19

328 17 15
                                    

Aldo sudah sampai di depan pintu rumahnya. Niatnya untuk meminta maaf kepada orangtua nya tertunda karena kegaduhan didalam rumahnya.

"mau mama apasih?! Ini juga demi Aldo!!!"

"Demi Aldo gimana??! Ngekang dia? Maksa dia? Aldo itu manusia bukan robot yang seenaknya papa perintah tanpa mikirin perasaannya dia. Dia itu manusia punya hati!!"

"Papa ngga mau Aldo salah dalam memilih pilihan ma!! Ini bukti sayangnya papa ke Aldo!! "

"Sayang apanya? Dengan memperalat anaknya? Papa sayang kerjaan papa bukan sayang Aldo"

Plak.

Aldo diam mematung mendengar suara itu dari balik pintu,suara yang berasal dari perdebatan kedua orangtuanya .Emosinya memuncak,kesabarnnya habis.

Brak.

Aldo membuka pintu dengan kasar,dan mendapati mamanya tengah menangis sambil memegang pipi kanannya dan papanya yang tampak emosi dengan deru nafas memburu.

Aldo membantu mamanya berdiri dan membawanya ke kamar untuk istirahat,Aldo tau mamanya sedang syok akibat perlakuan papanya. Setelah mengantar mamanya ke kamar,Aldo turun menemui papanya dengan emosi yang sedang dia tahan.

"Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mengayomi anggotanya, Lelaki yang baik adalah lelaki yang bisa menghormati wanita" kata Aldo kepada papanya

"Apa maksudmu?!" tanya papa Aldo mulai emosi, ya begitulah papa Aldo dia adalah orang yang emosional.

"Anda adalah seorang pemimpin,baik bagi keluarga maupun perusahaan anda,apa anda sudah bisa mengayomi mereka?dan anda adalah seorang suami apakah anda sudah bisa menghormati istri anda? Bagaimana Tuan Arga Alaskayudha?" tanya Aldo dengan wajah tegasnya ditambah mata elang yang menyorot penuh kemarahan.

"Jaga bicaramu Aldo!!! Kamu masih anak dikeluarga in-"

"Iya!!Anak keluarga ini!!  Nama Alaskayudha!! Dan apa ini yang seorang pemimpin keluarga Alaskayudha lakukan sebagai seorang pemimpin dan sebagai seorang laki-laki?! Memperalat anaknya dan berbuat kasar kepada istrinya?!" balas Aldo menumpahkan emosinya

"JAGA MULUTMU ALVINO ALDO ALASKAYUDHA!!!!" teriak papa Aldo yang siap untuk menampar Aldo jika saja tangannya tidak ditahan oleh seseorang.

"ri ska" lirih papa Aldo mendapati orang yang mencekal tangannya .Riska,mama Aldo dan orang yang menahan tangan Arga yang siap menampar Aldo,sekarang berdiri diantara Aldo dan papanya,Arga dengan raut amarah memandang suaminya, entah sejak kapan riska berdiri disana.

"Jangan berani-beraninya kamu menampar anakku Aldo! Aku rela jika kamu tampar tapi tidak dengan anakku dan kalau nama 'Alaskayudha' yang membuat aku tertekan, aku siap melepas nama itu!" ucap riska penuh penekanan

Aldo diam mematung mendengar penuturan mamanya pikirannya melayang, ini diluar dugaan. Aldo tidak pernah menduga mamanya berkata seperti itu, Aldo tidak pernah menyangka masalahnya akan sampai seperti ini. Perpecahan keluarga,hal yang sedang Aldo hindari kini telah terjadi.

"Riska aku minta maaf aku terlalu emosi jangan pergi ris" suara papa Aldo,Arga memohon pada istrinya yang sedang menyeret koper memecah lamunan Aldo

"Ris dengerin aku, aku janji akan perbaiki semuanya" ucap Arga sambil menahan tangan istrinya

"Aldo jangan biarkan mamamu pergi" kata papa Aldo meminta bantuan Aldo. Aldo bingung, dadanya terasa sesak nafasnya memburu

"Aldo kita pergi" ucap riska sambil memegang tangan Aldo

"tidak riska! Jangan pergi" Arga memohon pada istrinya

"Aldo ayo!!" tegas Riska

Aldo pusing, dadanya sesak, nafasnya naik turun, matanya terasa berat,kakinya lemas,sayup-sayup suara mulai tak terdengar,perlahan pandangannya kabur

Brak.

Aldo pingsan.

"ALDO"teriak Arga dan riska bersamaan.

***TBC***
Aldo terlalu lelah kali ya:v

ALTAS (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang