Part 1 - Keributan Pagi Ini

456 45 4
                                    

Yena masih tampak mlungker / tidur tengkurap di kasurnya, dalam posisi berantakan, kaki di kepala, kepala di kaki.

Rambut menutupi wajahnya, bahkan air liurnya membasahi bantal.

Seungkwan masuk ke kamar Yena tanpa ketok pintu dan langsung mengguncang-guncang bahu Yena.
Seungkwan sendiri masih tampak ngantuk, mengerjap-ngerjapkan matanya sambil nguap.
"Yen, bangun Yen.. Lo hari ini kan pertama masuk ospek. Telat dikit bisa jadi diinget dan dikerjain mulu lo ntar"

Tak ada reaksi dari Yena, Seungkwan yang masih ngantuk berat malah ikutan rebahan di samping Yena.

Sesaat kemudian, datang JB yang sudah menyampirkan handuk di bahunya. Bukan abis mandi, tapi masih rencana mau mandi. Sebelum dia melaksanakan niatnya, terlebih dulu mau bangunin Yena.

"Yen, bangun Yen.. Jangan sampe telat, ntar nasib lo kayak Seungkwan loh.." JB mengusap-usap kepala Yena, Yena cuma berdehem.

"Auk ah.." JB berniat keluar dan melihat Seungkwan yang malah ikutan tidur.
"Ni lagi kebo malah ikut tidur. Bangun woy! Dasar kakak gak berguna lo !" JB mengibas-ngibaskan handuknya ke tubuh Seungkwan, membuatnya mulai membuka mata dan terduduk, lalu keluar kamar.

JB memandangi dari belakang, sesaat kemudian dia menyadari sesuatu dan berlari mengejar Seungkwan.
"Woy ! Gue duluan ya yang mandi, awas lo !"

Seungkwan yang merasa dikejar segera lari dan masuk kamar mandi, lalu menguncinya beberapa detik sebelum JB datang. Kini JB mulai menggedor-gedor pintu.
"Ah sialan lo, tau gitu tadi nggak gue bangunin. Buruan !!!"

"Gue mules, mo boker dulu ! Pake kamar mandi Sangyeob hyung aja deh!" Teriak Seungkwan dari dalam kamar mandi.

"Ogah turun naek gue!"

"Dasar pemales lo hyung."

"Diem lo kebo! Buruan!"

"Ajuuu nice !!!!! 🎤🎶" Seungkwan malah menyanyi dengan lantang.

"Pagi-pagi dah pada ribut siiih!" Sangyeob datang ikutan bawa handuk.

"Hyung napa bawa handuk ke atas?" Tanya JB.

"Mau mandi lah, masak mau macul?!"

"Lhah kamar mandi hyung kenapa?"

"Airnya gak kluar, gue dah manggil tukang sih, tapi datengnya ntar gue pulang kerja bisanya."

"Lhah, antre dong, gue duluan."

"Gue mau ngantor, entar telat gaji gue dipotong, gue gak bisa beli cucu tobeli dong. Gue duluan."

"Lah gue juga ada kuliah hyung. Gak mau telat juga."

"Ah lu kan gak potong gaji kalo telat. Ngalah napa sama yang lebih tua."

"Udah tua, seenaknya lagi nih. Nih lagi satu, buruan.. antre nih!" JB mulai gedor-gedor pintu lagi.

"Berisik banget sih jadi orang. Makanya yang rajin. Jadi kakak tu mestinya bisa kasih contoh yang bener buat adeknya. Untung gue gak kayak kalian." Seungkwan emang gak tau diri nih.

"Lo kluar, gue timpukin lo!" Ancam JB dari depan pintu.

"Yaudah, gua nggak kluar-kluar aja. Yang butuh siapa?!"

"Uang jajan sebulan nggak gue kasih ya!" Ancam Sangyeob.

"Saya hampir selesai wahai kakak Sangyeob tampan yang terhormat"

Terdengar suara Seungkwan seperti mandi dengan buru-buru, masih dengan bersenandung. Ni orang kalo nggak pake nyanyi, bisa rabies kayaknya.

"Ya nggak usah pake nyanyi!"

Hectic Family | DiscontinueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang