30

37 4 0
                                    

Jakarta, 01 Juli 2019

Disudut kamar yang remang ini, aku bersama bayanganku hanya bisa mengenang pilu tujuan yang belum sempat kita wujudkan, terhenti dipersimpangan jalan tanpa tahu arah tujuan untuk kembali pulang, kau sudah duluan melangkah kaki yang tidak lagi memeluk erat tubuh ini. Ketika aku tersadar bahwa kau telah jauh melangkah, aku tanpa sadar mengejarmu yang sialnya semakin menjauh. Kenapa?kenapa kau tidak pernah nyata?

-fr

Perajut LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang