Hy.. Kembali lagi dengan Aku dengan karya ku yang gak seberapa tapi mudahan terhibur ya!
Jangan lupa klik🌟
Jangan lupa Komentar📢
Dan Follow
____Susana di malam hari di kamar Latif yang sedang membaca buku pelajarannya. Tiba-tiba ada yang tanpa permisi langsung menerobos saja masuk kamarnya dan ternyata itu adalah kembarannya Alfa.
"Tif, kita tukaran yuk!" ajaknya to the point.
"Maksudmu apa sih Aku nggak ngerti," Latif merasa bingung dengan saudaranya ini, karna tiba-tiba saja mengajaknya tukar posisi.
"Apa dia sudah bosan dengan hidupnya," batin Latif.
"Maksud aku, aku pengen tukaran posisi sama kamu. Kamu jadi aku, aku jadi kamu. Apa belum paham juga?"
"Apa...?" Latif sangat terkejut dengan apa yang dikatakan saudara kembarnya. "Kamu mimpi? Tidak ada angin dan hujan kamu pengen jadi aku? Apa hidupmu sudah terlalu membosankan sehingga kamu pengen jadi aku?"
"Aku gak mimpi kok," ungkap Alfa kesal melihat reaksi saudaranya.
" Memang ada apa kamu mau jadi aku?" tanya Latif menyelidik ke arah kembarannya.
"Ada perlu," jawabnya singkat.
"Jelasin dulu dengan jujur," jawab Latif tegas dan tak bisa diganggu gugat lagi.
"Iya aku jelasin," mau tak mau Alfa harus menjelaskan pada saudaranya.
"Mana tahu nanti setelah dijelaskan Latif mau tukar posisi," pikirnya sambil tersenyum memikirkannya.
"Begini ceritanya," Alfa mulai bercerita.
Flashback on
Pada saat itu Alfa ada janjian sama teman-temanya disebuah cafe. Jadi, karena Alfa datang terlalu awal mau tak mau harus menunggu teman-temannya datang. Sambil menunggu Alfa memesan minuman. Sedang asik dengan minuman yang dipesannya tadi dan ponsel ditangannya tiba-tiba ada seorang cewek yang memanggilnya.
"Latif!" Alfa kaget karena dipanggil tiba-tiba.
Alfa yang sibuk dengan ponselnya otomatis dia mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang memanggilnya. Melihat cewek yang dihadapannya itu Alfa langsung terkesima.
"Latif kenapa bengong?" Tanya cewek itu.
"Heh?" Alfa jadi bingung harus jawab apa. Disatu sisi dia pengen kenalan sama cewek itu dan dilain sisi dia juga tidak mungkin minta kenalan.
"Astaga Latif kamu memang segitunya, sama teman sekelas sendiri lupa. Astaga!"
"Teman sekelas?" tanya Alfa tampak bingung dan sekarang dia baru ngeh bahwa cewek yang di depannya ini sedang salah paham. Karena sekarang dia menganggapnya sebagai Latif.
"Iya teman sekelas, namaku Aisyah masa kamu lupa?" ungkap Aisyah tidak percaya, "atau kamu lagi amnesia sementara? Padahal kita tadi pagi ketemu," ungkap Aisyah lagi.
"Oh ya ya ya... maaf aku gagal fokus." kilah Alfa, "maaf bukan maksudku tuk lupakanmu," jawab Alfa penuh sesal.
"Ooo... tidak apa-apa, apalah aku ini. Aku memang pantas tuk dilupakan, lagian aku bukan siapa-siapa kamu. Iyakan?" Tanya Aisyah penuh dengan sindiran.
Alfa hanya bisa tersenyum kaku mendengar sindiran yang diucapkan Aisyah. Walaupun sebenarnya bukan untuk dirinya, tapi Alfa yang mendengar sindiran itu.
"Kamu lagi nunggu siapa di sini Tif? Pacarmukah?" tanya Aisyah lagi.
"Ooo... aku lagi nunggu teman aku." jawab Alfa, "kamu ngapain di sini, nunggu teman juga?" kali ini Alfa yang balik tanya.
