MY TEACHER [✔]

✔6

🎵GFRIEND - Summer rain

MY TEACHER

"Hiks... Hiks... Aku... Seperti jalang!..."isak Yeri saat dirinya sudah memasuki kamar mandi di kamarnya.

Bagaimana Yeri tidak terisak, bahkan saat ia melihat pantulan dirinya dicermin kamar mandi, leher belakangnya sudah banyak sekali bercak merah yang dibuat oleh Jungkook.

Yeri menyesal telah meminjam baju kepada Jihyo, sangat menyesal, walaupun Yeri memakai baju Jihyo harusnya Jungkook bisa membedakan mana istrinya dan mana yang bukan, toh postur tubuhnya dengan Jihyo sangat jauh berbeda.

Jika saja baju sekolah Yeri tidak basah, mungkin Yeri tidak akan meminjam baju kepada Jihyo, dan kejadian tadi tidak akan pernah terjadi.

"Apa aku harus melewati setiap hari ku dengan keadaan seperti ini, kenapa harus aku, kenapa..."isak Yeri semakin keras didalam kamar mandinya.

Lain halnya dengan Jungkook, pria itu kini tengah mencaci maki dirinya sendiri didepan istrinya, kenapa ia bisa bodoh sekali tidak bisa mengenali istinya sendiri.

"Kenapa kamu tidak bisa mengenali istimu sendiri, Jung. Kamu kan tau aku tidak pernah memasak, bagaimana jika nanti Yeri trauma dan takut padamu, dan tidak mau mengandung anakmu."ujar Jihyo penuh penekanan disetiap kata-katanya.

Jujur... Sebenarnya Jihyo juga tidak terlalu suka dengan anak kecil, dia bersemangat ingin memiliki momongan itu pun karena Jungkook.

Jungkook mengusap wajahnya frustasi."Aku harus bisa menenangkannya."ujar Jungkook lalu pergi menuju kamar Yeri.

Jihyo yang merasa ucapannya diabaikan oleh Jungkook hanya acuh tak peduli, sekarang tugasnya sebagai istri yang perhatian dan baik sudah selesai, kini saatnya ia akan memanjakan tubuhnya bersama dengan kekasihnya Minhyun tentunya.

Tok... Tok...

Jungkook mencoba mengetuk pintu kamar Yeri, tapi nihil, sang empu sama sekali tidak merespon kehadiran Jungkook.

"Yeri?... Apa kamu didalam, tolong jawab aku."panggil Jungkook dari luar pintu kamar Yeri.

Yeri yang merasa namanya dipanggil langsung memakai kembali bajunya, dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan, ia harus menjaga moodnya saat berhadapan dengan Jungkook, ia tidak ingin mengacaukan perasaan pria itu.

Yeri menarik nafasnya dalam-dalam."Kamu harus bisa Kim Yerim..."gumam Yeri menyemangati dirinya sendiri, untuk lebih bersabar menghadapi semua cobaan yang sedang ia alami saat ini.

Yeri memegang knop pintu dan memutarnya pelan, perlahan pintu terbuka sembari menampakkan Jungkook yang sedang berdiri dengan hanya menggunakan piama tidurnya.

"Boleh aku masuk."ujar Jungkook lirih.

"Tidak... Eh iya."ujar Yeri gugup, sembari mempersilahkan Jungkook untuk masuk kedalam kamarnya.

Apakah ini saatnya? Apakah ini saatnya Yeri akan menyerahkan tubuhnya kepada gurunya? Tapi mentalnya belum siap untuk melakukan hal itu.

"Ingin jalan-jalan?."tanya Jungkook memecahkan lamunan Yeri.

"Eh iya... Jalan-jalan kemana?."

"Kemanapun asal kamu bahagia."ujar Jungkook lirih sembari mencium kening Yeri."Kalau begitu gantilah bajumu, aku juga akan kekamarku dan berganti baju."lanjutnya sembari melangkah keluar dari kamar Yeri.

"Ganti baju? Memang pak guru Jeon akan membawaku kemana? Ah entahlah, aku hanya perlu mengikuti apapun perintahnya, seperti yang dikatakan appa."gumam Yeri lirih lalu mulai mengganti pakaiannya.