau juga membuatku gemas, Noona." timpal Jungkook. Ia menggeram, menahan pinggul wanita itu agar diam dan menekan kejantanannya di depan bibir vaginanya.

Gerakan wanita itu semakin menggila. Sementara, pria di bawahnya hanya mampu melenguh, wajahnya sudah memerah dan ia merasakan adiknya mulai bereaksi.

Elizabeth melorotkan celana hitam Jungkook sekaligus underwear pria itu hingga batas pahanya. Membebaskan kejantanan pria itu dari sangkarnya. Elizabeth menggigit bibirnya saat melihat kejantanan pria itu begitu tegang dan menantang. Ia mengurut benda panjang nan laknat itu, kedua tangannya bahkan tidak mampu menggenggam penis itu secara utuh.

"Noona mulai ya, sayang."

Ia mulai memposisikan dirinya di atas Jungkook, memasukkan kejantanan pria itu di dalam vaginanya yang haus akan hasrat. Ia mendongak, penis pria itu benar-benar membuat liang vaginanya terasa penuh. Elizabeth lalu meletakkan kedua tangannya di perut keras Jungkook dan memulai permainan panas mereka.

Plok! Plok! Plok!

"Oh, yes! Fuck! Aaah ... Aaah ... It's so fucking good, Jungkook-ah ..."

Dan sayangnya, ada seseorang yang tidak sengaja mengintip ke celah di pintu kamar. Melihat semuanya dari awal. Seorang gadis mungil yang masih berseragam lengkap, baru saja pulang dari kegiatannya di sekolah. Dengan kedua matanya yang telah dibanjiri oleh air mata. Ia mundur perlahan dan meninggalkan sepasang manusia yang tengah sibuk menuntaskan hasrat mereka.

•••

Gadis bertubuh mungil itu masih belum puas menumpahkan air matanya pada permukaan bantal. Tangan-tangannya meremat gemas kain seprai berwarna pink dengan motif kartun favoritnya, hello kitty. Sudah seharian ia bertingkah seperti itu setelah secara tidak sengaja melihat apa yang seharusnya tak ia lihat. Hal yang membuat hati kecilnya perih setiap detiknya.

Daddy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang