As a tribute to all Sweater Weather readers, I have something to share about this fic. Berawal dari mentionan di twitter dengan Lou tentang Namgi, akhirnya aku tergerak untuk nulis Namgi fic. Tadinya cuma mau nulis one shot fic, tapi kok kayaknya kepanjangan, jadi akhirnya aku putuskan untuk mengembangkan cerita ini jadi beberapa bagian.
Ide awalnya sederhana; menunjukkan cintaku ke Namjoon dengan meminjam kacamata Yoongi. Bagian original dari draf ini cuma Serendipity (bab 1) dan epilog, sementara lainnya adalah pelengkap yang dikembangkan untuk membuat kisah ini utuh. Pengembangan inilah yang menurutku layak untuk kubagi. Mungkin ada sebagian yang udah sadar kalau rangkaian kejadian di waktu 'saat ini' dalam Sweater Weather ini adalah rangkaian kejadian yang berlangsung selama satu hari. Yap, hanya satu hari tapi bisa jadi 8 bagian. Nggak percaya? Coba diperhatikan baik-baik ya. Sweater Weather dimulai dengan Yoongi yang bangun pagi lalu minum kopi (Serendipity), dilanjutkan dengan Yoongi yang menggosok gigi (Moving On), Yoongi yang sedang memilih baju (Mikrokosmos), lalu berangkat bersama Jungkook ke tempat peristirahatan terakhir Namjoon (Everyhtingoes). Di Love is Not Over, aku menceritakan tentang Yoongi yang mampir untuk membeli bunga untuk Namjoon. Home menceritakan tentang Yoongi dan orang-orang terdekat Namjoon yang tiba di tempat peristirahatan untuk menyapa lelaki berlesung pipi itu. Dan ditutup dengan Epilog (Trivia Love) di mana Yoongi dan Jimin sedang mengobrol sementara anggota Bangtan lainnya menyiapkan pesta BBQ.
Satu-satunya bagian yang nggak menceritakan tentang rangkaian kejadian hari itu adalah Let Go yang memang difokuskan untuk menunjukkan bagaimana Namjoon dan Yoongi menyampaikan salam perpisahan mereka. Tadinya Let Go direncanakan sebagai bagian dari Home, tapi karena terlalu panjang, akhirnya aku pisahkan jadi bagian tersendiri dengan mempertimbangkan ketahanan baca. Takut malah bosan dan ditinggalkan di tengah, hehe.
Sementara untuk kilas balik (flash back), memang random dan lebih disesuaikan dengan mood yang ingin dibangun sekaligus untuk memperkuat cerita. Jadi permainan emosi dalam cerita ini lebih banyak aku fokuskan di sana.
Berhubung aku termasuk dalam kelompok orang yang payah untuk urusan bikin judul, akhirnya judul masing-masing bab sengaja nyontek judul lagu Bangtan, hehe. Sekaligus bikin playlist yang bisa digunakan untuk mengiringi saat membaca masing-masing bab. Curang, ya?
Well, intinya, dari kegiatan yang hanya dilakukan dalam kurun waktu sehari saja bisa dikembangkan jadi cerita sepanjang ini, apalagi kalau diperpanjang. Sebenarnya ide menulis bisa diambil dari banyak hal dan dari apa saja, termasuk rutinitas remeh seperti gosok gigi yang aku kembangkan di bagian kedua (Moving On). Pertanyaannya, seberapa pekakah kita untuk menyadarinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweater Weather
Fanfic"Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang begitu mirip denganmu, Hyung?" tanya Jimin suatu sore. Yoongi pun tersenyum, lalu menjawab, "Sangat indah. Rasanya seperti aku belajar untuk mencintai diriku sendiri pada saat yang bersamaan."