16. Cinta Karna Cinta

73 9 0
                                    

Hy kembali lagi yah
Belum satu minggu yah aku sudah Up
Mumpung lagi ada De'i

Langsung saja yah!
Jangan lupa Vote dan Komennya
Happy Reading Semua
Typo bertebaran

*****

Latif sedang sibuk distudionya saat ini, beberapa bulan terakhir ini Latif banyak dapat job. Tidak hanya didalam kota, kadang Latif juga pergi keluar kota. Latif juga jarang ketemu sama Rubi, karna Rubi juga sekolah. Hari ini Latif berencana menjemput Rubi, saat ini Latif sudah menunggunya depan sekolah Rubi.

Sudah sepuluh menit Latif menunggu Rubi didepan sekolah, tak lama kemudian bel tda berakhir jam pelajaran. Tak lama kedian Latif melihat Rubi keluar sama seseorang cowok, mereka nampaknya sedang berbicara sambil bercanda.
Sampai digerbang sekolah Rubi juga belum menyadari kehadiran Latif. Saat Latif membunyikan klakson mobilnya baru menyadari kalau Latif menunggunya.

"Maaf Ihsan, aku duluan yah! Hari ini aku ada yang jemput," pamit Rubi ketika Latif membuka setengah kaca mobilnya.

"Hkmmm ... baik Rubi," jawab Ihsan singkat. Ihsan hanya bisa melihat punggung Rubi meninggalkannya.

Rubi masuk kemobil Latif, " hai Kak, kok gak telfon dulu mau jemput," ungkap Rubi ketika sudah duduk disamping Latif.

"Aku mau kasih kejutan," membelai rambut Rubi lembut.

"Gimana kerjaan Kakak, gak sibuk lagi kan?" tanya Rubi pada Latif yang lagi fokus menyetir.

"Hkmmm ... Hari ini free. Kamu gak sibukkan kita pergi jalan-jalan yuk."

"Gak sibuk sih, tapi aku ada janji sore nanti ngerjain tugas kelompok sama Ihsan."
"Berarti kamu sibuk, ya udah ku antar pulang aja."

"Hkmmmmm ...."

Latif memberhentikan mobilnya didepan rumah Rubi, "apa Kakak gak masuk dulu?" tanya Rubi pada Latif sepertinya dia enggan tuk lihat kearahnya.

"Gak, aku pulang aja. Aku mau istirahat saja dirumah."

"Hkmmmmm ...!" Rubi sebenarnya gak enak hati sama Latif, tapi mau gimana juga dia juga lagi kesal sama Latif. Karna tidak ada waktu untuknya akhir-akhir ini.

"Ya udah bye! Salam saja buat ibu," Latif menghidupkan mobilnya dan meninggalkan Rubi.

"Kok Nak Latif gak turun Nak?" tanya Ibu Rubi, ketika Rubi nyampai pintu rumahnya.

"Capek Bu!" jawab Rubi singkat.

"Gak seperti biasanya, kalian ada masalah?" tanya Ibu Rubi penasaran.

"Gak juga sih bu, tapi akhir-akhir ini dia sibuk bangat bu. Sehingga tidak ada waktu untuk aku, nagasih kabar aja jarang bu. Tapi pas ku liat media sosialnya dia bisa apload beberapa foto dirinya sama modelnya. Untuk aku gak ada?" Curhat Rubi panjang lebar.

"Gak boleh egois gitu Nak, kamukan sudah tahu kalo kerjanya seperti itu. Sibuk kadang mengharuskannya untuk pergi keluar kota dan Rubi juga tahu dia lagi sibukan sekarang giliran dia sudah ada waktu buat Rubi, Rubi malah cuekan dia. Mana tahu sekarang dia lagi banyak kerjaan dan dia tinggalkan hanya untuk Rubi. Bagai mana pendapat Rubi? Ibu hanya mengingatkan saja menjalankan satu hubungan itu tidak hanya cinta saja, disini kepercayaan jadi pegangan. Kalo hanya cinta saja tanpa kepercayan sama saja tidak, lebih baik tidak menjalankan satu hubungan. Karna itu percuma saja, itu tidak akan berhasil. Mungkin kedepannya juga kepercayaan Rubi dan Latif juga akan diuji lebih dari ini, maka dari itu Ibu bilang. Jangan tinggikan ego, karna keegoisan tidak akan menyelesaikan masalah," jelas Ibu Rubi panjang lebar.

Si Kembar Latif & Alfa|END| Sudah Terbit & Stok Sudah Tersedia|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang