"Gimana? Gimana? Gue nggak paham."
Komentar pertama yang keluar dari mulut Jennie begitu mendengar Sooyoung dan Wonwoo bilang mau pacaran terus nikah.
"Ini maksudnya pura-pura jadi pacar buat dibawa ke nikahan Daniel?" sambung Sana tak kalah bingungnya.
"Beneran bukan pura-pura," jawab Wonwoo singkat. Males ngejelasinnya, biar Sooyoung saja.
"Buat pamer ke Taehyung kan?" imbuh Jennie lagi. Karena memang itu yang ada di otaknya.
"Gue udah nggak ada urusan sama dia ya," sahut Sooyoung cepat. Malas kalau disangkutpautkan sama mantan setelah putus sekian lama.
"Kan kalian yang nyuruh gue sama Wonwoo aja?"
Jennie dan Sana jadi saling pandang. Iya memang, tapi mereka nggak nyangka kalau Sooyoung bakal ngelakuin beneran. Wonwoo apalagi, mana pernah mau disuruh aneh-aneh.
"Mereka berdua udah gila saking kelamaan jomblo," oceh Hanbin yang sejak tadi mojok sendirian.
Posisi mereka sedang di rumah Daniel tapi Danielnya nggak ada karena lagi sibuk nyiapin nikahan. Memang agak susah bagi mereka sekarang untuk bisa berkumpul dengan formasi lengkap.
"Kalian pacaran diem-diem di belakang kita?" tuduh Jennie jadi mulai berprasangka lain.
Yang langsung dijawab Sooyoung dengan gelengan.
"Justru kita baru mau mulai, makanya kita bilang ke kalian dulu sekalian minta restu."
"Maksudnya kalian mau nikah beneran? Kawin kontrak?" tanya Sana karena tetap belum sepenuhnya mengerti.
"Nggak ada kontrak, dikira karyawan pakai kontrak."
Pusing Sooyoung lama-lama, kenapa sahabat-sahabatnya nggak ada yang paham.
"Kalian tau kan di usia kita yang sekarang bukan waktunya pacaran main-main? Kecuali Hanbin karena cita-cita dia jadi playboy jomblo yang ngejar cinta Dahyun."
Hanbin cuma merengut saat Sooyoung ngomong begitu.
"Gue sama Wonwoo udah kenal lama, jadi gue pikir kita bakal cocok kalau nikah. Nggak perlu pengenalan satu sama lain, nggak usah memahami sifat masing-masing, udah tau baik buruknya, udah tau jelek-jeleknya, udah tau aib-aibnya. Jadi nggak salah kan kalau kita mau nikah?"
Hanbin jadi menggaruk kepalanya sendiri dengerin Sooyoung ngoceh dari tadi.
"Tanpa cinta?" tanyanya.
Itu yang paling penting, menikah itu tentang perasaan bukan kesepakatan.
"Lo dipaksa Sooyoung, Woo?" tanyanya lagi.
Berhasil membuat Sooyoung mendelik.
"Ini keputusan bersama," pekiknya.
Enak saja Hanbin menuduh sembarangan. Meski benar kalau awalnya ini ide Sooyoung. Tapi Wonwoo juga sepemikiran jadi nggak masalah.
"Sumpah ini hal terkonyol yang pernah gue denger seumur hidup gue."
Jennie terus menggeleng tak habis pikir. Mana ada dua orang memutuskan menikah tanpa adanya cinta.
"Kalian penganut pemikiran kolot orang jaman dulu? Yang katanya cinta akan datang dengan sendirinya?"
"Mungkin," jawab Sooyoung nggak yakin.
Sementara Wonwoo cuma ngangguk. Ia ingin ini cepat selesai tapi nyatanya malah jadi panjang.
"Kalau gue pikir, lo memang lebih cocok sama Wonwoo ketimbang Taehyung. Lo sama Taehyung itu sifatnya sama jadi tolak menolak. Kalau lo sama Wonwoo sifatnya beda jadi bisa saling melengkapi."
Tumben Hanbin ngomongnya bener.
"Iya kan? Bener kan? Berarti jodoh gue mungkin memang Wonwoo," angguk Sooyoung dengan yakinnya.
"Gue akan bikin si manusia salju dari kutub utara ini jatuh cinta sama gue," katanya sambil menunjuk Wonwoo.
Saat Wonwoo cuma meliriknya dengan ekspresi datar, Sooyoung langsung tertawa.
"Iyain aja napa sih, Woo," sungutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Married ✔
Fanfiction"Kalau gue nggak laku-laku, gue nikah sama lo aja."