"Gak kok Tif aku pesan makanan tuk bawa pulang. Ehhh... itu dia pesanan ku sudah datang," kata Aisyah ketika melihat pelayan cafe membawa pesanannya sudah di bungkus rapi.
"Mmmm... Aisyah boleh minta no WA-nya?" tanya Alfa agak ragu-ragu.
"Boleh kok, Nih!" sambil mengarahkan Hp-nya ke Alfa yang menampilkan nombor pribadinya.
"Makasih... nanti ku hubungi," ungkap Alfa sambil tersenyum.
"Iya aku pulang dulu," Aisyah berdiri dari tempat duduknya dan berlalu meninggalkan Alfa yang masih menunggu teman-temannya.Flashback off
"Jadi begitulah ceritanya Tif. Apa kamu sudah mau untuk kita tukaran posisi untuk sementara waktu?" tanya Alfa dengan wajah yang memohon kepada Latif.
"Bagaimana yah Al. Aku jadi ragu, aku gak cocok sama teman-teman kamu," Latif beralasan.
"Latif aku mohon," Alfa terus bermohon kepada Latif.
Alfa bertekat untuk tidak menyerah begitu saja. "Aku janji deh apapun keinginan kamu akan aku turuti. pliese... kali ini saja."
"Apapun itu?"
"Iya apapun itu," Alfa menegaskan.
"Oke! Tapi tidak sekarang. Sekarang aku belum ada keinginan."
"Permintaannya tanpa batas waktu."
"Jadi kapan kamu jadi aku?" tanya latif ke Alfa.
"Besok aku akan jadi kamu. Lebih cepat lebih baik," jawab Alfa dengan semangat.
"Okelah kalau begitu."
"Makasih yah saudaraku yang ku sayang dan baik sedunia," puji Alfa ke Latif.
"Kalau ada maunya baru muji. Dasar!" Latif menggerutu namun masih bisa didengar Alfa.
*****
Pagi hari sesuai perjanjian yang telah disepakati, Alfa akan pergi kesekolah Latif begitu juga sebaliknya.
"Astaga!! Apa-apaan ini kok kalian kek gini," Mamanya terkejut melihat si kembar.
"Apaan sih ma kok teriak gitu," Papa si kembar memandang istrinya heran.
"Ini loh pa anak kamu," tapi langsung di potong Papa si kembar.
"Anak kita Ma."
"Iya anak kita, dia mau ngecoh mama dengan bertukar baju sekolah kek gini. Dikirain mama gak tahu mana Latif dan mana Alfa." jelas mama si kembar kepada suaminya.
"Ma...." Alfa angakat bicara, "kita kek gini bukan mau mengecoh Mama atau apapun namanya. Aku dan Alfa itu cuman pengen ngerasain suasana berbeda, karena kemaren ku bilang ke Latif aku bosan di sekolah ku. Jadi, timbullah ide kek gini Ma, ini cuman untuk sementara kok, " Alfa menjelaskan ke Mamanya panjang lebar. Sedangkan Alfa hanya mangguk-mangguk saja.
"Duh... anak-anak zaman sekarang ada-ada saja. Terserah kalianlah Mama pusing liat tingkah kalian. Cepat habisin sarapannya nanti telat!"
"Siap komandan!" jawab mereka kompak.
*****
"Aku akan melakukan segala nya
Untuk mendapatkan dirimu
Tunggu aku dan balas cinta ku
Akan ku jadikanmu ratu dihatiku"
-Alfa-
_____________
Warning
Ini sudah ku revisi kalau masih ada salah atau Typonya silakan komen lagi.Mau tahu kelanjutannya?
Jangan lupa Vomen ya!
Maaf typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar Latif & Alfa|END| Sudah Terbit & Stok Sudah Tersedia|
RomanceCinta mungkin tidak tahu akan datangnnya. Begitu juga yang terjadi antara si kembar. Sudah begitu banyak wanita-wanita mengungkapkan persaan suka pada mereka, tapi cinta berlabuh pada orang tidak dikiranya. Cinta juga membuat mereka harus bertukar p...