Jakarta, 01 Juli 2019
Disudut kamar yang remang ini, aku bersama bayanganku hanya bisa mengenang pilu tujuan yang belum sempat kita wujudkan, terhenti dipersimpangan jalan tanpa tahu arah tujuan untuk kembali pulang, kau sudah duluan melangkah kaki yang tidak lagi memeluk erat tubuh ini. Ketika aku tersadar bahwa kau telah jauh melangkah, aku tanpa sadar mengejarmu yang sialnya semakin menjauh. Kenapa?kenapa kau tidak pernah nyata?
-fr

KAMU SEDANG MEMBACA
Perajut Luka
PuisiLebih pandai merangkai kata saat sedang terluka.. ⚠Jangan lupa vote ya!⚠