"Arghhhh" sendawa Rio yang besar mengundang keributan mereka ber-6
"Parah yo malu maluin aja lo"
"Aduh mana bau lagi"
"Astaghfirullah Rio"
"Riooooooooo, bau banget sih"
"Kalau makan jangan banyak banyak"
Begitulah ucapan yang terlontar dari mulut, Sekar, Riana, Marcel, Rayn, dan Aldo, sedangkan Rio dia hanya cengengesan dengan tingkah nya yang mengundang keributan."Udah udah ga usah ribut" Ucap Riana menghentikan keributan mereka.
"Yukk pulang, udah sore nih" Ucap Riana kepada mereka ber-5
"Yawda ayok, lo mau pulang kemana na..? " Tanya sekar pada Riana.
"Hmmm gua pulang ke rumah gua aja" Ucap Riana.
"Lo yakin"
"Ya gua yakin, gua percaya sama yang gua lakuin" Ucap Riana meyakinkan mereka.
"Yawda ayo do pulang" Ucap Sekar kepada Aldo.
"Eh ayok kar" Aldo dan sekar pergi keluar cafe, dan kembali lagi ke sekolah untuk mengambil mobil sekar yang masih ada di parkiran sekolah.
"Cel lo pulang naik apa cel? " Tanya Rio.
"Hmmmm ga tau? " Jawab Marcel singkat.
"Yawda lo berdua naik mobil gua aja, nanti gua pulang bareng Riana Naik motor" Ucap Rayn.
"Ok mana kunci mobil lo" Ucap Rio sambil tangan nya menyadong untuk menerima kunci mobil.
"Ayo Cel pulang" Ajak Rio sambil menarik tangan Marcel.
"Yawda ga usah tarik tarik juga bego, dasar kelamaan jomblo lo" Ucap Marcel sembari menjitak kepala Rio, Rio hanya cengengesan kesakitan.
"Ayo na Pulang" Ucap Rayn.
"Ayok, ni kunci motor gua lo yang nyetir ya" Ucap Riana sembari memberikan kunci motor nya.
"Ok siip bos".
________
Riana dan Rayn tiba di depan rumah keluarga Albert, Riana turun dan motor Riana di bawa oleh Rayn.
" Thanks ya Rayn"ucap Riana.
"Sama sama jelek" Ucap Rayn menggoda Riana.
"Apaaan sih sana pergi husss" mulut Riana tiba tiba cemberut saat Rayn menyebutnya jelek.
"Hahahahahaha, muka lo lucu banget, jadi cinta, eh jadi pengen nyubit tu bibir" Kata kata itu tiba tiba saja keluar dari mulut Rayn Adi Wijaya.
Riana memastikan Rayn dan motor nya hilang dari pandangan nya baru Riana masuk Rumah Keluarga Albert, Riana tidak pernah mengakui ini rumah nya, karna bagi nya ini adalah penjara nya.
Riana membuka pintu secara perlahan.
"Baru pulang, dari mana aja semaleman ga pulang mau jadi lonte ya lo" Ucap angel kepada Riana, dan di samping Angel terdapat kedua orang tua nya.
"Apa sih ngel, gua kemarin nginep di rumah sekar" Ucap Riana.
"Plakkk"
Satu tamparan mendarat mulus di pipi Riana, bukan dari Angel melainkan dari seorang lelaki paruh baya, siapa lagi kalau bukan papy nya.
"Dasar kamu, mau jadi apa kamu hah..?!, semaleman ga pulang jadi apa kamu hah?! " Ucap Papy nya sambil menunjukkan tangan nya di muka Riana.
"Dasar anak ga tau diri" Ucap sang mamy nya.
"Apa urusan anda hah?! Apakah anda peduli saya? Bukan kah saya anak sialan? Bukan kah saya anak yang tidak di ingin kan? Mengapa kalian peduli sama saya? Kalian peduli saya? Cihhhhh, basi" Sekarang angel sudah tidak tahan dengan apa yang di lakukan oleh keluarga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mariana
Teen FictionApa yang kamu inginkan, semua akan aku kabulkan. Jangan sekali kali merebut kebahagiaan seseorang, cukup kebahagiaan aku yang kau ambil tapi tidak dengan yang lain